Warga Keluhkan Harga Barang yang Mulai Melambung Tinggi Jelang Ramadhan
KUBU RAYA - Satu diantara warga yang berbelanja di Pasar Mawar, Desa Parit Baru, Marsini mengaku mengeluh akibat kenaikan harga barang jelang bulan ramadhan.
“Semua naik, gula naik, gula merah gula pasir semua naik seribu-seribu. Ngeluh lah orang, pasti ngeluh, barang naik, mahal semua,” kata Marsini, Rabu (1/5).
Untuk itu, ia berharap kepada pemerintah untuk turun tangan langsung menstabilkan harga agar tetap seperti biasa
Tak hanya gula, menurut Marsini hampir semua barang mengalami kenaikan, termasuk sayur mayur yang terbilang mahal.
Baca: VIDEO: Press Release Polres Sanggau Ungkap Tersangka Pembunuhan Siswi SMPN di Desa Peruan Dalam
Baca: Libur Hari Buruh, Masyarakat Padati Lokasi Wisata Penanjung Island
Baca: VIDEO: 668 KK di Kabupaten Ketapang Terendam Banjir, Ini Penjelasan BPBD Kabupaten Ketapang
“Barang tu naik semua, sayur-sayur jak mahal. Kacang panjang yang 5 ribu sekarang jadi 14 ribu,” ungkapnya.
Berbeda dengan Marsini, Sadiah sepertinya cukup pasrah, meskipun ia tidak memungkiri jika harga barang sekarang mulai mahal.
Namun sekali ada duit, dan dirasa perlu menurutnya tidak masalah.
“Tapi kite perlu, selagi ada duit ndak apa-apa. Ada duit, dan barang juga ada,” katanya.
Untuk menyiasatinya, Sadiah biasanya membeli barang sedikit demi sedikit.
Baginya keadaan seperti ini bisa dibilang sudah biasanya, dimana setiap jelang bulan ramadhan, maupun hari raya selalu dibarengi dengan kenaikan harga barang.
“Setiap mau ramadhan selalu gitu, kalo bagi saya tidak masalah,” kata Sadiah.
Dan ia pasrah kepada pemerintah, jika memang ingin menstabilkan harga atau tidak, yang paling penting baginya barang tetap tersedia.
“Tergantung yang diatas sana apa-apa bisa stabil, bisa terjangkau dan ada barang, jangan hilang. Pemerintah kan maunya rakyat gimana, tapi dah memang gitu harganya mau gimana lagi,” tutupnya.