TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,MEMPAWAH - Satu di antara warga pendatang yang sempat didata oleh masyarakat, Panji Hidayat (24) yang ditemui di Jalan Puring Kelurahan Terusan Mempawah Hilir mengaku baru tiba di Mempawah dalam satu hari ini.
"Tadi jam 5 sore baru sampai di Mempawah, cari kostan tahunya dari bapak," ungkapnya.
Ia mengaku sebagai pendatang di Mempawah berniat usaha dibidang fotografer editing Jogja Multimedia. Kendati awalnya sempat mengetahui gejolak gafatar di Mempawah beberapa waktu lalu melalui media televisi, namun ia nekat datang ke Mempawah untuk mengadu nasib.
"Ya kalau cerita Gafatar itua tau juga dari televisi, tapi kata bapak disini Insyaallah orderannya banyak. Bagi saya kalau takut atau tidak kan sudah ada yang mengatur," jelasnya.
Ia pun mengaku merasa tak keberatan ketika dilakukan sweeping oleh masyarakat setempat terhadap pendatang demi keamanan dan antisipasi keberadaan gafatar.
"Ya memang harus begini juga, demi keamanan kan," ujarnya.
Warga pendatang lainnya, Edi Sukamto (31) mengaku ia bersama 17 rekannya murni untuk mengais rejeki dengan berjualan peralatan kelontong. Terkait adanya sweeping dengan masyarakat pendatang ia mengaku tak masalah dan tak merasa risih.
"Bagi kami tidak masalah, kami pun disini bukan dengan masalah dan cari masalah, kami hanya cari makan," ujarnya.