Berita Viral
Dijemput Rektor ITB, Devit Anak Kuli Angkut Dapat Iuran Satu Kampung untuk Kuliah di Bandung
Tidak hanya keluarga, warga kampung juga larut dalam kebahagiaan dan secara sukarela iuran demi membantu biaya keberangkatan Devit ke Bandung.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Devit Febriansyah (18), siswa SMAN 1 Bukittinggi asal lereng Gunung Singgalang, menjadi sorotan setelah dijemput langsung oleh Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T.
Anak dari buruh angkut kayu manis ini diterima di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB melalui jalur prestasi nasional.
Kisahnya viral di media sosial usai diunggah dosen dan influencer pendidikan, Imam Santoso, yang memperlihatkan momen haru saat keluarga Devit menyambut kunjungan rektor.
Tidak hanya keluarga, warga kampung juga larut dalam kebahagiaan dan secara sukarela iuran demi membantu biaya keberangkatan Devit ke Bandung.
“Devit keterima ITB bikin bangga sekampung, penduduk patungan bantu Devit, 50 ribu, 100 ribu, dan seterusnya,” tulis Imam di akun Instagramnya.
Berkat ketekunan dan dukungan lingkungan, Devit tidak hanya membanggakan keluarga, tapi juga memberi harapan bagi anak-anak desa lainnya.
Rektor ITB berpesan agar Devit dan mahasiswa lainnya dari keluarga tidak mampu tetap semangat dan tidak menyerah dalam menempuh pendidikan tinggi.
[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]
Siapa Sosok Devit yang Viral Dijemput Rektor ITB?
Nama Devit Febriansyah (18) mendadak viral di media sosial setelah dijemput langsung oleh Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., dari kampung halamannya.
Devit adalah siswa SMAN 1 Bukittinggi, Sumatera Barat, dan anak dari pasangan Julimar dan Doni Afrijal yang sehari-hari bekerja sebagai buruh angkut dan tukang sisir kayu manis.
Kisah inspiratif Devit pertama kali dibagikan oleh Imam Santoso, seorang dosen sekaligus influencer pendidikan, melalui akun Instagram @santosoim pada Senin (9/6/2025).
Dalam unggahannya, Imam menuliskan bahwa Devit diterima melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB.
“Diarak Rektor di lereng Gunung Singgalang, Sumatera Barat. Devit dari SMAN 1 Bukittinggi keterima STEI, tremor, tau ada Pak Rektor,” tulis Imam dalam unggahan tersebut.
Mengapa Devit Dijemput Langsung oleh Rektor ITB?
Kehadiran langsung Rektor ITB ke kediaman Devit bukan tanpa alasan.
Devit adalah satu-satunya siswa dari Kecamatan Malala yang berhasil masuk ITB tahun ini, sebuah pencapaian luar biasa mengingat keterbatasan ekonomi keluarganya.
Dalam video yang diunggah, Devit tampak terkejut dan gugup saat menyadari dirinya dijemput oleh rektor kampus impiannya.
Kunjungan ini tak hanya disambut oleh keluarga, tetapi juga warga sekitar.
Suasana haru menyelimuti momen tersebut, terutama ketika istri Rektor ITB memeluk ibu Devit yang tak kuasa menahan tangis.
Bahkan, Prof. Tata juga turut menenangkan ayah Devit dan memberikan topi bertuliskan ITB sebagai simbol penyemangat.
Bagaimana Warga Kampung Membantu Devit Berangkat ke Bandung?
Kabar diterimanya Devit di salah satu kampus terbaik Indonesia disambut dengan sukacita oleh warga satu kampungnya.
Mengetahui kondisi ekonomi keluarga Devit, masyarakat berinisiatif bergotong royong mengumpulkan dana agar Devit bisa berangkat ke Bandung dengan layak.
Dalam tangkapan layar grup WhatsApp yang dibagikan Imam Santoso, terlihat pesan-pesan warga yang menyatakan kesediaan untuk iuran sukarela mulai dari Rp50.000 hingga Rp100.000.
