Berita Viral

HOAKS Video Viral Sri Mulyani Sebut Gaji Guru Beban Negara, Ini Isi Pidato Menkeu yang Benar

Video viral Sri Mulyani sebut gaji guru sebagai beban negara dinyatakan hoaks, berikut isi pidati Menteri Keuangan yang benar.

Editor: Rizky Zulham
Tribunnews
SRI MULYANI - Menteri Keuangan Sri Mulyani. Video viral Sri Mulyani sebut gaji guru sebagai beban negara dinyatakan hoaks, berikut isi pidati Menteri Keuangan yang benar. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Video viral Sri Mulyani sebut gaji guru sebagai beban negara dinyatakan hoaks, berikut isi pidati Menteri Keuangan yang benar.

Viral di media sosial cuplikan video Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menyatakan guru sebagai beban negara. Salah satunya diunggah oleh akun TikTok Sais****** pada Senin (18/8/2025).

Selain akun itu, video serupa juga tersebar di Instagram dan X. "Guru itu beban negara," kata Sri Mulyani di cuplikan video yang viral di media sosial.

Menanggapi itu, Kepala Biro Komunikasi Dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Deni Surjantoro menegaskan, video tersebut sebagai video palsu.

"Itu hoaks," jawab Deni, Selasa 19 Agustus 2025.

Viral Link Pencairan BSU Periode Agustus 2025 Cair Lagi Lengkap Klarifikasi Resmi Pemerintah

Lebih lanjut, dia menjelaskan, video tersebut hasil rekayasa deepfake dari video pidato Sri Mulyani saat Forum Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia di ITB pada Kamis 7 Agustus 2025.

Jika diperhatikan dengan saksama, cuplikan video tersebut terlihat sudah diedit menggunakan kecerdasan buatan (AI) karena ketika Sri Mulyani menyebut kata 'beban' suaranya patah-patah.

"Faktanya, Menteri Keuangan tidak pernah menyatakan bahwa guru adalah beban negara. Video tersebut adalah hasil deepfake dan potongan tidak utuh dari pidato Menkeu," jelasnya.

Lantas, seperti apa pernyataan Sri Mulyani yang benar?

Pidato Sri Mulyani Pada pidatonya saat Forum Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia, Sri Mulyani memang menyinggung soal gaji guru dan dosen.

Namun, bukan seperti yang ada di video yang viral itu. Bendahara Negara bilang, negara masih menghadapi tantangan dalam memberikan gaji guru dan dosen dalam jumlah yang layak.

Alhasil, isu gaji guru dan dosen yang tidak layak kerap dikeluhkan masyarakat dan memunculkan stigma profesi yang mulia ini tidak dihargai oleh negara.

"Banyak di media sosial saya selalu mengatakan oh menjadi dosen atau menjadi guru tidak dihargai karena gajinya tidak besar," ujarnya saat menghadiri Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia 2025, Rabu 7 Agustus 2025.

Sri Mulyani lalu menyatakan, haruskah masyarakat ikut menanggung gaji guru dan dosen agar profesi ini mendapatkan gajii yang layak.

Sebab, jika hanya mengandalkan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), dikhawatirkan guru dan dosen menjadi kurang sejahtera.

"Ini salah satu tantangan bagi keuangan negara. Apakah semuanya harus keuangan negara atau ada partisipasi dari masyarakat?" ucapnya.

Namun, Sri Mulyani tidak menjelaskan lebih lanjut, partisipasi masyarakat untuk mebiayai gaji guru dan dosen dapat dilakukan menggunakan skema apa.

Viral Alasan Jepang Kini Resmi Adopsi QRIS Indonesia, Metode Transaksi Baru Uang Lintas Negara

Ketika dikonfirmasi awak media di Gedung DPR pada Selasa 19 Agustus 2025 mengenai hal ini pun Sri Mulyani enggan menjawab.

Sri Mulyani hanya berjalan ke mobil dinasnya tanpa memberikan penjelasan terkait maksud dari pernyataannya saat acara di ITB tersebut.

# Berita Viral

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved