Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Hamdan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Setiap daerah tentu punya cerita dan kisahnya masing-masing.
Sama halnya dengan Mempawah. Kalian pernah tidak mendengarkan ayah maupun bunda kalian bercerita tentang asal muasal nama Mempawah sebagai pengantar tidur, Selasa (29/8/2017)
Ada dua latar belakang penamaan nama Mempawah menurut Mochamad Sahar dalam buku sejarah/hari jadi kota mempawah.
Faktor pertama, kata mempawah berasal dari nama mempelam paoh atau asam paoh yang banyak tumbuh di kuala mempawah.
Konon pohon tersebut telah berusia ratusan tahun dan menjadi pintu gerbang siapa saja yang ingin masuk ke kerajaan mempawah.
(Baca: Satelit Telkom 1 Ganguan, Atm BRI di Mempawah Tetap Berfungsi )
Nama asam paoh ini kemudian terus berkembang dan karena dialek masyarakat melayu hingga menjadi nama mempawah yang kita kenal sekarang
Faktor Kedua, berdasarkan faktor fakta sejarah dari kata di bawah atau membawah, hal tersebut dilatar belakangi dari peristiwa berpindahnya istana di atas bukit gunung kandang atau sebukit rama (makam Opu Daeng Manambon sekarang) ke 'bawah' atau 'membawah' turun ke bawah kampung brunai pulau pedalaman mempawah, (Kerajaan Amantubillah sekarang)
Perpindahan pusat pemerintah dari Sebukit Rama ke Kampung Brunai Pedalam terjadi pada awal pemerintah Penembahan Adi Jaya Kesuma Wijaya yang menggantikan Opu Daeng Manambon yang telah wafat pada 26 Safar 1175 H bertepatan dengan 1761 M.