Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Satu di antara korlap aksi Permakum Kalbar, Asdi dari UPB Pontianak menuturkan aksi dilaksanakan karena pihaknya merindukan demokrasi dan kemenangan mahasiswa.
"Kegiatan kami disini bahwa kami mahasiswa rindu kemenangan, rindu demokrasi, kami menyuarakan hak rakyat. Bagaimana seorang rakyat ditindas oleh para koruptur itu sendiri, kami ingin tegakkan hukum yang mati di Indonesia," katanya, Kamis (23/11/2017).
Dikatakannya, permakum tidak setuju ada nepotisme dan korupsi di Indonesia terkait dengan undang-undang bahwa Indonesia adalah negara hukum.
"Jadi tidak boleh ada oknum yang intervensi aksi mahasiswa karena mahasiswa berada ditengah-tengah masyarakat, tidak ada yang boleh intervensi suara rakyat," bebernya.
(Baca: Suasana Aksi Permakum Kalbar di Digulis Untan )
Menurutnya, mahasiswa menyuarakan agar masyarakat tetap menjaga reputasi mereka supaya apa yang diinginkan masyarakat tercapai dalam pilar kebangsaan itu sendiri.
"Kami dari setiap perwakilan mahasiswa se Kalbar datang disini menyuarakan yang namanya nepotisme atau korupsi harus diberantas habis, kami ingin hukum ditegakkan, tuntutan kami agar usut tuntas kasus e-KTP, tidak boleh ada oknum manapun yang intervensi KPK, dan save KPK," katanya.
Ia mengatakan, aksi ini adalah bagaimana mengkritik kinerja pemerintah.
Sementara itu, satu diantara korlap lainnya, Rizal yang berasal dari IAIN Pontianak mengatakan jika KPK tidak menuntaskan Setya Novanto pihaknya akan kembali lakukan aksi.
"Kami akan menindaklanjuti, mahasiawa dari berbagai penjuru muda-mudi di Kalbar akan turun aksi dan siap jika pemerintah ada mengintervensi," katanya.