TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Aksi menghamburkan uang di lorong Kantor Dinas Pekerjaan Umum (PU) saat halal bihalal mendapat kecaman.
Di antaranya oleh tokoh masyarakat Ketapang, Herman Wimpy yang menilai hal itu tak pantas dilakukan. Terlebih dilakukan pegawai berpakaian dinas dan di kantor pemerintah yang merupakan tempat umum.
"Menghambur-hamburkan uang itu bisa menjadikan citra negatif Dinas PU Ketapang. Seharusnya hal itu tidak dilakukan meskipun mungkin hanya untuk suka-suka," kata Wimpy saat dihibungi melalui telepon selular, Senin (25/7/2016) malam.
LIHAT JUGA: VIDEO Uang Berhamburan di Kantor Dinas PU Ketapang
Ia menilai, aksi tersebut menunjukkan seakan pegawai di Dinas PU itu ada yang kelebihan uang. Tentu saja akan menjadi pertanyaan masyarakat kenapa pegawai Dinas PU kelebihan uang. Terlebih di Dinas PU memang diketahui cukup banyak menanggani proyek.
"Adanya menghamburkan uang itu masyatakat bisa beranggapan miring sama Dinas PU. Bahkan menganggap di Dinas PU itu tempat lahan basah untuk mendapat uang. Sehingga ketika halal bihalal saja sampai menghambur-hamburkan uang," katanya.
Meski pihak Dinas PU mengaku itu hanya sepontan dan diluar rangkaian kegiatan. Ia menegaskan sangat kecewa adanya aksi menghamburkan uang di Dinas PU Ketapang tersebut.
BACA JUGA: Uang Dihamburkan saat Halal Bihalal, Ini Penjelasan Dinas PU Ketapang
Ia berharap Bupati Ketapang memanggil Kepala Dinas PU Ketapang dan memperingatkannya agar aksi serupa tidak diulangi lagi.
"Saya harap kejadian itu tidak terjadi lagi meskipun mungkin menggunakan uang pribadi. Karena saya menilai hal itu tidak etis dan tak pantas dilakukan di tempat umum apalagi kantor pemerintah. Daripada menghamburkan uang begitu lebih baik disumbangkan ke panti asuhan atau orang yang membutuhkan," saran Wimpy.