Pameran Ekonomi Kreatif 2017

Selami Bakat Anak Lewat Lomba Design T-shirts

Penulis: Tri Pandito Wibowo
Editor: Mirna Tribun
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peserta menunjukkan hasil lomba design t-shirt.

Laporan Wartawati Tribun Pontianak, Maskartini

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sub Sektor Fashion sukses menyelenggarakan lomba design t-shirt.

Perlombaan ini cukup menarik lantaran untuk pertama kalinya digelar dengan 19 peserta yang ada.

Jika biasanya baju kaos polos hanya digunakan seadanya, pada perlombaan ini peserta dituntut kreativitasnya sehingga menghasilkan design terbaik.

Ketua Sub Sektor Fashion Rumah Muda Kreatif (RumAktif), Dimas Eko mengatakan melalui lomba ini ia berharap dapat mengedukasi peserta dan mendorong bakat yang ada.

Baca: Lima Desainer Pontianak Pamerkan Karya Mereka di Pameran Ekonomi Kreatif

Sisi lainnya dengan munculnya generasi baru, otomatis selaku ketua sub sektor, ia bersama yang lainnya memfasilitasi anak berbakat menyalurkan hobinya dan berkarya.

"Lomba ini digelar untuk memberikan edukasi ke anak-anak yang memang mempunyai bakat di bidang design. Nah dari usia dini kita fasilitasi melalui lomba. Biasanya kan kita melihat baju polosan hanya digunakan seadanya dengan adanya kreativitas tentunya lebih menarik," ujar Dimas pada Sabtu (20/5/2017).

Juri pun dibuat terkagum-kagum melihat hasil lomba design t-shirt tingkat SD ini.

Setelah panitia memberikan baju putih polos nampak peserta sibuk mengaplikasikan warna pada design bajunya.

Peserta juga diperbolehkan menggunkan aksesori untuk memperindah tampilan bajunya.

Sekilas tak banyak yang mengetahui jika kaos yang dikenakan peserta merupakan hasil karya sendiri.

Design kaosnya pun beragam ada yang simpel dan colourfull.

Beberapa diantaranya juga mengaplikasikan designnya dengan sentuhan feminim seperti bunga.

Dimas mengatakan terselenggaranya lomba design t-shirt tak terlepas dari kerjasama dengan Indonesia Fashion Chamber (IFC) Comunity.

IFC Comunity sendiri beranggotakan diantaranya Dimas dan beberapa nama perancang seperti Ben Kamal Putra, Melly Yunita, Abdul Hadi, Pieter Zhang dan Okta.

Sedangkan untuk IFC Chapter Pontianak yang turut aktif yaitu Uke Tugimin, Arief , Anggie Rachmat, Oka Zul dan Mysha.

Untuk memperkenalkan karyanya, sub sektor fashion juga akan menggelar trunk show pada Pameran Ekraf Pontianak 2017.

Trunk show sendiri, Dimas mengatakan panitia akan mengusung tema grey zone yang dalam setiap kesempatan diperkenalkan oleh bekraf.

"Untuk trunk show ada 4 trend fashion yang akan kita angkat diantaranya trend digitarian, archean, vigilant, dancriptic," ujarnya.

Satu diantara pengunjung, Riri (27) mengaku pameran dengan menghadirkan konsep berbeda memang diperlukan. Jika biasanya lomba yang digelar merupakan lomba mewarnai, sesuai harapannya yaitu menumbuhkan industri kreatof maka perlu ada sesuatu yang berbeda.

"Saya tertarik sekali melihat konsep lombanya. Tadinya datang untuk mencari sesuatu yang berbeda dan ternyata ketemu disini. Harapan kita seperti lomba design baju kaos enam bulan kedepan akan berkembang menjadi design gaun polos," ujar Riri.

Sebagai penikmat seni Riri mengaku seni itu mahal.

Bagaimana tidak, ia yang mengaku memiliki seorang teman penjahit dibuat terkagum-kagum dengan hasil karya perancang.

"Saya pernah melihat baju yang sudah dijahit teman saya yang harganya hanya ratusan ribu, harganya menjadi Rp5 juta setelah di perindah dengan aksesoris," ujarnya.

Tak sekedar lomba, Riri berharap kedepannya Kota Pontianak dengan perancang yang ada bisa berkolaborasi.

"Tak hanya kuliner dan kerajinan yang menjanjikan. Saya katakan sub sektor fashion sangat menjanjikan. Satu gaun saja bisa disewakan puluhan kali," ujarnya tertawa.

Berita Terkini