Suporter Harap Gubernur Kalbar Tak Hanya Janji Perbaiki Gor Pangsuma dan Bangun Gor Baru
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Puluhan suporter Kancil BBK kesal dengan kondisi Gedung Olahraga (GOR) Pangsuma, lantaran mengganggu pertandingan dengan memaksa harus dihentikan akibar cucuran air hujan karena Gor tersebut bocor.
Mendapat respon langsung dari Gubernur Kalbar, Sutarmidji yang mendatangi penonton disambut baik para superter.
Satu diantaranya, Rosadi (27) menuturkan bahwa Gubernur Kalbar dihadapan mereka berjanji akan memperbaiki Gor dan membangun Gor baru.
Baca: Hujan-hujan Ingin Makan Bakso, Coba Bakso Wonogiri Pak Kendo Bikin Ketagihan
Baca: GOR Pangsuma Memprihatinkan, Midji Langsung Akan Perbaiki dengan Rp2 Miliar dan 2020 Bangun Gor Baru
Baca: Ngopi Pagi PJKB dan PEPADI, Kapolresta Pesankan Anti Hoaks
"Tadi Pak Gubernur menyampaikan akan memperbaiki Gor ini dan membangun Gor lainnya. Kita kecewa juga tengah nonton kondisi Gor seperti ini," ucap Rosadi yang kecewa dengan kondisi Gedung Olahraga Pangsuma, Sabtu (19/1/2019).
Rosadi berharap ucapan Sutarmidji bukan hanya janji sesaat, ia akan menunggu orang nomor sati di Kalimantan Barat itu merealisasikan janjinya merehap Gor Pangsuma dan membangun Gor lainnya.
Memang disebutnya, kondisi Gor Pangsuma sudah tidak layak menggelar pertandingan besar, sambil ia menunjuk dilangit-langit Gor bahwa terpasang beberapa terpal untuk menahan air agar tidak langsung jatuh di lapangan.
Selain itu, ia mempertanyakan juga masalah lampu penerangan yang mati ditengah pertandingan.
Penonton lainnya, Duan (26) juga menyanyangkan kondisi Gor Pangsuma yang memprihatinkan bahkan menurutnya kondisi bocor sangat memalukan Kalbar dan Pontianak.
Baca: Supermoon Terjadi Mulai Malam Ini, BMKG Sampaikan Peringatan Dini: Ini Wilayah-wilayah Terdampak
Baca: Kekhawatiran Pelatih Kancil BBK Menjadi Kenyataan
Apalagi pertandingan yang dihelat adalah sekelas pertandingan futsal nasional, harus dihentikan dengan insiden kebocoran atap Gor Pangsuma.
"Tentunya ini sangat memalukan kita, apalagi disiarkan secara nasional. Bukan hanya warga Pontianak yang nonton, tapi masyarakat nasional, sedangkan kondisi Gornya memprihatinkan," jelasnya.