Laporan Wartawan Tribun Pontianak M Wawan Gunawan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Ketua MUI Kabupaten Sambas H Syamsuri mengatakan, sebagai seorang muslim dirinya saat ini sangat khawatir dengan berkembangnya Islam liberal yang sedang marak terjadi di Indonesia.
"Saya merasa khawatir dengan berkembangnya dan maraknya Islam liberal di Indonesia, Islamic Liberal The Movvement," ujarnya, Senin (12/11/2018).
Ia menjelaskan, karena perkembangan kelompok tersebut sudah betul-betul terlihat dan masif.
Ia mengatakan, tidak hanya itu bahkan kelompok tersebut juga telah merencanakan bahwa kedepannya rumah ibadah akan di satukan dan penggunaannya hanya berbeda pada hari saat Ibadah saja.
Baca: Kejari Sambas: Ini Untuk Mencegah Terjadinya Gangguan Ketertiban Masyarakat
Oleh karenanya, ketua MUI Sambas mengatakan dirinya tidak setujui Dnegan hal-hal seperti itu. Karena tidak mungkin semua agama bisa disamakan seperti itu.
"Tidak mungkin semua agama itu dinilai sama, pasti ada bedanya. Faham orang-orang liberal ingin menyamakan itu," terangnya, si hadapan peserta Organisasi Badan Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Keagamaan (Bakor Pakem) di Kabupaten Sambas.
Lebih dari itu, ia menjelaskan kelompok tersebut juga bukan orang-orang yang sembarangan. Tapi mereka adalah orang-orang terpelajar dan cerdas.
Menurutnya, aliran tersebut sangat membahayakan bagi kepercayaan masyarakat. Terutama bagi kelompok muslim di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengatakan saat ini sedikitnya ada 10 ribu ajaran sesat yang ada di Indonesia. Bahkan beliau menjelaskan beberapa diantaranya informasinya sudah ada terdeteksi di Kabupaten Sambas, yang menyalahkan semua ajaran yang ada.
"Ada informasi yang mengatakan ada ajaran sesat di Sambas ini. Yang mengatakan semua ajaran yang ada sekarang sesat. Nah kita akan pelajari itu," terangnya.
"Apakah nanti itu mengarah ke Radikal saya belum tahu, tapi kalau benar adanya itu mengarah ke Radikal," tutup ketua MUI Sambas itu.