Hasil Olah TKP Tim Inafis, Diduga Korban Berupaya Menyilet Pembuluh Darah Sebelum Gantung Diri
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Unit Reskrim Polresta Pontianak Kota mendapat laporan dari warga bahwa ada penemuan mayat seorang wanita paruh baya yang bergantung pada seutas tali di dalam rumahnya.
Mayat wanita paruh baya itu ditemukan di sebuah rumah Komplek Purnama Agung VII, Blok N Nomor 23 Jalan Purnama, Kelurahan Parit Tokaya, Kecamatan Pontianak Selatan, Selasa (19/2/2019) sekira pukul 17.30.
Didalam rumah tempat mayat wanita paruh baya itu ditemukan, ada beberapa titik darah yang sudah membeku berceceran, dan ada sebuah silet beserta bungkusnya.
Baca: Dokter Ahli Forensik RSUD Soedarso Sebut Kematian Korban Identik Akibat Gantung Diri
Baca: VIDEO: Dokter Ahli Forensik RSUD Sudarso Beberkan Hasil Visum Mayat di Purnama
Baca: TERPOPULER - 3 Warga Benua Lain Semarakkan Cap Go Meh , Zodiak, Prediksi Atletico Madrid Vs Juventus
Unit Reskrim Polresta Pontianak Kota memanggil tim inafis utuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Inafis Polresta Pontianak Kota, Bripka
Agung Utomo menjelaskan dugaan sementara penyebab kematian korban.
"Dari hasil pengecekan barang-barang di TKP tidak ditemukan adanya barang-barang yang hilang," ujarnya Selasa (19/2/2019) malam, pada awak media.
Bripka Agung mengatakan, dari hasil pemeriksaan mayat tidak ditemukan ada campur tangan pihak luar.
Selain itu ia juga menemukan ciri khas orang gantung diri pada mayat tersebut.
"Ciri-ciri gantung diri kita temukan pada leher mayat, yaitu adanya jejas, atau bekas jeratan berupa tali plastik rapia," ungkapnya.
Bripka Agung menjelaskan, banyak faktor penyebab kematian korban.
"Jadi kenapa korban bisa meninggal, banyak faktor, pertama organ laring korban yang tercekik menyebabkan dalam proses pernapasan oksigen tidak dapat masuk ke paru-paru," terangnya.
Sehingga kata dia, otak tidak menerima suplai okesigen, akhirnya korban meninggal lemas karena kehabisan oksigen, ditambah dengan tidak adanya suplai oksigen yang masuk.
Tim inafis juga menemukan silet beserta bungkusnya yang berlumuran darah didalam rumah korban, yang tidak jauh dari posisi korban.
"Untuk penemuan silet memang kita temukan di bagian luar, di prakirakan sebelum gantung diri ada upaya korban untuk bunuh diri dengan silet tersebut, yakni dengan memotong pembuluh darah di tangannya," ungkap Bripka Agung.
Bripka Agung menduga, usai berupaya bunuh diri dengan menyilet tangannya korban menggantung diri dan akhirnya meninggal.
"Karena belum meninggal diprakirakan korban mengambil kursi plastik yang kita temukan di samping korban ketika gantung diri," ujarnya.
Tim inafis menemukan ada darah di kursi plastik warna biru disebelah korban menggantung.
Baca: TERPOPULER - 3 Warga Benua Lain Semarakkan Cap Go Meh , Zodiak, Prediksi Atletico Madrid Vs Juventus
Baca: Foto-foto Kemeriahan Pawai Naga Sebagai Puncak Perayaan Cap Go Meh 2019
Baca: Foto-foto Naga Pada Puncak Perayaan Cap Go Meh 2570 di Jalan Diponegoro Pontianak
"Di kursi plastik itu ditemukan bercak darah, diprakirakan darah tersebut berasal dari tangan korban yang luka tadi," jelasnya.
Bripka Agung menduga bercak darah di kursi disebabkan saat memegang kursi lengan korban mengucurkan darah.
"Dugaan itu kuat karena korban sebelumnya sudah berusaha menyilet pembuluh darahnya, sehingga darah menetes di kursi plastik," ungkapnya.
Keterangan Bripka Agung didukung kuat dengan keterangan dokter ahli forensik RSUD dr Sudarso, Dr Monang Siahaan.
"Dari hasil keterangan dokter ahli forensik juga mengungkapkan hal yang sama, ditemukan jejas pada leher dan igomortis pada kaki, artinya ada tanda-tanda kematian korban," katanya.
Dari olah TKP sejumlah barang yang diduga menjadi media korban bunuh diri diamankan.
"Selain silet, dan kursi plastik kita juga mengamankan barang bukti berupa tali plastik rapia sebagai media yang digunakan korban untuk gantung diri," tandasnya.