MODUL Ajar Deep Learning IPAS Kelas 4 SD Lengkap Contoh Susunan Pelaksanaan Pembelajaran 2025/2026

Modul ini dirancang untuk mendorong kemampuan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikasi pada siswa,

Editor: Syahroni
Generate by AI : ChatGPT
MODUL AJAR - Foto buatan kecerdasan (AI), Rabu (5/3/2025), memperlihatkan anak-anak tengah belajar IPAS. Modul ini dirancang untuk mendorong kemampuan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikasi pada siswa, 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Berikut adalah contoh Modul Ajar Deep Learning IPAS kelas 4 SD.

Modul ini dirancang untuk mendorong kemampuan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikasi pada siswa,

Fokus pada keterhubungan materi dan relevansinya dalam kehidupan sehari-hari. 

Konsep yang ada hanyalah sebagai contoh sehingga kamu bisa merancang modul atau kerangka pembelajaran sendiri.

Modul Ajar Deep Learning IPAS Kelas 4: "Energi di Sekitarku, Manfaatnya untuk Hidupku!"

Informasi Umum Modul Ajar

  • Nama Penulis Modul: [Nama Guru/Penulis]
  • Instansi: [Nama Sekolah]
  • Tahun Pelajaran: 2025/2026
  • Jenjang Sekolah: SD
  • Kelas: 4
  • Alokasi Waktu: 3 x Pertemuan (@2 JP/pertemuan)
  • Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)

Baca juga: MODUL Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila Sekolah Dasar Kelas 4 Susunan Pembelajaran 2025/2026

Capaian Pembelajaran (CP)

  • Peserta didik mampu mengidentifikasi berbagai bentuk energi dan perubahannya dalam kehidupan sehari-hari, serta memahami keterkaitannya dengan sumber daya alam. Peserta didik juga mampu menjelaskan cara menghemat energi dan dampaknya bagi lingkungan.

Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:

Pengetahuan (IPAS):

  • Mengidentifikasi berbagai bentuk energi (misalnya: energi panas, bunyi, cahaya, gerak, listrik) dalam kehidupan sehari-hari.
  • Menjelaskan konsep perubahan bentuk energi melalui contoh konkret.
  • Mengidentifikasi sumber-sumber energi (misalnya: matahari, air, angin, listrik) dan kegunaannya.
  • Menjelaskan pentingnya menghemat energi dan dampaknya terhadap lingkungan dan keberlanjutan sumber daya alam.
  • Mengklasifikasikan sumber energi terbarukan dan tak terbarukan.

Keterampilan (Deep Learning):

  • Berpikir Kritis: Menganalisis fenomena perubahan energi di sekitar dan mengidentifikasi masalah pemborosan energi.
  • Komunikasi: Mempresentasikan hasil percobaan/observasi dan ide kampanye hemat energi secara persuasif.
  • Kolaborasi: Bekerja sama dalam kelompok untuk melakukan percobaan, diskusi, dan merancang proyek.
  • Kreativitas: Merancang alat sederhana atau kampanye mini yang menunjukkan konsep energi atau ajakan hemat energi.
  • Karakter/Kewarganegaraan: Menunjukkan sikap peduli terhadap penggunaan energi dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Profil Pelajar Pancasila

  • Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia (mensyukuri energi sebagai karunia Tuhan).
  • Mandiri (melakukan percobaan sederhana, mengumpulkan informasi).
  • Bernalar Kritis (menganalisis data, menarik kesimpulan).
  • Kreatif (menciptakan alat/kampanye hemat energi).
  • Gotong Royong (bekerja sama dalam tim).

