Bupati Sanggau Pimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 

Bupati Sanggau Yohanes Ontot membacakan sambutan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI. Tanggal 1 Juni 2025

Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
HARI LAHIR PANCASILA - Bupati Sanggau Yohanes Ontot saat foto bersama pejabat lainnya usai memimpin upacara peringatan hari lahir pancasila tahun 2025 di halaman Kantor Bupati Sanggau, Kalimantan Barat, Senin 2 Juni 2025. Diskominfo Sanggau. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Bupati Sanggau Yohanes Ontot memimpin upacara peringatan hari lahir pancasila tahun 2025 di halaman Kantor Bupati Sanggau, Kalimantan Barat, Senin 2 Juni 2025.

Hadir juga Wakil Bupati Sanggau Susana Herpena, Forkompinda Sanggau, Kepala OPD, pimpinan instansi vertikal dan ASN di lingkungan Pemkab Sanggau serta tamu undangan lainnya.

Pada kesempatan ini, Bupati Sanggau Yohanes Ontot membacakan sambutan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI. Tanggal 1 Juni 2025, rakyat Indonesia kembali memperingati momentum yang sangat penting dalam sejarah bangsa Indonesia.

"Hari Lahir Pancasila. Hari ketika kita tidak hanya mengenang rumusan dasar negara, tetapi juga meneguhkan kembali komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur yang menjadi pondasi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia,"katanya.

Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945. Ia adalah jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, serta bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Dalam semangat memperkokoh ideologi Pancasila, ia mengajak semua merenungkan kembali bahwa Pancasila adalah rumah besar bagi keberagaman Indonesia. Ia mempersatukan lebih dari 270 juta jiwa dengan latar belakang suku, agama, ras, budaya dan bahasa yang berbeda. 

Baca juga: Rutan Sanggau Gelar Upacara Bendera Peringatan Hari Lahir Pancasila, Diikuti Perwakilan WBP

"Dalam Pancasila, kita belajar bahwa kebhinekaan bukanlah alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk bersatu. Dari sila pertama hingga sila kelima, terkandung prinsip-prinsip yang menuntun kita membangun bangsa dengan semangat gotong-royong, keadilan sosial, dan penghormatan terhadap martabat manusia,"katanya.

Dalam konteks pembangunan nasional saat ini, pemerintah telah menetapkan Asta Cita sebagai delapan agenda prioritas menuju Indonesia Emas 2045. Salah satu yang paling fundamental dalam Asta Cita tersebut adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi dan hak asasi manusia. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved