Bolos Sekolah Tanda Lemahnya Intelektualitas, Ini Upaya yang Bisa Dilakukan untuk Mencegahnya

Penulis: Ishak
Editor: Madrosid
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siswa kelas XII IPA 1 SMAN 10 Pontianak, Mohammad Fajar Putra Akri.

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ishak

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Membolos di jam pelajaran sama sekali tidak keren. Bahkan, tindakan ini menunjukkan lemahnya intelektualitas.

"Hal yang mendorong itu (bolos sekolah) terjadi karena lemahnya nilai intelektual dalam diri.  dalam artian pembentukan dirinya hanya berpikir pada satu arah, dan sangat sulit untuk difilter," nilai Mohammad Fajar Putra Akri, (17), Minggu, (15/07/2018).

Pemuda yang juga siswa kelas XII IPA 1 SMAN 10 Pontianak ini menilai, banyak dampak buruk yang bisa ditimbulkan dari bolos sekolah. Karenanya, aksi semacam ini perlu dicegah dan dilawan agar tak mengafeksi siswa di sekolah.

Baca: Rekrutmen Bawaslu Kabupaten/Kota, Kamarullah Harap Timsel Dapat Bekerja Profesional

Untuk itu,  kekuatan mental dan jati diri di dalam diri para pelajar haruslah sangat kuat, dan harus dibentengi. "Karena di era sekarang, banyak suatu pengaruh yang akan lebih besar di kemudian hari, maka dalam diri juga harus siap untuk menyaring dan memilah apa yang harus dilakukan apa yang harus tidak dilakukan," sambungnya.

Lantas, upaya apa yang bisa dilakukan guna memutuskan kebiasaan atau budaya bolos sekolah itu?. Menurutnya, mulailah kebiasaan sebagaimana kebiasaan seperti orang yang berhasil.

"Buanglah semua kebiasaan buruk. Munculkan nilai - nilai kebaikan yang mendarah  daging, dan pikirkan masa yang akan datang serta jangan mudah mengambil keputusan," pungkasnya. (

Berita Terkini