Liputan Khusus

Sawera Sedih O2SN Batal, Buntut Defisit Anggaran Pemprov Kalbar

Editor: Dhita Mutiasari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berita tribun pontianak edisi Minggu (5/6/2018) tentang pembatalan O2SN

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sawera (17), siswa kelas 12 jurusan IPS, SMAN 1 Mempawah hilir kecewa lantaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar membatalkan pelaksanaan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Provinsi Kalbar empat hari jelang pelaksanaan O2SN yang dijadwalkan 6 Agustus 2018. Pembatalan dilakukan Disdikbud menyusul penghematan yang dilakukan Pemprov Kalbar akibat defisit APBD.
Sawera yang rencananya mewakili Kabupaten Mempawah pada cabang atletik sedih lantaran sudah berlatih keras guna menghadapi O2SN.

"Inikan yang ketiga saya ikut O2SN. Kemarin ndak menang, tapi kali ini saya optimistis dapat emas, tapi ndak tahunya tadi pagi dapat informasi dari guru olah raga, batal," ujar Sawera sedih kala bertemu Tribun, Jumat (3/8/2018).

Sawera (17) Siswa kelas 12 jurusan IPS, yang bersekolah di SMAN 1 Mempawah hilir, yang merupakan perwakilan Mempawah pada bidang Lari 100 Meter di O2SN. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ FERRYANTO)

Baca: Ketua Pengcab IPSI Pontianak Ikut Prihatin Batalnya O2SN Provinsi

Baca: VIDEO TEASER : Disdik Batalkan O2SN Tingkat SMA

Pembatalan O2SN tingkat Kalbar ini sesuai surat yang dikeluarkan Disdikbud Kalbar kepada Ketua MKKS SMA Se-Kalimantan Barat perihal pemberitahuan pembatalan kegiatan O2SN SMA Tahun 2018.
Berikut petikan surat tersebut.

Baca: Kisah Pilu Ainun, Bocah 4 Tahun Regang Nyawa di Tangah Ayah Angkat

Baca: BREAKING NEWS: Ayah Angkat Tega Aniaya Putrinya Hingga Tewas, Hanya Karena Masalah Sepele Ini

Dengan hormat, berdasarkan edaran Pj Gubernur Kalimantan Barat Nomor 903/2115/TAPD tanggal 18 Juli 2018 tentang pengurangan pagu anggaran belanja langsung SKPD tahun 2018 sebesar 30% dari tiap kegiatan, sehingga bidang pembinaan SMA berkurang terhitung sebesar Rp 1.332.500.000,- (satu miliar tuga ratus tiga puluh dua juta lima ratus ribu rupiah).

Maka untuk menutupi kekurangan tersebut, Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat membatalkan pelaksanaan kegiatan O2SN tingkat Provinsi Kalimantan Barat tahun 2018.

Demikian untuk dapat dimaklumi, atas perhatian dan pengertiannya kami ucapkan terimakasih.
Surat pembatalan O2SN ini ditandatangani Kabid PSMA dan Pendidikan Khusus Disdik Kalbar Judan SPd MPd pada 2 Agustus 2018.

Padahal, demi mempersiapkan diri, Sawera yang merupakan putra seorang petani ini telah membeli sepatu khusus atletik seharga Rp 800 ribu.

Sepatu ia beli menggunakan uang hadiah saat saat dirinya menang pada tingkat kabupaten, ditambah hasil tabungannya selama berbulan-bulan lamanya. Bagi orang lain, kata Sawera, sepatu seharga Rp 800 ribu sangat murah. Namun bagi dirinya yang anak petani, sepatu tersebut sangatlah berharga.

Ia berharap O2SN hanya diundur bukan dibatalkan.

"Untuk atlet ini sangat menggugurkan mentalnya dan saya sangat kesal dengan informasi ini. Kalau mau dibatalkan, kenapa tidak dari dulu-dulu sebelum latihan," tuturnya terbata.

Kekecewaan juga dirasakan siswa lainnya, Ian Juhril. Atlet badminton asal SMA Negeri 02 Kabupaten Sambas ini sudah berlatih keras untuk menghadapi O2SN.

"Kecewa. Kan sudah latihan tiap hari. Mulai dari pulang sekolah, kadang juga sampai malam," kata Ian kepada Tribun.
Ia sudah mempersiapkan fisik, mental hingga administrasi jelang O2SN.

Selain kecewa gagal berlaga di O2SN, ia juga kesal lantaran 2018 ini adalah kesempatan terakhirnya mengikuti O2SN dan mewakili Kabupaten Sambas.

Saat ini, Ian menginjak kelas XII. Tahun depan, Ia tak lagi bisa berlaga di O2SN. Lantaran kegiatan ini dibatalkan Disdikbud, Ia hanya bisa pasrah.

"Mau gimana lagi kalau sudah di batalkan," sambungnya.
Ian menjelaskan, walau tak berangkat ke tingkat provinsi dirinya akan terus belajar dan mengembangkan diri untuk ke depanya.

Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Pengembangan Sekolah Menengah Atas (PSMA) dan Pendidikan Khusus Judan SPd MPd yang menandatangani surat membenarkan dibatalkannya O2SN SMA Tingkat Kalbar.

"Informasi pembatalan O2SN tingkat provinsi itu benar. Saya yang menandatangani surat pemberitahuan itu pada tanggal 2 Agustus 2018," ungkap Judan.
Judan mengatakan, mau tidak mau pembatalan harus dilakukan lantaran dana yang tersedia untuk O2SN tingkat provinsi tidak ada. "Kebijakan pemangkasan anggaran 30 persen adalah kebijakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Mau tidak mau, ya kita jalankan," terangnya.

Diakuinya, ada konsekuensi yang harus diterima dengan pembatalan pelaksanaan O2SN ini. Seyogyanya, pihaknya juga merasa prihatin even tingkat provinsi yang rutin diadakan setiap tahun tidak terlaksana di tahun 2018.

Tags:

Berita Terkini