Jadi Korban Iming-iming Lolos CPNS, Seorang Warga Antibar Laporkan 2 Oknum PNS ke Polres Mempawah

Penulis: Muhammad Rokib
Editor: Madrosid
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Desa Antibar, Kecamatan Mempawah Timur, Riza Safaruzi (31) laporkan oknum guru MTs dan oknum diduga pegawai Poltekkes Kemenkes Pontianak ke Polres Mempawah, Jumat (21/6/2019)

Jadi Korban Iming-iming Lolos CPNS, Seorang Warga Antibar Laporkan 2 Oknum PNS ke Polres Mempawah

MEMPAWAH - Seiring kabar penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) akan dibuka kembali di tahun 2019 ini.

Seorang Warga Desa Antibar, Kecamatan Mempawah Timur, Riza Safaruzi (31) mengaku menjadi korban penipuan oleh oknum yang berjanji sanggup meloloskan istrinya dalam tes CPNS tahun 2018 lalu.

Riza mengatakan saat itu ia diajak oleh salah seorang temannya bernama Asnan yang juga saat ini menjadi korban, dimana temannya berkata kepada Riza bahwa ada seorang oknum PNS mantan Kepala Sekolah MTs di Kabupaten Mempawah yang kenal dengan seorang oknum PNS diduga pegawai Poltekkes Kemenkes Pontianak dan bisa meloloskan istrinya menjadi PNS.

"Saat itu istri saya adalah seorang lulusan bidan, dan ia mendaftar di formasi yang ada di Poltekkes, karena percaya dengan orang yang katanya bisa meluluskan itu saya akhirnya tertipu ratusan juta rupiah," ucapnya, Jumat (21/6/2019).

Riza yang merasa yakin akhirnya dimintai uang senilai Rp 50 juta, karena tidak punya uang ia ditalangi oleh Asnan sebesar Rp 15 juta sebagai tanda jadi, kemudian setelah memiliki uang ia kembali memberikan Rp 50 juta kepada oknum guru MTs tersebut.

"Saya antar uangnya dengan Asnan kepada dia, kemudian dia yang menyerahkan uang tersebut kepada oknum PNS diduga pegawai Poltekkes Kemenkes Pontianak itu, bahkan Asnan juga menyerahkan sejumlah uang untuk meloloskan dua orang anaknya," tuturnya.

Baca: Arwana Super Red Kapuas Hulu Terjual dengan Harga Fantastis di China

Baca: Resmi Dirilis! RM dan Suga BTS dengan Lagu All Night, Menampilkan Juice WRLD untuk BTS WORLD

Baca: Hasil Liga 1 2019 - Semen Padang Terjungkal di Kandang Sendiri, Kalah dari Badak Lampung FC

Riza juga mengakui bahwa ia merasa tertipu dengan kuitansi yang dibuat oleh oknum guru MTs tersebut dimana tertulis disitu uang yang diserahkan sebagai pembayaran investasi. Kendati demikian, oknum guru MTs tersebut berjanji kepada dia akan mengembalikan uang jika istrinya tidak lulus tes CPNS.

Belum lama berselang waktu, oknum guru MTs tersebut kembali menelpon dan meminta tambahan uang, dengan alasan khawatir uangnya tidak mampu membayar atasan PNS diduga pegawai Poltekkes Kemenkes Pontianak itu. Akhirnya Riza yang sudah terlampau yakin kembali memberikan uang sebesar Rp 50 juta, dan Rp 25 juta, jadi total Rp 125 juta.

"Saya sudah ngasih uang totalnya Rp 125 juta, yang mana uang tersebut saya serahkan secara bertahap, pertama Rp 50 juta, kedua Rp 50 juta dan ketiga Rp 25 juta, jandi totalnya Rp 125 juta," ujarnya.

Sesaat sebelum tes CPNS 2018 lalu, Riza diberi kunci jawaban oleh oknum kedua orang tersebut melalui pesan WhatsApp. Dimana dalam pesan tersebut isinya adalah kunci jawaban yang dikemas dengan metode penghapalan warna beserta penjelasannya.

