Polres Kapuas Hulu Tangkap Empat Pelaku PETI di Seberuang

"Empat orang yang tengah bekerja kemudian diamankan. Mereka masing-masing berinisial BJG (65), ALK (20), ARF (20), dan DN (23)," ucapnya.

Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/POLRES KAPUAS HULU
RAZIA PETI - Sat Reskrim Polres Kapuas Hulu bersama Polsek Seberuang, saat mengamankan empat orang pelaku kegiatan pertambangan emas tanpa izin (PETI), di aliran Sungai Seberuang, Dusun Hantau, Desa Tajau Mada, Kecamatan Seberuang, Jumat 15 Agustus 2025. Kasat Reskrim Polres Kapuas Hulu, Iptu Rinto Sihombing menyampaikan, pengungkapan kasus ini bermula dari laporan masyarakat yang menyebutkan adanya aktivitas tambang emas ilegal di wilayah Kecamatan Seberuang. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Kapuas Hulu bersama Polsek Seberuang, berhasil mengamankan empat orang pelaku kegiatan pertambangan emas tanpa izin (PETI), di aliran Sungai Seberuang, Dusun Hantau, Desa Tajau Mada, Kecamatan Seberuang, Jumat 15 Agustus 2025.

Kasat Reskrim Polres Kapuas Hulu, Iptu Rinto Sihombing menyampaikan, pengungkapan kasus ini bermula dari laporan masyarakat yang menyebutkan adanya aktivitas tambang emas ilegal di wilayah Kecamatan Seberuang

"Menindaklanjuti informasi tersebut, tim gabungan yang dipimpin Kasat Reskrim Polres Kapuas Hulu langsung turun ke lapangan untuk melakukan monitoring," ujarnya, Sabtu 16 Agustus 2025.

Dijelaskannya, sekitar pukul 15.00 WIB, petugas mendapati adanya aktivitas pertambangan emas di aliran sungai. 

"Empat orang yang tengah bekerja kemudian diamankan. Mereka masing-masing berinisial BJG (65), ALK (20), ARF (20), dan DN (23)," ucapnya.

Anggota Paskibraka Kapuas Hulu Dikukuhkan, Bupati Harap Tumbuh Jiwa Patriotisme Dalam Jiwa

Dari hasil interogasi, para pekerja mengakui bahwa kegiatan tersebut, merupakan penambangan emas menggunakan satu set alat tambang merek Tianli milik BJG, dan tidak memiliki izin resmi dari pihak berwenang.

Dari lokasi, polisi mengamankan barang bukti berupa 3 helai karpet, 1 buah paralon, 3 buah selang spiral, 1 unit alat tambang merek Tianli, 1 buah dulang, dan 1 unit mesin pompa.

Kini, para pelaku beserta barang bukti telah dibawa ke Mapolres Kapuas Hulu untuk proses penyidikan lebih lanjut. 

"Mereka disangkakan melanggar Pasal 158 Jo Pasal 35 ayat (3) huruf a Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja, Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP," ujarnya.

Ancaman pidana bagi para pelaku adalah hukuman penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp100 miliar.

Polres Kapuas Hulu menegaskan akan terus melakukan upaya penegakan hukum terhadap praktik pertambangan emas tanpa izin (PETI) yang berpotensi merusak lingkungan dan melanggar aturan hukum. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved