TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, DENPASAR - Suasana duka menyelimuti kepergian Made Indra Dwi Putra, basist Navicula di RSUP Sanglah, Senin (26/3/2018).
Terlihat kehadiran Vokalis Navicula, Gede Robi.
Dengan membawa dua batang rokok yang sudah menyala, Gede Robi mendekati Tempat Munjung yang berada di sebelah kiri pintu masuk Ruang Forensik RSUP Sanglah.
Di depan tempat munjung itu, ia melihat ada banten punjungan.
Gede Robi lalu memetik dua kuntum bunga kamboja merah dan sehelai daunnya dibantu temannya.
Dua kuntum bunga, dua batang rokok, yang ia alasi dengan sehelai daun kamboja ia gunakan untuk munjung.
“Ini persembahan untukmu De,” ucap Gede Robi seperti dilansir dari Tribun Bali.
Robi mengatakan dirinya sudah bersahabat dengan Made Indra sejak Made berumur 13 tahun.
"Saat Made umur 13 tahun band baru berdiri, walaupun belum gabung tapi sudah sering sharing," kata Gede Robi.
Robi mengatakan Made Indra bergabung dengan Navicula tahun 2002 dan Made Indra merupakan personil yang paling muda.
"Dia sudah saya anggap adik sendiri," imbuhnya.
Setelah tiga hari dirawat di ruang perawatan intensif (ICU) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, musisi Bali ini meninggal dunia, Senin (26/3/2018).
Melansir Tribun Bali, Made Indra menghembuskan nafas terakhir pada pukul 18.25 WITA.
Kabar duka ini juga disampaikan vokalis Navicula, I Gede Roby Supriyanto, yang mengunggah di akun Instagram-nya, @robinavicula.
"Teman-teman, Made Indra telah meninggalkan kita semua sore tadi pada pukul 18.25 WITA. Terima kasih atas dukungan dan doa buat Made selama ini. Setelah sekian lama berjuang di masa kritis, Made akhirnya memutuskan apa yg terbaik baginya. Selamat jalan, brother. Cinta kami selalu bersamamu. Amor ring Acintya??????" tulisnya.
Indra Made, mengalami kecelakaan di Jalan Raya Sakah, Gianyar, Bali, tepatnya di selatan Patung Bayi Sakah, Sabtu (24/3/2018) dini hari.
Pasca kecelakaan tersebut, Made Indra masih dirawat di Ruang Instalasi Gawat Darurat, RSUP Sanglah, Denpasar.
Kondisinya masih kritis. Dari pantauan Tribun Bali, Made masih terbaring di ruang IGD dan petugas medis tampak memompa jantung dari mulutnya.
Alami Multiple Fracture
Dari informasi yang dihimpun dari kerabat keluarga pada sore hari tadi, kondisi Made Indra memang tak kunjung menunjukkan perubahan positif hingga diketahui menghembuskan nafas terakhir pada pukul 18.25 Wita.
"Kondisi Made masih kritis hingga hari ini. Sudah ditangani oleh tim dokter dan ahli, namun hingga sekarang belum sadarkan diri," ungkap kakak perempuan Made Indra, Ayu seperti dilansir Tribun Bali.
Dalam kesempatan itu, Ayu mengatakan pihak dokter masih menunggu pemulihan kondisi tubuh Made Indra sebelum nanti diputuskan untuk segera dilakukan operasi.
"Kata dokter, kondisi ginjal Made masih belum fungsi. Jadi, ada tulang rusuk yang patah dan menusuk ginjal. Jadi sebelum dioperasi, racun yang ada di ginjal itu harus dikeluarkan dulu, baru bisa dioperasi. Itupun nunggu kondisi Made pulih dulu. Mohon doanya ya buat Bli Made," ungkapnya.
Kondisi Made Indra yang tak kunjung pulih ini juga diakui pihak RSUP Sanglah.
Kabag Hukum dan Hubungan Masyarakat (Hukmas), dr. Ary mengatakan, selama masa pemulihan kondisi ini, Made Indra telah ditangani sejumlah tim dan ahli bedah syaraf.
Adapun tim dokter spesialis bedah syaraf yang dikerahkan seperti mulai dari bedah ortopedi, bedah torax, bedah umum dan Anestesi.
"Kondisi terakhir Made mengalami multiple fracture, banyak mengalami tulang patah. Mulai ada fracture di bagian tulang iga, tulang rahang bawah (manikula), juga tulang pundak (klavikula). Made juga mengalami Cidera Kepala Berat (CBK)," ungkapnya saat dikonfirmasi sore tadi.