Ragam Contoh

Materi Terbaru P5 Kelas 5 Kurikulum Merdeka, Prinsip, Manfaat, dan Penerapannya untuk Siswa

P5 memiliki area eksplorasi yang luas dari segi jangkauan materi peserta didik, alokasi waktu, dan penyesuaian dengan tujuan pembelajaran.

Kemendikbud
P5 SMA- Proyek P5 diharapkan tidak hanya menjadi pengalaman belajar yang berharga bagi siswa, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID -Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah salah satu prinsip dasar yang mendukung penerapan Kurikulum Merdeka di Indonesia pada tahun 2024.

Dengan pendekatan yang menekankan pada pembelajaran holistik, P5 bertujuan untuk mendorong peserta didik agar dapat melihat dan memahami suatu masalah dari berbagai perspektif, baik secara keseluruhan maupun secara terpisah.

Dalam Kurikulum Merdeka, P5 memiliki peran yang sangat strategis, mengingat pendekatannya yang bersifat mendalam dan menyeluruh.

Tujuan utamanya adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang tema dan materi yang dipelajari, sehingga siswa tidak hanya memahami fakta atau informasi, tetapi juga dapat menghubungkan, menginterpretasi, dan menyelesaikan masalah secara kritis dan kreatif.

Apa Itu P5 dan Mengapa Penting dalam Kurikulum Merdeka?

P5 diharapkan bisa menjadi dasar dalam penguatan karakter dan kompetensi siswa. Melalui projek ini, siswa akan diajak untuk memahami dan mempelajari berbagai topik dengan pendekatan yang menyeluruh, bukan hanya menghafal teori semata.

Pembelajaran melalui P5 menuntut siswa untuk aktif terlibat dalam proses belajar, menggali lebih dalam tentang materi yang mereka pelajari, serta menemukan solusi untuk masalah yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Cara Dapat Diskon Listrik 50 Persen Mei 2025 Lengkap Syarat Tambah Daya hingga Kode Voucher Diskon

Prinsip P5

1. Holistik

Adalah prinsip yang memandang segala sesuatu secara keseluruhan atau terpisah-pisah.

Kerangka berpikir holistik yang ditanamkan dalam P5 akan mendorong peserta didik untuk mempelajari tema dan materi secara keseluruhan dan memahami persoalan secara mendalam.

Karenanya, setiap tema dalam P5 cenderung menjadi wadah dari berbagai perspektif dan konten pengetahuan secara terpadu.

Prinsip holistik juga memotivasi peserta didik agar dapat melihat koneksi yang bermakna antar komponen dalam pelaksanaan P5, seperti peserta didik, pendidik, dan sebagainya.

2. Kontekstual

Kontekstual adalah prinsip yang berkaitan dengan upaya mendasarkan kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Prinsip ini memotivasi pendidik dan peserta didik agar dapat menjadikan lingkungan dan realitas kehidupan sebagai bahan utama pembelajaran.

Satuan pendidikan berperan sebagai penyelenggara kegiatan projek profil harus membuka ruang dan kesempatan bagi peserta didik untuk dapat bereksplorasi di luar lingkup satuan pendidikan.

3. Berpusat Pada Peserta Didik

Prinsip selanjutnya adalah prinsip yang menjadikan peserta didik sebagai subjek pembelajaran yang aktif.

engan prinsip ini, diharapkan pendidik dapat mengurangi peran sebagai aktor utama dalam kegiatan belajar mengajar.

P5 menjadikan pendidik sebagai fasilitator pembelajaran yang memberikan banyak kesempatan bagi peserta didik untuk bereksplorasi dari dorongan diri sendiri sesuai kondisi dan kemampuannya.

4. Eksploratif

Prinsip eksploratif adalah prinsip yang berkaitan dengan semangat untuk membuka ruang bagi proses pengembangan diri dan inkuiri, baik terstruktur ataupun bebas.

P5 memiliki area eksplorasi yang luas dari segi jangkauan materi peserta didik, alokasi waktu, dan penyesuaian dengan tujuan pembelajaran.

Prinsip eksploratif juga berupaya mendorong peran P5 untuk menggenapkan dan menguatkan kemampuan yang didapatkan peserta didik dalam peserta didikan intrakurikuler.

VIRAL Uang Rp 17,5 Juta Raib di Mesin ATM Lengkap Kronologi dan Modus Penipuan Pelaku Kuras Rekening

Manfaat P5

P5 dilaksanakan dalam Kurikulum Merdeka bertujuan untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka dengan baik.

P5 sebagai pendorong peserta didik sebagai pelajar yang baik, jujur, dan berperilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Tema yang dipilih akan disesuaikan dengan kebutuhan pendidikan itu sendiri sesuai dengan jenjang pendidikan yang ada.

Kegiatan P5 tentunya akan terekam dalam rapor projek yang berisi penilaian saat siswa melakukan projek tersebut. 

Rapor P5 berbeda dengan rapot kurikulum biasa karena dalam rapor P5 bukan berupa angka tetapi nilai BB (Belum Berkembang), MB (Mulai Berkembang), BSH (Berkembang Sesuai Harapan), SB (Sudah Berkembang).

Penilain tersebut juga disesuaikan dengan dimensi pada saat P5 seperti beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maga Esa dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, berkebinekaan global, bergotongroyong, dan kreatif.

Sedangkan Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam, di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Melalui kurikulum merdeka sekaligus juga dapat membantu guru untuk memilih berbagai perangkat ajar untuk menyesuaikan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Sebagai penjelasan P5 dalam Kurikulum Merdeka yaitu kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter.

Seluruhnya disesuaikan dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan.

Untuk pelaksanaan P5 tentu juga dilakukan lebih fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan.

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved