Ngopi Pagi di Warkop, Wakil Bupati Mempawah Bangun Silaturahmi dan Diskusi Publik

"Ngopi di Warkop bukan sekedar menikmati secangkir kopi tapi memiliki makna mendalam karena ini media silaturahim, sekaligus ruang diskusi bahkan tida

Penulis: Ramadhan | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RAMADHAN
NGOPI PAGI - Wakil Bupati Mempawah, Juli Suryadi Burdadi (tengah) saat melakukan 'Ngopi Pagi', di salah satu warkop di kawasan Pasar Mempawah, Jalan GM Taufik, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Sabtu 17 Mei 2025 pagi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Budaya minum kopi di warung kopi atau cafe atau yang akrab dikenal sebutan ngopi dalam satu dasawarsa terakhir telah mengalami transformasi yang luar biasa.

Jika ngopi sebelumnya hanya didominasi kalangan orang tua, kini sudah merambah di kalangan milenial.

Ruang ngobrol tapi penuh makna inilah yang dilakukan Wakil Bupati Mempawah, Juli Suryadi Burdadi saat melakukan 'Ngopi Pagi', di salah satu warkop di kawasan Pasar Mempawah, Jalan GM Taufik, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Sabtu 17 Mei 2025 pagi.

Tampak bersama di Acara Ngopi Bareng, Ketua DPW LDII Kalbar, Susanto, Ketua PKS Mempawah, Deki Mulyadi, dan beberapa tokoh masyarakat Mempawah.

"Ngopi di Warkop bukan sekedar menikmati secangkir kopi tapi memiliki makna mendalam karena ini media silaturahim, sekaligus ruang diskusi bahkan tidak menutup kemungkinan keputusan publik lahir karena masukan dari ngopi," jelas Juli.

Ketua DPRD Safruddin Asra Dukung Polres Mempawah Berantas Peredaran Narkotika

Ditegaskan lagi, forum-forum informal seperti ini juga menghilangkan sekat antara pemerintah dan masyarakat.

"Kami yang dipercaya oleh rakyat, dengan Ngopi bareng ini juga menghapus jarak antara pemimpin dan masyarakat. Jadi sekat tidak ada dan bahkan diyakini rakyat tanpa segan bisa memberikan masukan atau aspirasi," tambah Juli.

Dalam kesepakatan yang sama Ketua DPW LDII Kalbar, Susanto menyatakan pemimpin mesti banyak membangun komunikasi dan ngopi cara yang efektif.

"Saya pribadi hampir setiap hari ngopi di Warkop. Karena dengan melakukan itu banyak mendapatkan persoalan yang dihadapi umat," ungkapnya.

Pengalaman praktis dalam penyelesaian problematika umat tidak sedikit didapat ketika ngopi bareng.

"Karena banyak sharing dengan semua golongan sehingga pengalaman praktis dalam menangani problematika keumatan juga didapatnya. Jadi banyak kebarokahan yang diperoleh," sambung dia.

Selain itu pendapat Susanto melalui ngopi juga menjadi sarana edukasi yang jitu, karena secara substantif tersampaikan.

"Dakwah atau edukasi sekarang lebih efektif tatkala disampaikan saat ngopi, karena tidak perlu tekstual melainkan langsung kontekstual namun secara substantif tersampaikan. Inilah yang sering saya lakukan," tegasnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved