TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyatakan, berduka atas kecelakaan truk di Desa Sedoa, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (15/11/2015).
Menurut Panglima TNI, lima tentara yang tewas dalam kecelakaan tersebut merupakan prajurit terbaik. "Saya turut berduka cita dan mereka adalah prajurit TNI terbaik," ujar Panglima TNI seusai menyaksikan laga Grup C Piala Jenderal Sudirman di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu, seperti dikutip Antara.
Ia bersama KSAD Jenderal TNI Mulyono pada tengah malam nanti, akan terbang ke Makassar untuk menyampaikan belasungkawa, sekaligus memantau kondisi terakhir prajurit lainnya yang sedang dirawat intensif.
Sebanyak 16 orang lainnya terluka dan tengah menjalani perawatan di rumah sakit.
Mantan Pangdam V/Brawijaya itu menjelaskan, para prajurit dari kesatuan Yonif Linud 433/JS/Brigif III Kostrad Makassar itu sedang melaksanakan latihan rutin.
"Kostrad itu latihannya tidak di satu tempat, tapi berpindah-pindah, bahkan lokasinya bisa di berbagai tempat di Tanah Air," kata Gatot.
Kelima jenazah korban kecelakaan itu telah tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu malam.
Mereka, yakni Praka Makmur, Serda Junaedi, Pratu Ahmad Darman, Praka Sulaiman dan Praka Muktar.
Sebelumnya, seluruh jenazah prajurit tersebut diterbangkan dari Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu, Sulawesi Tengah, dan tiba di Makassar sekitar pukul 21.30 WITA.
Upacara penghormatan terakhir dilakukan di Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) selanjutnya di serahkan ke pihak keluarga.
Kecelakaan terjadi saat lima truk yang mengangkut personel Kostrad yang terlibat dalam operasi Camar Maleo IV di Poso berkonvoi dari Palu menuju wilayah Napu untuk menjalankan tugas.
Namun di pegunungan Padeha, Desa Sedoa, Kecamatan Lore Timur, sebuah truk yang mengangkut 22 personel mengalami kecelakaan dan jatuh ke jurang sekitar pukul 10.00 Wita. (*)