Saling Ejek, Dua Pemuda di Kuala Behe Adu Jotos

Penulis: Alfon Pardosi
Editor: Jamadin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pdt Silas Minao mendokan dua pemuda yang sempat adu jotos di Terminal Kuala Behe agar berdamai dengan ikhlas setelah diselesaikan secara adat pada Minggu (7/1).

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Alfon Pardosi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Dua pemuda di Kuala Behe yakni Emanuel (23) dan Epen (24) adu jotos hanya gara-gara pertengkaran mulut yang kemudian saling ejek dan mengolok-olok satu sama lain sehingga menimbulkan emosi

Akibat dari pertengkaran adu jotos yang terjadi di Terminal Kuala Behe, Dusun Sejaya, Desa Kuala Behe, Kecamatan Kuala Behe pada Sabtu (6/1) itu, Emanuel mengalami luka ringan di bagian pelipisnya. Kemudian mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Kuala Behe.

Terkait permasalahan tersebut, para pihak akhirnya bersepakat. Untuk dapat diselesaikan musyawarah mufakat melalui jalur adat yang berlaku di Kecamatan Kuala Behe, bertempat di rumah Pak Munis di komplek Terminal Kuala Behe, Minggu (8/1).

Dalam pelaksanaan penyelesaian secara mufakat melalui adat tersebut, dihadiri juga oleh Pendeta gereja GKSI Emanuel Pdt Silas Minao, Kepala Desa Kuala Behe Timotius Ngacam, Pasirah Adat Desa Kuala Behe Dugit, Kanit Reskrim dan Kanit Binmas Polsek Kuala Behe. 

Kapolres Landak AKBP Bowo Gede Imantio melalui Kapolsek Kuala Behe Ipda Supardi membenarkan peristiwa tersebut. Kemudian permasalahan diselesaikan secara adat sesuai dengan kesepakatan bersama. 

"Dalam penyelesaian adat tersebut para pihak dibacakan doa keselamatan oleh Pdt Silas Minao. Sedangkan penekanan dari Pasirah Adat, untuk tidak terjadi lagi perkelahian antara Epen dan Emanuel atau pun oleh siapa saja," ujar Kapolsek, Selasa (9/1).

(Baca: Polisi dan Warga Bantu Truk Bermuatan Sawit Amblas di Jalan Belitang )

Lanjutnya lagi, sementara itu Kepala Desa Kuala Behe menegaskan, dengan telah didirikan atau dibuat adat di terminal itu. Nika masih ada yang melanggar, akan diberikan sanksi adat 20 real dan 1 ekor babi seberat 30 kg.

Kapolsek juga menjelaskan, dalam menyelesaikan permasalahan tersebut ada tiga orang anggotanya yang hadir. Dalam upaya pendampingan Problem Solving, yang dilakukan masyarakat sesuai aturan adat.

"Tentunya kita menyambut baik dengan apa yang telah dilakukan para pemuka-pemuka adat, dan memberikan apresiasi karena dengan kesadaran dan keihklasannya menyeselaikan permasalahan dengan arif dan bijaksana," jelas Kapolsek. 

Menurut Kapolsek, penyelesaian masalah dengan cara seperti itu dapat kiranya ditumbuh kembangkan kepada generasi muda. Pepatahnya, jika ada permasalahan kecil sedapat mungkin untuk segera dapat di selesaikan.

"Agar tidak berkembang menjadi besar, dan jika ada permasalahan besar untuk dapat kiranya segera diselesaikan agar permasalahan menjadi kecil," harap Supardi. 

(Baca: Kursi Terbatas, Sebagian Relawan Muda-Jiwo Menunggu di Luar Kantor KPU )

Disamping itu juga Kapolsek berpesan agar para pemuda dan pemudi dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang produktif dan bersifat positif. Serta menjauhkan tindakan-tindakan yang merugikan diri sendiri maup un orang lain.

"Jika terjadi suatu permasalahan-permasalahan, agar diselesaikan dengan sebaik-baiknya dan tidak menyelesaikanya dengan mengadu jotos atau adu fisik," tutupnya.

Berita Terkini