Kabar Artis
Dukung Vidi Aldiano, Ferdy Element Kritik Sistem Distribusi Musik Digital yang Tak Transparan
Ferdy berharap kasus Vidi Aldiano dapat menjadi momentum evaluasi, bukan sekadar ajang saling menyalahkan.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Di tengah ramainya perbincangan publik mengenai kasus dugaan pelanggaran hak cipta atas lagu legendaris “Nuansa Bening”, salah satu musisi senior tanah air, Ferdy Element, turut menyampaikan pandangannya.
Dalam pernyataan yang cukup tajam dan terbuka, Ferdy menegaskan bahwa ia meyakini Vidi Aldiano tidak bersalah secara pribadi dalam kasus ini.
“Kalau soal kasus Vidi, gue yakin dia nggak salah. Gue percaya Vidi nggak tahu apa-apa,” ujar Ferdy seperti dikutip dari Tribunnews, Minggu 8 Juni 2026.
Menurut Ferdy, persoalan hukum ini kemungkinan besar bukan berasal dari tindakan langsung sang penyanyi, melainkan dari kelalaian atau ketidaktelitian manajemen dan label rekamannya.
Ia menilai bahwa peran label dan tim manajemen seharusnya lebih dominan dalam hal perizinan, distribusi, dan urusan hukum terkait penggunaan lagu.
“Yang harusnya bertanggung jawab ya manajernya, atau labelnya. Gue yakin Vidi cuma nyanyi doang, dia enggak ngerti detail soal perizinan,” lanjutnya.
Ferdy juga menyoroti praktik industri musik yang menurutnya masih memiliki celah besar dalam hal transparansi dan perizinan distribusi digital.
• Nikita Mirzani Ditempatkan Bersama Tahanan Lain di Pondok Bambu, Sebulan Akan Dilarang Hal Ini
Ia menyayangkan bagaimana sebuah lagu bisa dengan mudah dinaikkan ke berbagai Digital Service Provider (DSP) seperti Spotify atau Apple Music tanpa persetujuan dari pencipta lagu.
“Kalau mereka bisa naikkan lagu ke DSP tanpa izin, itu luar biasa. Yang ngerti proses itu justru tim label dan manajemen, bukan penyanyinya,” tegasnya.
Tak hanya membahas kasus Vidi Aldiano, Ferdy juga memanfaatkan momentum ini untuk menyoroti masalah royalti yang selama ini ia alami sendiri sebagai musisi. Ia menyebut bahwa sistem pembagian royalti di Indonesia masih jauh dari ideal, bahkan cenderung tidak transparan.
Ia mengaku pernah mengalami kejadian serupa, di mana lagu-lagu Element dibawakan ulang oleh pihak lain, namun royalti yang diterimanya sangat minim dan tidak sebanding dengan popularitas lagu tersebut.
“Lagu kita dinyanyiin orang, tapi hasilnya nggak sesuai. Kadang bahkan nggak tahu siapa yang manggung di mana, tapi lagu kita dipakai. Sistem transparansi di sini memang lemah,” ungkap Ferdy.
Menurutnya, kasus seperti ini seharusnya menjadi refleksi bersama bagi industri musik Indonesia untuk membenahi sistem pencatatan hak cipta, perizinan, dan distribusi royalti.
Ferdy berharap kasus Vidi Aldiano dapat menjadi momentum evaluasi, bukan sekadar ajang saling menyalahkan.
“Kalau Element dibawakan orang lain, misalnya nih, gua itu dapat Rp200 ribu di tahun 2023, 2024,” bebernya.
“Padahal konser Element bisa 46 kali dalam sebulan. Kalau setahun? Banyak banget. Tapi kenapa cuma terdaftar dua konser, dan gua cuman dapet Rp200 ribu? Nah itu dia, yang sebenarnya seperti itulah,” katanya.
Pernyataan Ferdy makin menegaskan adanya problem struktural dalam industri musik Indonesia terkait pelaporan royalti yang tidak akurat dan berpotensi merugikan pencipta lagu.
• BUKAN Tentang Uang Tapi Etika, Anak Pemilik Lagu Nuansa Bening Kecewa Terhadap Vidi Aldiano
Ida Royani Ungkap Awal Mula Lagu Nuansa Bening Dinyanyikan Vidi Aldiano
Sebelumnya, aktris Ida Royani yang juga istri Keenan Nasution menjelaskan, asal mula Vidi Aldiano bisa membawakan lagu Nuansa Bening.
Menurutnya, pada 2008, ayah Vidi Harry Kiss pernah meminta izin langsung kepada Keenan.
“Di tahun 2008 itu namanya Harry Kiss datang ke suami saya, minta lagu buat anaknya (Vidi). Waktu itu Vidi belum siapa-siapa dan baru mau nyanyi,” kata Ida saat ditemui awak media belum lama ini.
Namun, ia menegaskan, izin yang diberikan hanya sebatas untuk pembuatan CD, bukan untuk distribusi digital yang marak saat ini.
“Perjanjiannya itu hanya untuk bikin CD, karena waktu itu digital belum ada. Ada perjanjian antara Harry Kiss dengan suami saya dan Rudi Pekerti,” jelasnya.
Ida pun menyayangkan bila publik mengira Nuansa Bening melejit karena Vidi, padahal lagu tersebut sudah lebih dulu dikenal sejak akhir 1970-an.
“Nuansa Bening itu sudah dikenal tahun 78, bukan gara-gara Vidi. Lagu itu masuk daftar 150 lagu paling populer di Indonesia,” pungkasnya.
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Respon Psikolog Lita Gading Tanggapi Santai Ancaman Laporan Ahmad Dhani |
![]() |
---|
Tangis Pecah di Ruang Sidang: Razman Arif Nasution Dituntut 2 Tahun Penjara, Hotman Paris Beri Pesan |
![]() |
---|
Verrell Bramasta Diangkat Jadi Duta Maritim, Momen Haru Venna Melinda dan Ivan Fadilla Bertemu |
![]() |
---|
Obrolan Pertama Irish Bella dan Haldy Sabri Sebelum Menikah, Singgung Anak Ammar Zoni? |
![]() |
---|
Giorgio Antonio Datangi Rumah Duka Grand Heaven, Beri Dukungan Langsung untuk Sarwendah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.