Materi Ajar

  • Konsep Energi: Pengertian energi, berbagai bentuk energi (panas, cahaya, bunyi, gerak, listrik).
  • Perubahan Bentuk Energi: Contoh-contoh perubahan energi di sekitar (lampu, setrika, kipas angin, senter).
  • Sumber Energi: Matahari, air, angin, bahan bakar fosil (minyak bumi, batu bara), listrik.
  • Energi Terbarukan dan Tak Terbarukan: Perbedaan dan contohnya.
  • Pentingnya Hemat Energi: Dampak pemborosan energi terhadap lingkungan dan masa depan.
  • Cara Menghemat Energi: Mematikan lampu/alat elektronik jika tidak digunakan, menggunakan air secukupnya, naik sepeda/jalan kaki.

Model Pembelajaran: Inquiry-Based Learning & Project-Based Learning (PjBL)

Pendekatan: Saintifik

Metode: Observasi, Diskusi, Eksperimen Sederhana, Penugasan Proyek, Presentasi

Sarana dan Prasarana

  • Alat peraga: Senter, lampu (dengan fitting), baterai, kabel, dinamo sederhana, kincir angin mainan, gelas, air panas/dingin.
  • Media visual: Gambar/poster berbagai bentuk energi, video perubahan energi, video dampak pemborosan energi.
  • Alat tulis, kertas gambar, spidol warna-warni, bahan daur ulang (kardus, botol plastik) untuk proyek.
    Laptop, proyektor, speaker.
  • Akses ke sumber air dan cahaya matahari langsung (jika memungkinkan).

Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1: "Apa Itu Energi? Mengenal Berbagai Bentuk Energi"

Alokasi Waktu: 2 JP

A. Pendahuluan (15 menit)

Pembukaan: Guru mengucapkan salam, mengajak berdoa, mengecek kehadiran, dan menanyakan kabar.
Apersepsi:

Guru memulai dengan pertanyaan pancingan: "Coba pikirkan, apa yang membuat kita bisa menyalakan lampu? Atau mengapa air bisa mendidih di kompor? Apa yang membuat mobil bisa bergerak?" (mengarahkan pada energi).

Menampilkan gambar/video sederhana tentang aktivitas sehari-hari yang menggunakan energi.

Motivasi: Menyampaikan tujuan pembelajaran: Kita akan menjadi "detektif energi" untuk menemukan berbagai bentuk energi di sekitar kita.

Kontrak Belajar: Menjelaskan kegiatan 3 pertemuan ke depan (akan ada percobaan dan proyek).

B. Kegiatan Inti (55 menit)

Eksplorasi Bentuk Energi (Inquiry & Kolaborasi):

Peserta didik dibagi menjadi kelompok kecil (4-5 siswa).

Setiap kelompok diberikan "Stasiun Eksplorasi Energi" dengan alat sederhana:

  • Stasiun 1 (Panas): Gelas berisi air hangat/dingin, termometer (jika ada). Tugas: Merasakan suhu, mencatat perubahan jika ada benda lain diletakkan.
  • Stasiun 2 (Cahaya): Senter, cermin, benda gelap/terang. Tugas: Menyorotkan senter, mengamati pantulan, perbedaan bayangan.
  • Stasiun 3 (Bunyi): Karet gelang, garpu tala (jika ada), botol berisi air berbeda ketinggian. Tugas: Membunyikan, mengamati getaran.
  • Stasiun 4 (Gerak): Bola kecil, mobil mainan. Tugas: Menggerakkan benda, mengamati efek.

Aktivitas 1: "Jelajah Stasiun Energi":

Setiap kelompok mengunjungi setiap stasiun, mengamati, mencoba, dan mencatat apa yang mereka temukan di lembar kerja.

Diskusi & Penarikan Kesimpulan (Komunikasi & Berpikir Kritis):

Setelah semua kelompok menjelajah, guru memfasilitasi diskusi kelas.

Setiap kelompok mempresentasikan temuan mereka dari masing-masing stasiun.

Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan berbagai bentuk energi (panas, cahaya, bunyi, gerak) dari hasil observasi mereka. "Bagaimana kita tahu ada energi cahaya? Dari mana bunyi berasal?"

