Inilah Pengakuan dari Tersangka dan Saksi Penganiayaan Siswi SMP, Bantah Semua Tuduhan di Medsos!

Penulis: Muhammad Rokib
Editor: Jamadin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebanyak tujuh siswi SMA yang terseret dalam kasus penganiayaan siswi SMP menyampaikan klarifikasi didampingi KPPAD Provinsi Kalbar di Mapolresta Pontianak, Jalan Johan Idrus, Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (10/4/2019) sore. Mereka menyampaikan permintaan maaf kepada korban dan keluarga korban serta tidak mengakui telah melakukan pengeroyokan perkelahian dilakukan satu lawan satu. TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI --

Inilah Pengakuan dari Tersangka dan Saksi Penganiayaan Siswi SMP, Bantah Semua Tuduhan di Medsos !

PONTIANAK -Sedikitnya tujuh orang anak perempuan melakukan press conference dan mengucapkan permintaan maaf kepada korban atas kasus penganiayaan terhadap AU (14) di Polresta Pontianak Kota, Jalan Johan Idrus, Rabu (10/4/2019) sore.

Dari ketujuh anak perempuan tersebut, tiga diantaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka dan sisanya masih berstatus saksi dalam kasus penganiayaan terhadap siswi SMP di Pontianak.

Sebelum melakukan pres conference, ketujuh anak perempuan terebut didampingi oleh orangtuanya untuk diperiksa di Polresta Pontianak.

Baca: Manchester United Vs Barcelona, Setan Merah Dihantui Masalah Besar di Leg 1 Babak 8 Besar

Baca: VIDEO: Penjelasan Komisioner KPU Terkait Packing Surat Suara di Kabupaten Sekadau

Usai diperiksa, mereka langsung melakukan press conference. Satu persatu mereka menyampaikan klarifikasi terkait kasus yang mencuat hingga ke seluruh dunia yang dialami mereka.

Mereka menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada korban.

Mereka juga tak menampik bahwa ada melakukan penganiayaan terhadap korban, namun menurut pengakuan mereka tidak sampai seperti apa yang tersebar di media sosial.

Mereka mengaku tertekan dan tersudutkan atas apa yang terjadi di media sosial dimana semua orang menyebarkan foto wajah mereka, melontarkan kata-kata kasar, mengancam bahkan menjudge mereka tanpa mengetahui duduk pangkal permasalahan sebenarnya.

"Kami membantah tuduhan dari para netizen yang mengatakan kami menganiaya korban pada bagian intim, membenturkan kepada korban ke aspal dan menyiramkan air, itu semua tidak benar" ujar salah satu dari mereka saat itu.

Mereka mengaku permasalahan awal adalah dimana korban sering menyindir salah satu dari mereka di media sosial, dan mereka saat itu tidak menjemput atau menculik korbannya apalagi memakai tipu muslihat.

"Korban sendiri yang minta dijemput, lagipula saat itu bukan dua belas orang yang menganiaya sekaligus, tapi kami satu lawan satu, dan perlu diketahui tidak semua yang ada disitu memukul, beberapa dari mereka hanya melihat saja," ujar salah satu dari mereka.

Mereka mengaku bahwa mereka bukanlah geng atau komplotan seperti yang dituduhkan oleh orang-orang.

"Kami adalah teman sejak Sekolah Dasar, oleh sebab itulah kami berbeda-beda sekolah, jadi kami bukan geng," ucap salah satu diantara mereka.

Baca: LIVE STREAMING Ajax Vs Juventus, Perempat Final Liga Champions Pukul 02.00 WIB Dini Hari Nanti

Mereka menceritakan kronologi kejadian bahwa saat itu tidak semua dari mereka datang bersamaan, ada yang terlambat dan dan bahkan tidak melakukan pemukulan sama sekali namun di media sosial fotonya disebarkan dan di tuduh sebagai penganiaya.

Mereka juga mengakui bahwa memang salah satu dari mereka pernah mempunyai masalah terkait hutang orangtua yang tidak seberapa dan sudah dibayarkan, namun menurut mereka itu tidak ada kaitannya sama sekali dengan kejadian sebab korban yang menyindir-nyindir di media sosial.

Mereka mendesak kepada orang-orang yang telah menyebarkan foto mereka untuk segera meminta maaf, sebab banyak orang tidak tahu ujung pangkal permasalahan dan hanya ikut-ikutan menjudge.

Berita Terkini