Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Ratusan masyarakat dan karyawan PT Peniti Sungai Purun (PSP) melakukan aksi demonstrasi di komplek perkantoran PT PSP yang terletak di Jalan Seliung Dusun Swadaya Desa Sungai Purun Kecil Kecamatan Sungai Pinyuh, Senin (21/11/2016).
Baca: Cewek Malaysia Jual Diri di Singkawang
Kepala Desa Sungai Purun Kecil A Rafik ada beberapa tuntutan masyarakat dan karyawan yang disampaikan kepada pihak perusahaan diantaranya status karyawan.
"Kami meminta karyawan diangkat menjadi karyawan tetap, karena mereka sudah bekerja diperusahaan selama 7 tahun, namun status mereka masih pekerja harian lepas (PHL),"ujarnya.
Sementara dengan status PHL ini memberi batasan kepada karyawan dan tidak bisa menuntut hak-hak mereka sebagai karyawan terutama masalah urgensi.
"Seperti ketika mereka terjadi kecelakaan kerja kena pupuk, kena racun, kecelakaan kerja, kalau mereka menuntut perusahaan alasan mereka kalian masih PHL,"jelasnya.
Selain masyarakat Desa Sungai Purun Kecil, dan karyawan demo juga diikuti oleh masyarakat Serikat pekerja Mitra Karya Sejahtera, dan LAKI PAC Segedong.
Kemudian yang menjadi aspirasi pihaknya adalah masalah bagi hasil plasma lantaran selama ini dinilainya tidak transparan.
"Karena selama ini kami tidak tahu, berapa saja hasil panen kami tidak dikasih tahu,"jelasnya.
Lantas ia mengatakan kekhawatiran mereka adalah adanya oknum-oknum perusahaan perkebunan sawit ini yang memperkaya diri sendiri.
"Kami memiliki bukti terkait hal itu, ada oknum yang memperkaya diri sendiri dengan jajaran-jajaran yang mau bersekongkol dengan dia,"jelasnya.
Sementara karyawan dibawah mereka ditindas.
Padahal selama ini mereka sudah berupaya menyampaikan aspirasi mereka namun tidak pernah ditanggapi.
"Sudah sering kita sampaikan baik-baik, namun mereka kesannya menantang,"tukasnya.
BACA SELENGKAPNYA DI EDISI CETAK TRIBUN PONTIANAK EDISI BESOK, SELASA (22/11/2016).