“Devit keterima ITB bikin bangga sekampung, penduduk patungan bantu Devit,” tulis Imam.
Ini adalah bentuk nyata dari semangat gotong royong dan solidaritas desa yang masih kuat di banyak daerah di Indonesia.
Apa Saja Dukungan Lain yang Diterima Devit?
Selain dukungan dari warga kampungnya, Devit juga mendapatkan bantuan dari Paragon Corp yang memberikan sebuah laptop, uang tunai, serta produk perlengkapan pribadi sebagai bekal awal perantauan ke Bandung.
Respons netizen pun sangat positif.
Banyak yang menyatakan kebanggaan atas kegigihan Devit dan solidaritas masyarakat kampungnya.
Salah satu komentar yang mencuri perhatian datang dari akun @rit***:
“Yg bikin terharu di sini masyarakat kampungnya yg saling bantu sampe iuran untuk bekal Devit di Bandung. Buat Devit, semangat belajarnya ya. Nanti kalau udah sukses jangan lupain masyarakat kampungnya.”
Apakah Devit Satu-satunya Mahasiswa Baru yang Dikunjungi Rektor?
Ternyata, tidak. Selain Devit, Prof. Tata juga mengunjungi dua calon mahasiswa baru lainnya yang juga diterima ITB melalui jalur prestasi, yaitu:
- Nauli Al Ghifari (18) dari SMAN 1 Bukittinggi
- Deka Fakira Berna dari SMAN 1 Padang
Keduanya juga berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi terbatas, namun berhasil membuktikan bahwa prestasi tak mengenal latar belakang.
Dalam pertemuan itu, Prof. Tata memberikan motivasi agar mereka tetap semangat dan tidak minder saat menempuh pendidikan tinggi di kampus yang kompetitif.
“Di kampus nanti, kalian akan bertemu banyak mahasiswa hebat. Harus tetap berusaha yang terbaik dan jangan putus asa,” ujar Prof. Tata, dikutip dari laman resmi ITB.
Apa Pesan yang Bisa Diambil dari Kisah Devit?
Kisah Devit menjadi simbol perjuangan anak bangsa dari pelosok negeri yang pantang menyerah di tengah keterbatasan.
Ia membuktikan bahwa mimpi besar dapat dicapai dengan kerja keras, dukungan keluarga, dan solidaritas masyarakat.
Tak hanya Devit, kisah ini juga menunjukkan bahwa peran institusi pendidikan, komunitas lokal, dan sektor swasta bisa menjadi kekuatan besar dalam mencetak generasi unggul Indonesia.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul 1 Kampung Patungan Biayai Devit Anak Kuli Angkut yang Masuk ITB, Rektor Nangis saat Jemput di Rumah
• Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
• Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Devit Febriansyah
Rektor ITB
Siswa SMAN masuk ITB
Viral dijemput rektor
Anak kuli masuk ITB
Warga kampung patungan untuk biaya kuliah siswa SM
Rektor ITB jemput siswa berprestasi dari keluarga
Dukungan warga kampung bantu siswa kuliah di Bandu
Kalender 2026 - Maret Bertabur Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama, September Nihil Tanggal Merah |
![]() |
---|
Pengamat Bongkar Penyebab BBM Kosong di SPBU Swasta, Kasus Oplosan Berujung Pemaksaan Terselubung |
![]() |
---|
Daftar 20 Nama MTs di Kapuas Hulu yang Tersebar di 14 Kecamatan Lengkap Status Akreditasi |
![]() |
---|
Tarif Cukai Harga Rokok 2026 Resmi Turun? Menkeu Purbaya Prioritaskan Nasib Industri dan Buruh |
![]() |
---|
Mengerikan! Kronologi Bus Transjakarta Seret Motor, Hantam Mobil dan Jebol 4 Ruko di Pulogebang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.