Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Alfon Pardosi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Pemuda asal Ngabang Jaki (18) ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri di rumah orang tuanya yang berada di Gang Sutera, Dusun Tungkul, Desa Hilir Kantor, Kecamatan Ngabang ada Senin (26/2) dini hari.
Jaki pertama kali ditemukan oleh ibunya pada subuh hari ketikan baru bangun dari tidur.
"Sekitar jam 5 subuh itu ibunya buka jendela, langsung teriak-teriak lihat Jaki sudah tergantung di teras," ujar Tambah ayah dari Jaki saat ditemui di ruang mayat RSUD Landak.
Baca: Jaki Ditemukan Tewas Tergantung di Rumah Orangtuanya
Lanjutnya lagi, mendengar teriakan tersebut dirinya pun langsung terbangun. Lalu bersama-sama melapaskan tali yang menjerat leher Jaki.
"Langsung kita panggil polisi, dan dibawa ke Rumah Sakit Landak," katanya.
Diterangkannya lagi, Jaki merupakan anak pertamanya dan hari-hari bekerja membantu bertukang.
Diakuinya bahwa tidak ada firasat sedikit pun jika anaknya tersebut akan pergi selamanya.
"Tidak ada firasat, semuanya biasa saja," terangnya.
Tentang keseharian anaknya tersebut, Tambah juga tidak tau begitu banyak untuk masalah pribadi.
"Dia orangnya tertutup, jadi jarang cerita. Setau saya dia tidak ada masalah dengan orang apa lagi kami," akunya.
Sedangkan terakhir kali bertemu dengan sang anak pada Minggu sore.
"Kemarin jam 3 saya terakhir ketemu dia, saya tanya apakah ada ambil duit saya Rp 50 ribu. Dia jawab tidak ada. Setelah itu dia pergi dari rumah," ceritanya.
Ternyata pertemuan dan percakapan itu adalah untuk yang terakhir kalinya.
"Jadi dia (Jaki) pulang kami tidak tau dan tidak masuk ke dalam rumah. Karena pintu terkunci dari dalam. Dia pulang hanya gantung diri di teras rumah," ungkapnya
Disampaikannya lagi, setelah divisum oleh dokter di RSUD Landak memang tidak ad tanda-tanda kekerasan.
"Saya ikhlas, sudah terjadi. Rencananya hari ini juga akan kami makamkan di Pemakaman Kristen," tutupnya.