Jumat Agung, Momentum Menghayati dan Memperingati Kemuliaan Yesus
MEMPAWAH - Ratusan jemaat Kristen di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di Jalan Raden Kusno, Mempawah Hilir melaksanakan Misa Jumat Agung dalam memperingati wafatnya Yesus Kristus, Jumat (19/4/2019).
Ibadah Jumat Agung bertajuk "Yesus Terkutuk Karena Dosa Kita, Markus 15:22-32," dipimpin oleh Pdt Samuel Ricardo berlangsung khidmat, diikuti oleh ratusan jemaat Kristen dari berbagai wilayah sekitar Mempawah.
Pdt Samuel menjelaskan dalam memperingati wafatnya Yesus Kristus sebelum memasuki tahap ibadah Jumat Agung, di hari-hari sebelumnya mereka sudah melaksanakan ibadah malam Passion.
"Dimulai Senin, Selasa, hingga Kamis, dalam masa itulah seluruh jemaat melaksanakan ibadah guna menghayati masa-masa penderitaan yang dialami oleh Yesus Kristus," tuturnya.
Baca: KUMPULAN Ucapan Selamat Paskah dan Jumat Agung | Cocok Kirim Via Instagram, WhatsApp & Facebook
Baca: Presiden Joko Widodo Ucapkan Selamat Merayakan Jumat Agung Buat Umat Kristiani di Indonesia
Pdt Samuel menjelaskan, mulai dari Yesus ditangkap, disiksa, sampailah hari Jumat Agung ini dia wafat.
Jadi puncaknya adalah hari Jumat, sebab itulah disebut Jumat Agung.
"Sebelum wafat Yesus disalibkan di suatu bukit namanya bukit penderitaan, tetapi dalam momentum Jumat Agung ini, Yesus yang disalibkan itu bukan lagi Yesus yang tersalibkan melainkan Dia yang sudah dimuliakan," tuturnya.
Menurut Pdt Samuel, kematian Yesus adalah momentum menghayati dan memperingati kemuliaan Nya di hadapan Tuhan.
Ia menjelaskan, sehari sebelum Jumat Agung, ada Misa Kamis Putih, di mana jemaat mengadakan ibadah memaknai Yesus sebelum dia wafat di hari Jumat Agung dia melakukan perjamuan, dengan memakan roti dan meminum anggur.
Baca: Video Ibadah Jumat Agung di Gereja Katolik Katedral Santo Yosef Pontianak
Baca: JADWAL Misa Kamis Putih, Jumat Agung, Malam Paskah dan Hari Raya Paskah di Pontianak & Singkawang
"Yesus sebelum wafat membagikan roti dan anggur kepada murid-muridnya yang bermakna roti adalah simbol tubuh Yesus, dan anggur adalah simbol darahnya yang akan tumpah di salib untuk penebusan dosa-dosa umat," katanya.
Disinilah kata dia, Yesus memberikan kepastian dengan memakan roti dan meminum anggur berarti kita sudah terlibat di dalam penderitaan Yesus.
Kedua lanjut dia, Yesus pada hari itu juga mengadakan pembasuhan kaki, dimana dia merendahkan diri dihadapan murid-muridnya, itu adalah simbol teladan, agar kita saling merendahkan diri, saling mengampuni, dan jika kita ingin ditinggikan oleh orang, maka kita harus merendahkan diri.
"Jika kita ingin diampuni, kita harus mampu mengampuni dan mengasihi orang-orang yang ada disekitar kita," ujarnya.
Baca: Foto Umat Khatolik Laksanakan Misa Jumat Agung
Pdt Samuel mengatakan, dalam Ibadah Jumat Agung, beribadah seperti Minggu biasa, tetapi temanya adalah Yesus yang sudah di salib.
Setelah selesai ibadah Jumat Agung dilanjutkan dengan ibadah perenungan untuk merenungkan penderitaan Yesus yang sudah di salib.
"Saat di salib Yesus mengucapkan kalimat sudah selesai maksudnya adalah misinya di dunia ini sudah selesai dan sudah saatnya kembali pada kemuliaan sorga. Maknanya dia sudah memenangkan penderitaan," pungkasnya. (Yak)