Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Sahirul Hakim
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Jika sebelumnya, harga daging sapi di Pasar Pagi Putussibau, capaiĀ Rp120 ribu-Rp130 ribu perkilogram, sekarang sudah mencapai Rp170 ribu perkilogram.
Kenaikan harga daging sapi dibenarkan oleh salah satu pedagang daging sapi di Pasar Pagi, Nursilan.
Dimana menurutnya, sudah beberapa hari ini daging sapi dipasar mulai naik drastis.
Kenaikan tersebut dianggap hal biasa dalam menyambut puasa.
Baca: Semangka Inul Diburu Konsumen, Pedagang Raup Omzet Rp 1 Jutaan Per Hari
"Tahun lalu juga sama seperti ini, harga daging sapi mahal, dan masyarakat sendiripun sudah biasa beli daging dengan harga segitu," ujarnya kepada wartawan, di Jumat (26/5/2017).
Menurutnya, kenaikan harga daging sapi disebabkan oleh tingginya permintaan masyarakat, sementara jumlah daging sapi tidak sesuai, dengan permintaan masyarakat.
"Kamikan motong sapi lokal, jumlahnya terbatas sehingga berdampak dengan mahalnya harga daging sapi," ungkapnya.
Sementara itu seorang pembeli daging sapi, Siti (30) Warga Putussibau Selatan menyatakan harus terpaksa membeli daging sapi dengan harga Rp170 ribu perkilogram. Karena untuk lauk makan sahur nantinya.
"Kita juga heran mengapa mau puasa, kok dagingnya jadi mahal seperti ini. Biasanya Rp120 ribu-Rp130 ribu perkilogram," ucapnya.
Biarpun daging sapi mahal kata Siti, dirinya harus membeli karena sudah menjadi tradisi setiap malam pertama makan sahur, harus makan lauk daging sapi, dalam menyambut bulan suci ramadan.
"Kita harap pemerintah, agar bisa mengontrol harga daging segar yang dijual di pasar," ungkapnya.