C. Penutup (10 menit)

Refleksi:

"Apa saja bentuk energi yang baru kalian kenali hari ini?"

"Di mana lagi kalian bisa menemukan energi ini di rumah?"

Tindak Lanjut: Meminta siswa untuk mencatat 3 alat di rumah yang menggunakan energi panas/cahaya/bunyi.

Doa dan Salam Penutup.
 
Pertemuan 2: "Perubahan Energi dan Sumbernya"

Alokasi Waktu: 2 JP

A. Pendahuluan (15 menit)

Pembukaan: Salam, doa, cek kehadiran.

Apersepsi:

Guru memulai dengan pertanyaan: "Saat kalian menyalakan kipas angin, energi apa yang awalnya masuk? Lalu, jadi energi apa? (mengarahkan ke perubahan energi).

Menampilkan video singkat tentang perubahan energi (misal: menyalakan lampu, membakar kayu).

Motivasi: Menyampaikan tujuan pembelajaran: Kita akan melihat bagaimana energi bisa berubah bentuk dan dari mana saja energi itu berasal.

B. Kegiatan Inti (55 menit)

Perubahan Bentuk Energi (Inquiry & Bernalar Kritis):

Guru mendemonstrasikan beberapa contoh perubahan energi (atau menunjukkan video):

Listrik menjadi cahaya dan panas: Menyalakan lampu pijar.

Listrik menjadi gerak: Menyalakan kipas angin.

Kimia menjadi panas dan cahaya: Membakar korek api.

Gerak menjadi bunyi: Memukul benda.

Aktivitas 1: "Diagram Perubahan Energi": Peserta didik secara individu atau berpasangan mengisi diagram sederhana tentang perubahan energi dari contoh-contoh yang diamati.

Sumber Energi (IPAS & Diskusi):

Guru menjelaskan berbagai sumber energi: matahari (listrik surya, mengeringkan pakaian), air (PLTA), angin (kincir angin), bahan bakar fosil (minyak bumi, batu bara), dan listrik (dari berbagai pembangkit).

Diskusi Kelompok: "Peta Sumber Energi": Setiap kelompok membuat peta pikiran tentang sumber-sumber energi dan contoh penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

Klasifikasi: Guru membimbing diskusi untuk mengklasifikasikan sumber energi menjadi terbarukan (bisa diperbarui: matahari, air, angin) dan tak terbarukan (tidak bisa diperbarui: bahan bakar fosil).

Mengenalkan Proyek (Persiapan PjBL):

Guru memperkenalkan proyek akhir: "Proyek Inovasi Hemat Energi".

Setiap kelompok akan merancang sebuah ide atau alat sederhana yang bisa membantu menghemat energi di rumah atau sekolah, atau membuat kampanye/poster ajakan hemat energi.

C. Penutup (10 menit)

Refleksi:

"Apa saja bentuk perubahan energi yang paling sering kita temui?"

"Mengapa penting bagi kita untuk tahu sumber energi?"

Tindak Lanjut: Meminta siswa untuk mulai memikirkan ide proyek "Inovasi Hemat Energi" yang akan dibahas di pertemuan berikutnya.

Doa dan Salam Penutup.
 
Pertemuan 3: "Hemat Energi, Jaga Bumi Kita!"

Alokasi Waktu: 2 JP

A. Pendahuluan (15 menit)

Pembukaan: Salam, doa, cek kehadiran.

Apersepsi:

  • Guru bertanya: "Menurut kalian, apa yang terjadi kalau semua orang boros pakai listrik? Apa dampaknya pada bumi kita?"
  • Menampilkan gambar/video tentang dampak pemborosan energi (misal: polusi, kekeringan).
  • Motivasi: Menyampaikan tujuan pembelajaran: Kita akan menjadi "pahlawan hemat energi" dengan merancang dan melakukan aksi nyata untuk menjaga bumi.

