Pilpres 2019

Pesan Sandiaga Uno ke Anak Muda! Kutip Prabowo "Kalau Diam, Nanti yang Berkuasa Orang-orang Jahat"

Penulis: Jimmi Abraham
Editor: Jimmi Abraham
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cawapres 02 Sandiaga Uno

Pesan Sandiaga Uno ke Anak Muda! Kutip Prabowo "Kalau Diam, Nanti yang Berkuasa Orang-orang Jahat"

Calon Wakil Presiden Republik Indonesia nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno terus memotivasi anak-anak muda Indonesia agar tidak takut untuk menyuarakan perbedaan pendapat.

Menurut dia, perbedaaan pendapat bukan hal yang mesti ditakutkan karena bersifat membangun. 

Hal ini disampaikan oleh Sandiaga Uno melalui cuitan Twitter-nya @sandiuno usai acara silaturahmi bersama relawan Ruang Sandi, Minggu (12/05/2019) malam.

Baca: Ferdinand Sebut Klaim Kemenangan Prabowo - Sandiaga Uno di Angka 62 Persen Tidak Rasional

Baca: Politikus Eggi Sudjana Ditetapkan Tersangka, Sandiaga Tunding Kasus Eggi Kriminalisasi

Dalam cuitannya, Sandiaga Uno bahkan mengutip pernyataan dari Calon Presiden Republik Indonesia nomor urut 02 Prabowo Subianto. 

Sandiaga Uno juga meminta anak-anak muda Indonesia untuk jangan pernah lelah berjuang menegakkan kebenaran dan keadilan.

"Saya mengutip sedikit pernyataan Pak @prabowo untuk para generasi muda Indonesia “Jika anak-anak muda memilih untuk diam, maka nantinya yang berkuasa ialah orang-orang jahat.” Oleh karena itu, kalian jangan pernah lelah berjuang menegakkan kebenaran dan keadilan," tulisnya.

Dalam cuitan selanjutnya, Sandiaga Uno menyertakan sebuah video pendek berdurasi 59 detik yang berisi ajakannya kepada anak-anak muda untuk terus bersuara.

Ia menegaskan janganlah perubahan pandangan dianggap sebagai ancaman. 

Sandiaga Uno menyoroti kondisi saat ini dimana mengkritik untuk sesuatu yang lebih baik dianggap sebagai makar. 

"Perubahan pandangan itu dianggap sebagai ancaman. Mengkritik itu untuk sesuatu yang lebih baik itu diancam dianggap sebagai makar. Tidak ada lagi ruang untuk kita memberikan kritik. Memberikan suatu pendapat yang berbeda tidak boleh lagi. Turun ke jalan tidak boleh lagi, ," ucapnya dalam video itu. 

Kondisi seperti itu, terang dia, tidak boleh terus dibiarkan. 

"Nah, ini anak-anak muda tidak boleh memberikan keadaan seperti ini untuk berlanjut," terang Sandiaga Uno. 

Sandiaga Uno menimpali dimana-mana harus ada perbedaan pendapat. Perbedaan pendapat dijamin oleh Undang-Undang (UU). 

Baca: Situng Real Count Pilpres 2019 di Kalbar 97,6 Persen, Jokowi 1.668.894, Prabowo 1.231.085

Baca: Situng Real Count Pilpres 2019 Sisa 20%, Jokowi 68.849.092, Prabowo 53.418.928

Baca: Update Real Count Situng KPU Pilpres 2019, Data Masuk Hampir 80%: Berapa Suara Jokowi Vs Prabowo

"Negeri-negeri yang maju memberikan ruang bagi perbedaan pendapat," imbuh dia.  

Menurut dia, perbedaan ruang inovasi sebagai kritik. Kritik sebagai vitamin kita untuk maju. Ke depan, ia berharap keberadaan relawan ruang sandi bisa jadi suatu kolaborasi.

"Jangan takut apa yang disuarakan itu akan berujung kepada konflik. Karena anak-anak muda itu jauh lebih dewasa. Anak-anak muda bisa mengelola perbedaan pendapat menjadi kolaborasi," tandasnya. 

Berikut cuitan Twitter beserta videonya : 

Untuk menegaskan kembali pesan-pesan yang disampaikan olehnya, Sandiaga Uno kembali mencuit garis-garis besar pemaparannya melalui cuitan-cuitan selanjutnya. 

"Bangsa-bangsa yang maju selalu memberikan ruang kepada perbedaan pendapat, memberikan ruang kepada inovasi dan kepada kritik," tulisnya.

"Ke depan, kita kedepankan demokrasi dengan kolaborasi, karena anak-anak muda ini jauh lebih dewasa, anak-anak muda bisa mengelola perbedaan pendapat tersebut menjadi kolaborasi," tulisnya.

Sandiaga Uno : Jangan Semua Ungkapan Dibelokan ke Pasal Makar

Dikutip dari Tribunnews.com, Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno angkat bicara terkait sejumlah orang yang kini terancam terjerat pasal makar.

Menurut Sandiaga, jangan semua ungkapan yang tidak sesuai keinginan pemerintah lalu dijerat pasal makar.

"Jangan semua ungkapan itu dibelokan ke pasal makar. karena semua berkeinginan yang sangat positif, optimis Indonesia yang lebih baik, adil makmur," kata Sandiaga di Menteng, Jakarta, Minggu, (12/5/2019).

Sandiaga mencontohkan kasus politikus Gerindra Permadi yang dipolisikan karena dugaan makar.

Menurutnya apa yang disampaikan Permadi merupakan upaya untuk mewujudkan demokrasi yang lebih baik.

"Tadi saya baru sama pak Permadi, beliau juga di zaman sebelum reformasi juga menghadapi masalah seperti ini. atas pernyataan beliau bahwa apa yang mereka sampaikan itu adalah menginginkan suatu perubahan agar sistem demokrasi kita lebih baik," katanya.

Sebelumnya usai pemungutan suara sejumlah orang terutama yang bersebrangan dengan pemerintah terancam terjerat pasal makar.

Mereka diantaranya, Politkus PAN Eggi Sudjana dan Politikus Gerindra Permadi.

Sebelumnya Polisi juga sempat mengamankan sejumlah orang dengan dugaan makar pada Desember 2016 lalu atau menjelang pemilihan Gubernur DKI.

Dua diantaranya yang diamankan yakni Ahmad Dhani dan Ratna Sarumpaet namun kasus tersebut hingga kini tidak jelas juntrungannya. (*)

Lebih dekat dengan kami, follow akun Instagram (IG) Tribun Pontianak : 

Berita Terkini