Laporan Wartawati Tribun Pontianak, Maskartini
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kalbar Expo 2017 kembali digelar di Pontianak Convention Center (PCC) di Jalan Sultan Abdurrahman pada Kamis (10/8/2017). Pameran yang menampilkan ratusan produk nusantara ini di diikuti oleh 70 stan. Komunitas yang ikut serta meraikan adalah Rumah Aktif (RumAktif) Pontianak.
Ketua RumAktif Pontianak, Muhammad Rizal Edwin mengatakan dalam Kalbar Expo 2017 sub sektor yang ikut meramaikan diantaranya kuliner, seni rupa, fashion, desain produk, kriya, arsitektur dan interior, desain komunikasi visual dan IT. Berbagai produk menarik pun dipamerkan di stan ini, mulai dari kerajinan hingga kuliner.
Agar UMKM mendapatkan nilai lebih dari keikutsertaan dalam expo, Edwin berharap pegiat kreatif untuk bisa memanfaatkan momen ini.
Apalagi ditengah tuntutan permintaan produk, UMKM kata Edwin harus menyajikan inovasi.
(Baca: M Zeet Minta Bank Kalbar Harus Profesional)
"Dalam ruang pameran seperti ini, saya sedikit banyak melihat bahwa ini adalah rutinitas yang terlalu biasa, perlu sentuhan yang lebih kreatif dan diisi oleh para pegiat atau praktisi langsung," ujarnya Edwin pada Jumat (11/8/2017).
Meski menginginkan adanya ide kreatif dari penyelenggara, namun Edwin mengapresiasi lantaran RumAktif diberikan kesempatan untuk berekspresi memamerkan hasil karya.
Melalui Kalbar Expo 2017 pagiat UMKM kata Edwin bisa menjual produk andalan khususnya dari Kota Pontianak. Pameran seperti ini kata Edwin seharusnya menjadi ruang interaksi dan menjadi ruang display produk UMKM dan produk kreatif.
"Tapi saya sangat berharap, pelaku-pelaku yang benar-benar harus dilibatkan, mereka dari daerah membutuhkan ruang pamer, kesempatan berinteraksi, sayangnya tidak semua benar-benar dimanfaatkan bahan bermanfaat untuk pelaku khsusnya dr daerah. Jadi sayang, dana yang teralokasi tidak maksimal untuk sebuah goal, semakian berbeda, variatif dan inovasi daerah akan lahir," ujarnya.
Untuk memotivasi pelaku UMKM, Edwin mengatakan perlu interaksi yang intensif antara pelaku UMKM dengan UMKM luar. "
Produk UMKM akan semakin berbeda dan berinovasi saat mereka melihat dunia luar, karena itu ruang pamer para pegiat dan pelaku harus sering terjadi dan disiapkan. Disinilah letak peran pemerintah, memfasilitasi dan mengkoordinir pelaku usaha, " ujarnya.
Selama ini yang menjadi masalah kata Edwin adalah bank data, bahkan ia berani membuktikan belum semua pemerintah daerah masing-masing mendata berapa jumlah pelaku UMKM.
"Nah jika pelaku belum terdata bagaimana mau memetakan masalah mereka. Kami di Rumaktif terus berbenah dan berusaha membantu pemerintah dalam hal ini Pontianak untuk melakukan pendataan pelaku atau pegiat. Sehingga walau bukan kerja yang singkat hal ini akan menjadi goal kita yaiti pendataan pelaku atau pegiat, khususnya pegiat kreatif yang juga UMKM," ujarnya.