Ketika pengumuman hasil tes tertulis CPNS istri Riza merasa kecewa karena nilainya adalah yang paling rendah, dan dinyatakan tidak lulus, dari situlah Riza mulai curiga kalau ia ditipu.

"Mereka berdua itu pegawai negeri, saya berani pastikan orang yang tertipu tidak hanya satu, yang saya tahu saja saya, Asnan, dan ada juga orang Kubu Raya, mereka semua tidak lulus, bahkan hasil tes mereka adalah yang paling rendah," ungkapnya.

Usai keluarnya hasil tes CPNS 2018 lalu Riza sempat berkomunikasi dengan oknum guru MTs tersebut, dan akhirnya tanpa ada kejelasan orang tersebut mengatakan bahwa uangnya sedang dalam proses pengembalian.

"Guru MTs itu mengatakan kalau uang saya sudah diserahkan kepada temannya diduga pegawai Poltekkes Kemenkes Pontianak itu, saya kenal dia karena pernah bertemu, sesuai perjanjian kata dia uang saya masih dalam proses pengembalian," ucapnya.

Sampai beberapa bulan kemudian uang ratusan juta miliknya tak kunjung tiba, akhirnya istri Riza menerima sertifikat tanah dari oknum guru MTs tersebut sebagai jaminan.

"Saya sudah beri dia batas waktu sampai bulan Mei, tapi hingga Juni ini belum ada itikad baiknya, sementara sertifikat yang diserahkan oleh dia ternyata bukan milik dia bahkan pemilik asli sertifikat itu mengaku bukan keluarganya," katanya.

Riza sudah berupaya menghubungi kedua oknum PNS tersebut namun tidak ada kejelasan, "mereka ditanya banyak kelit, alasan inilah itulah, akhirnya saya putus asa," imbuhnya.

Karena tidak ada itikad baik dari kedua orang tersebut, Riza berupaya mengambil langkah hukum dengan melaporkan kemalangannya ke Polres Mempawah, pada Jumat (21/6/2019) siang.

Baca: Hanya Karena Masalah Sepele, Tersangka Tega Habisi Nyawa Purwanto Saat Tidur

Baca: Bagikan Buku di HUT ke 49, Orang Tua Murid Harap Perum Jamkrindo Selalu Peduli Pendidikan

Saat dijumpai di Polres Mempawah, Paur Humas Ipda Imam Widhiatmoko memastikan pihaknya sudah menerima laporan terkait dugaan kasus penipuan bernilai ratusan juta tersebut.

"Kita sudah terima laporan, saat ini kita masih memeriksa laporan itu, menganalisanya, mengumpulkan bukti-bukti, jika memang ada unsur penipuan disitu maka itu akan kita tindak lanjuti sesuai proses hukum," ujarnya.

Terpisah, Kepala Kementrian Agama Kabupaten Mempawah, Kamaludin saat dikonfirmasi via WhatsApp mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan pemanggilan terhadap oknum guru MTs yang diduga melakukan penipuan itu.

"Menurut keterangan dari yang bersangkutan, ada keterlibatan temannya yang di Pontianak, kita sudah berupaya untuk mendatangkan oknum diduga pegawai Poltekkes Kemenkes itu dari Pontianak namun dengan alasan bermacam-macam akhirnya dia tidak datang," ujarnya.

Menurut Kamaludin, jika kedua oknum PNS tersebut disemukakan, maka akan jelas ketahuan siapa ulat bulu dari kasus dugaan penipuan berkedok lolos CPNS tersebut.

"Informasi yang kita dapat temannya yang di Pontianak itu oknum PNS Poltekkes, tapi kita tidak bisa pastikan karena belum bertemu," ujarnya.

Kamaludin sangat menyesalkan adanya kasus tersebut, dan ia menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib.

"Yang bersangkutan bertindak secara pribadi, dan kita sangat menyesalkan kejadian tersebut, karena sudah dilaporkan ke Polres Mempawah, kita serahkan proses hukum kepada pihak berwajib," pungkasnya. (Yak)

Berita Terkini