Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Wahidin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) juga membawa kesan tersendiri bagi setiap orang yang pernah merasakan betapa besar peranan seorang guru dalam kehidupannya, sehingga ucapan dan doa terus mengalir bagi para guru.
Ucapan dan doa tersebut juga terucap dari seorang siswa di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sintang, Ferdi Ramadhoni. Menurut siswa yang sedang duduk di bangku XII IPS 3 ini jasa guru terlalu luas jika diungkapkan dengan kata-kata.
Baca: Oso Beberkan Strategi Pemenangan Hanura Kalbar, Berikut Pernyataannya
"Menurut saya, guru adalah sosok yang berjasa, melalui seorang guru lahir banyak orang-orang hebat," ujar Ferdi yang juga aktif sebagai Ketua Forum Anak Kabupaten Sintang (Faksin) kepada Tribun, Minggu (25/11/2018) siang.
Namun dia sangat menyayangkan seringkali timbul pemberitaan maupun kejadian di sekitar yang menunjukan perlakuan tidak layak terhadap guru. Misalnya kriminalisasi terhadap guru akibat protes berlebihan dari orangtua siswa.
"Masih banyak orang orang dengan seenaknya menghakimi guru yang hanya memberi sedikit hukuman kepada siswanya, dengan bermaksud untuk mengingatkan. Banyak guru mendapat perlakuan kurang mengenakan," katanya.
Baca: Hadiri Puncak Turnamen KantuClub Kedamin Darat, Ini Pesan Penting Wabup Kapuas Hulu
Lebih jauh, banyak hal yang mencerminkan guru belum merasakan kesejahteraan. Besar harapan melalui momentum hari guru ini, masyarakat dan pemerintah sadar dengan semua jasa guru, agar lebih mensejahterakan kehidupan guru.
Ferdi juga menceritakan bahwa di sekolahnya, ada sosok guru yang menjadi idola. Guru tersebut adalah sosok guru yang sangat dekat dengan siswanya, sehingga menganggap siswa sebagai anaknya sendiri.
"Begitu juga kami menganggap beliau bukan hanya seorang guru, tapi juga seorang ayah. Sosok yang dapat bergaul bersama kami tanpa perlu ada batasan antara kami dan beliau, tapi kami tetap segan dan menjaga tata krama terhadap orang yang lebih tua," pungkas Ferdi.