BMKG Sebut OMC Sangat Bergantung pada Parameter Cuaca Aktual

Lokasi penyemaian akan selalu disesuaikan dengan dinamika pertumbuhan awan yang terpantau dari waktu ke waktu

Penulis: Ferlianus Tedi Yahya | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
BERI PENJELASAN - Koordinator Data dan Informasi Stasiun Meteorologi kelas I Supadio Pontianak, Sutikno mengatakan pengaruh dan tingkat keberhasilan Operasi Modifikasi Cuaca umumnya bersifat harian. Akurasi pelaksanaan OMC sendiri merujuk pada hasil prediksi cuaca yang selalu dipaparkan dalam sesi briefing harian di posko pelaksana 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) masih terus terjadi di Kalbar, karena lokasi titik api yang sulit dijangkau dan minimnya sumber air menjadi faktor kesulitan tersendiri bagi tim.

Untuk itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah mengajukan kepada BNPB untuk melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) dan mulai dilakukan hari ini.

Koordinator Data dan Informasi Stasiun Meteorologi kelas I Supadio Pontianak, Sutikno mengatakan pengaruh dan tingkat keberhasilan Operasi Modifikasi Cuaca umumnya bersifat harian, karena intervensi dilakukan dalam skala wilayah terbatas.

“Keberhasilannya sangat bergantung pada parameter cuaca aktual di hari pelaksanaan. Akurasi pelaksanaan OMC sendiri merujuk pada hasil prediksi cuaca yang selalu dipaparkan dalam sesi briefing harian di posko pelaksana,” katanya kepada tribunpontianak.co.id, Jumat 4 Juli 2025.

Dijelaskannya, pelaksanaan OMC di Kalimantan Barat kali ini bertujuan untuk meningkatkan curah hujan sebagai upaya mitigasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang berpotensi terjadi ke depan. 

“Kegiatan OMC akan berlangsung mulai tanggal 4 hingga 8 Juli 2025,” ungkapnya.

Sejumlah Wilayah di Kalbar Berpotensi Diguyur Hujan Karena Modifikasi Cuaca hingga 8 Juli 2025

Karena fokus utamanya adalah mitigasi karhutla, maka penyemaian akan diprioritaskan di wilayah-wilayah yang memiliki potensi tinggi terjadinya karhutla, dengan mempertimbangkan ketersediaan awan yang berpotensi disemai untuk meningkatkan curah hujan. 

“Lokasi penyemaian akan selalu disesuaikan dengan dinamika pertumbuhan awan yang terpantau dari waktu ke waktu,” pungkasnya.

 

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!! 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved