Berita Viral
Mahasiswa di Semarang Ketakutan Ditelepon 'Polisi Gadungan', Diminta Uang Tebusan Rp80 Juta
Pelaku menelepon korban sambil mengaku sebagai anggota polisi dan menuduh SA terlibat kasus pencucian uang.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Seorang mahasiswa di Kota Semarang, Jawa Tengah, berinisial SA, menjadi korban penipuan online dengan modus penculikan fiktif.
Pelaku menelepon korban sambil mengaku sebagai anggota polisi dan menuduh SA terlibat kasus pencucian uang.
Ketakutan, SA menurut perintah pelaku untuk mengisolasi diri di sebuah hotel.
Dalam waktu bersamaan, akun WhatsApp SA dibajak, dan pelaku menghubungi ibunya dengan ancaman serius.
Mereka meminta uang tebusan sebesar Rp80 juta dan mengancam akan membunuh korban jika tidak dipenuhi.
Beruntung, kepolisian bergerak cepat dan menemukan SA dalam keadaan selamat tanpa uang tebusan sempat diberikan.
"Ini bukan penculikan, tapi penipuan online bermodus ancaman," tegas Direktur Reskrimum Polda Jateng, Kombes Dwi Subagio.
[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]
Bagaimana Modus Penipuan Berkedok Polisi Ini Terjadi?
Pelaku Mengaku Polisi dan Tuduh Korban Terlibat Pencucian Uang
Peristiwa bermula pada Selasa, 27 Mei 2025, ketika seorang mahasiswa berinisial SA menerima panggilan dari nomor tak dikenal.
Dalam percakapan itu, penelepon mengaku sebagai anggota kepolisian dan menuduh SA terlibat dalam tindak pidana pencucian uang.
SA yang panik langsung mengikuti instruksi pelaku untuk ‘mengamankan diri’ di sebuah hotel di kawasan Tembalang, Semarang.
Tanpa curiga, SA check-in di hotel tersebut seorang diri pada pukul 13.35 WIB.
Nomor WhatsApp Korban Dibajak, Keluarga Jadi Sasaran Ancaman
Tak berhenti di situ, komplotan penipu kemudian membajak akun WhatsApp SA.
Mereka langsung menghubungi ibu korban, IDK, dan menyampaikan ancaman serius.
Ibu korban diminta mentransfer uang sebesar Rp 80 juta sebagai “tebusan” atas keselamatan anaknya.
Ancaman yang dilontarkan pelaku sangat mengintimidasi.
Mereka menyebut bahwa SA akan dibunuh jika permintaan tersebut tidak segera dipenuhi.
Situasi ini membuat keluarga korban dilanda ketakutan dan kebingungan.
Apakah Kasus Ini Termasuk Penculikan?
Klarifikasi Polisi: Bukan Penculikan, tapi Penipuan Online Canggih
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah, Kombes Dwi Subagio, menegaskan bahwa kasus ini bukanlah penculikan fisik sebagaimana dikhawatirkan.
“Ini bukan penculikan, tapi penipuan online dengan modus seolah-olah korban diculik,” jelas Dwi Subagio.
Tim Jatanras dari Polda Jawa Tengah bersama Polrestabes Semarang segera diturunkan untuk melacak keberadaan SA.
Tak lama kemudian, SA berhasil ditemukan dalam keadaan selamat di kamar hotel tempat ia menginap.
Tidak ada tanda-tanda kekerasan atau paksaan secara fisik.
Korban Selamat, Uang Tebusan Gagal Diberikan
Beruntung, pihak kepolisian sigap menangani kasus ini.
Mereka langsung mendampingi ibu korban begitu laporan masuk, sehingga permintaan uang dari pelaku tidak pernah dipenuhi.
“Ibu korban diperas dengan ancaman bahwa korban akan dihabisi. Namun, Tim Polda mendampingi ibunya, dan tidak ada uang tebusan yang diberikan,” ujar Dwi, dikutip dari TribunJateng.com, Jumat (30/5/2025).
Hingga kini, polisi masih menelusuri identitas dan lokasi para pelaku yang diduga beroperasi dari wilayah Sumatera.
Siapa yang Bertanggung Jawab dan Apa Tindakan Polisi?
Pelaku Diduga dari Pulau Sumatera
Pihak kepolisian meyakini bahwa para pelaku merupakan bagian dari jaringan penipuan yang berbasis di luar Jawa.
Dugaan sementara mengarah ke wilayah Sumatera, meski belum diungkap secara rinci kota atau provinsinya.
Tim khusus dari kepolisian kini tengah bekerja sama dengan unit siber untuk menelusuri jejak digital pelaku dan menutup potensi kejahatan serupa di kemudian hari.
Bagaimana Masyarakat Bisa Terhindar dari Penipuan Serupa?
Polisi Imbau Masyarakat Tidak Panik dan Segera Lapor
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar tidak mudah percaya pada panggilan dari nomor tidak dikenal, apalagi yang mengatasnamakan aparat penegak hukum.
“Jangan mudah tertipu dengan penipuan online bermodus mengatasnamakan aparat dan seolah-olah korban sedang terlibat dalam tindak kejahatan,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya sikap tenang dan rasional saat menerima kabar mengejutkan seperti itu.
“Segera hubungi pihak kepolisian terdekat atau saluran resmi jika menghadapi situasi serupa,” tambahnya.
Pentingnya Edukasi Digital untuk Kaum Muda
Kasus yang menimpa SA menjadi pelajaran penting akan perlunya edukasi digital, terutama di kalangan mahasiswa dan orang tua.
Pengetahuan tentang keamanan digital, seperti mengenali modus penipuan dan mengamankan akun pribadi, bisa menjadi kunci untuk mencegah kasus serupa terulang.
Waspada dan Jangan Takut Melapor
Kejadian ini menggarisbawahi semakin canggihnya modus penipuan online di Indonesia.
Kepanikan dan ketidaktahuan menjadi celah yang dimanfaatkan pelaku untuk menjalankan aksinya.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada, tidak mudah panik, dan menjadikan aparat resmi sebagai rujukan utama dalam situasi mencurigakan.
Tindakan cepat dari pihak kepolisian dalam kasus ini membuktikan bahwa kerja sama antara masyarakat dan aparat dapat menggagalkan upaya kriminal yang memanfaatkan teknologi.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Mahasiswa Ketakutan Ditelepon Orang Ngaku Polisi, Nurut Disuruh, Pelaku Minta Tebusan Rp 80 Juta
• Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
• Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!
Mahasiswa ditipu polisi gadungan
Penipuan online modus penculikan
Polisi gadungan minta uang tebusan
Mahasiswa Semarang korban penipuan
Modus penipuan pencucian uang
Kronologi penipuan online mahasiswa
Penipuan dengan tuduhan pencucian uang
Kalender 2026 - Maret Bertabur Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama, September Nihil Tanggal Merah |
![]() |
---|
Pengamat Bongkar Penyebab BBM Kosong di SPBU Swasta, Kasus Oplosan Berujung Pemaksaan Terselubung |
![]() |
---|
Daftar 20 Nama MTs di Kapuas Hulu yang Tersebar di 14 Kecamatan Lengkap Status Akreditasi |
![]() |
---|
Tarif Cukai Harga Rokok 2026 Resmi Turun? Menkeu Purbaya Prioritaskan Nasib Industri dan Buruh |
![]() |
---|
Mengerikan! Kronologi Bus Transjakarta Seret Motor, Hantam Mobil dan Jebol 4 Ruko di Pulogebang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.