B. Kegiatan Inti (55 menit)

Pentingnya Hemat Energi (IPAS & Berpikir Kritis):

Guru memfasilitasi diskusi kelas tentang pentingnya menghemat energi:

  • Mengurangi polusi udara.
  • Menjaga ketersediaan sumber energi tak terbarukan.
  • Menghemat biaya.
  • Menjaga lingkungan untuk masa depan.

Aktivitas 1: "Studi Kasus Sederhana": Guru menyajikan beberapa skenario (misal: "Lampu menyala di siang hari saat tidak ada orang di ruangan", "Keran air terbuka terus saat menyikat gigi"). Siswa diminta menganalisis dampaknya dan memberikan solusi hemat energi.
Perencanaan Proyek (Kolaborasi & Kreativitas):

Setiap kelompok berdiskusi dan memilih satu ide proyek "Inovasi Hemat Energi" yang akan mereka buat.

Aktivitas 2: "Desain Proyekku": Setiap kelompok membuat sketsa atau rencana proyek mereka:

Nama proyek.
Masalah pemborosan energi yang ingin diatasi.
Solusi/alat/kampanye yang akan dibuat.
Bahan yang dibutuhkan (utamakan bahan daur ulang).
Pembagian tugas anggota.
Guru berkeliling memberikan bimbingan dan memastikan ide realistis.
Eksekusi Proyek (Kreativitas & Mandiri):

Peserta didik mulai mengerjakan proyek mereka (membuat poster, model alat hemat energi, slogan, dll).
Guru memfasilitasi bahan dan alat yang dibutuhkan.

C. Penutup (10 menit)

Refleksi & Komitmen:

"Apa tantangan terbesar saat membuat proyek ini? Apa yang paling menyenangkan?"
"Komitmen apa yang akan kalian buat mulai hari ini untuk menghemat energi di rumah atau di sekolah?"
Guru memberikan apresiasi atas ide dan kerja keras semua kelompok.
Tindak Lanjut:

Menjadwalkan "Pameran Mini Inovasi Hemat Energi" di kelas atau area sekolah agar proyek bisa dilihat dan menginspirasi siswa lain.
Mendorong siswa untuk benar-benar menerapkan kebiasaan hemat energi.
Doa dan Salam Penutup.
 
Asesmen (Penilaian)

  • Asesmen Diagnostik: Pertanyaan awal di apersepsi (untuk mengetahui pemahaman awal siswa).
    Asesmen Formatif:
  • Observasi: Pengamatan guru saat peserta didik melakukan eksplorasi stasiun, diskusi kelompok, dan pengerjaan proyek (keaktifan, kolaborasi, pemahaman konsep).
  • Penilaian Diskusi: Keaktifan, kemampuan menyampaikan ide, partisipasi.
  • Penilaian Produk Proyek: Kualitas hasil proyek (kreativitas, relevansi dengan masalah, kerapian, penerapan konsep).
  • Penilaian Presentasi: Kejelasan, kepercayaan diri, pemahaman materi.
  • Jurnal Belajar (Opsional): Siswa menuliskan refleksi singkat tentang pembelajaran dan komitmen hemat energi.
  • Asesmen Sumatif (Opsional): Proyek "Inovasi Hemat Energi" sebagai bentuk sumatif atau tes tertulis sederhana tentang bentuk energi, perubahannya, dan cara hemat energi.

Pengayaan dan Remedial

Pengayaan: Bagi peserta didik yang sudah menguasai, dapat ditantang untuk meneliti lebih dalam tentang energi terbarukan (misal: energi surya, biomassa), atau merancang kampanye hemat energi yang lebih besar untuk komunitas sekolah.

Remedial: Bagi peserta didik yang masih kesulitan, guru dapat memberikan bimbingan individual, mengulang demonstrasi/penjelasan konsep dasar, atau memberikan tugas observasi yang lebih sederhana.

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!! 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved