Atbah: Keluarga Sakinah Bentengi Kekerasan Dalam Rumah Tangga

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili saat memberikan sambutan di kegiatan Seminar Keluarga Sakinah

Atbah: Keluarga Sakinah Bentengi Kekerasan Dalam Rumah Tangga

SAMBAS - Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili mengatakan, Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Sambas, berada dititik yang perlu mendapat perhatian, Selasa (7/5/2019).

Hal itu dikemukakan Atbah Romin Suhaili pada seminar Keluarga Sakinah di Aula Utama Kantor Bupati Sambas, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, hal itu bisa dilihat dari data trend kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) meningkat.
Karenanya, ia mengatakan perlu mendapat perhatian, hal itu sebab kekerasan terhadap perempuan dan anak, seperti Trafficking, KDRT hingga pelecehan seksual mengalami trend meningkat.

“Kekerasan seksual masih tinggi mencapai diangka kurang lebih 38 persen, KDRT 28 persen, masalah hukum 23 persen dan traficking 11 persen,” ujarnya.

Baca: Hasil Pilpres 2019 Sementara Data C1 KPU Masuk 69,10% Cek Suara Jokowi Vs Prabowo

Baca: TERPOPULER - Prediksi Skor Liverpool Vs Barcelona, Lucinta Luna, hingga Amalan Penting Bulan Ramadan

Baca: Sandiaga Uno Minta Situng di Audit, JaDI Kalbar: Sah-sah Saja

Dijelaskan Atbah, solusi terbaik memerangi hal itu adalah dengan menghadirkan lingkungan keluarga yang sakinah.

Menurutnya, Sakinah dalam bahasa arab memiliki makna kedamaian, tenang, tentram, dan aman.

“Ulama Ibnu Taimiyah menjelaskan makna Sakinah adalah jannah. Yakni ketenangan, keteduhan, bahagianya hati kita, apa dan dimana pun, apapun yang kita hadapi, hati kita tetap tenang,” kata Atbah.

Ia menjelaskan, apapun yang dihadapi, hatinya tetap tentang. Dan menurut ulama islam tersebut, itulah bagian dari surga.

“Jika adanya ketenangan hati, kondisi apapun akan dihadapi dengan hati ikhlas, tenang,” tuturnya.

Dicontohkan Atbah, dikalangan ulama yang memahami hati yang tenang, dengan selalu berpikir positif. Bahkan dikondisi terusir dari kampung, yang dimaknai sebagai kesempatan untuk bertamasya.

“Pola pikir orang dengan ilmu agama yang baik, Jika terusir dari kampung halaman, pola pikirnya adalah kesempatan untuk bertamasya, jika mereka memenjarakanku, menahanku, kesempatan terbaik untuk bersenang-senang dengan Allah dalam kesunyian. Dan jika mereka membunuhku adalah cita-cita tertinggi yang aku cita-citakan,” ungkapnya, mencontohkan positifisme para ulama.

Dengan adanya konsep seperti itu, Atbah yakin akan adanya ketenangan jiwa dan hati yang senantiasa ada pada diri kita dan itulah bagian dari surga.

Lebih lanjut ia mengatakan, program keluarga sakinah, adalah jembatan menuju penuntasan angka kriminalisasi atau kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Keluarga Sakinah adalah pondasi untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Sambas berakhlakul karimah unggul dan sejahtera.

“Keluarga Sakinah yang kita harapkan adalah kebahagiaan dalam keluarga yang menghadirkan ketenangan hati dan jiwa. Sehingga membentuk karakter keluarga yang unggul dan sejahtera,” tutupnya.

Berita Terkini