Khazanah Islam

PETIKAN Ayat 20 Surat Al Hadid Sindiran Allah SWT pada Manusia yang Suka Memperbanyak Anak Keturunan

Pada surat ke 20 Al Hadid tersirat Allah SWT berusaha memberikan sindiran tentang kehidupan dunia yang merupakan sendagurau semata.

Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ENDRO
PETIKAN AYAT - Berikut ini Petikan Ayat Alquran yang menyindir Manusia Gemar Menambah Anak Keturunan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Simak berikut ini petikan ayat 20 Surat Al Hadid.

Surat Al-Hadid merupakan surah ke-57 dalam al-Qur'an.

Al-Hadid tergolong surah Madaniyah dan terdiri dari 29 ayat.

Dinamakan Al Hadid yang berarti besi diambil dari perkataan Al Hadid yang terdapat pada ayat ke-25 surat ini.

Pada surat ke 20 Al Hadid tersirat Allah SWT berusaha memberikan sindiran tentang kehidupan dunia yang merupakan sendagurau semata.

Sehingga dalam kehidupan tidak hanya diperuntukan untuk mengumpulkan harta dan memperbanyak keturunan.

Sebab semuanya itu akan ditinggalkan dan akan menuju alam Akherat.

JADWAL Tahun Baru Islam 1447 H Lengkap Amalan Sunnah Menyambut Datangnya Bulan Muharram Tahun 2025

Berikut ini petikan ayat 19 hingga 21 Al Hadid

 
وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاللّٰهِ وَرُسُلِهٖٓ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الصِّدِّيْقُوْنَ ۖوَالشُّهَدَاۤءُ عِنْدَ رَبِّهِمْۗ لَهُمْ اَجْرُهُمْ وَنُوْرُهُمْۗ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَكَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَآ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ الْجَحِيْمِ ࣖ - ١٩

19. wallażīna āmanụ billāhi wa rusulihī ulā`ika humuṣ-ṣiddīqụna wasy-syuhadā`u 'inda rabbihim, lahum ajruhum wa nụruhum, wallażīna kafarụ wa każżabụ bi`āyātinā ulā`ika aṣ-ḥābul-jaḥīm

Artinya: Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, mereka itu orang-orang yang tulus hati (pencinta kebenaran) dan saksi-saksi di sisi Tuhan mereka.

Mereka berhak mendapat pahala dan cahaya.

Tetapi orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni-penghuni neraka.

 
اِعْلَمُوْٓا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى الْاَمْوَالِ وَالْاَوْلَادِۗ كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهٗ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰىهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطَامًاۗ وَفِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌۙ وَّمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانٌ ۗوَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ - ٢٠

20. i'lamū annamal-ḥayātud-dun-yā la'ibuw wa lahwuw wa zīnatuw wa tafākhurum bainakum wa takāṡurun fil-amwāli wal-aulād, kamaṡali gaiṡin a'jabal-kuffāra nabātuhụ ṡumma yahīju fa tarāhu muṣfarran ṡumma yakụnu huṭāmā, wa fil-ākhirati 'ażābun syadīduw wa magfiratum minallāhi wa riḍwān, wa mal-ḥayātud-dun-yā illā matā'ul-gurụr

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved