Berita Viral

Pengantin Pria Dikeroyok di Hari Pernikahan, Polisi Telusuri Motif dan Kejar Pelaku

Detik-detik pemukulan terekam dalam video berdurasi 41 detik yang kemudian viral di media sosial. 

Handover Via Tribun Palu
PENGANTIN PRIA DIKEROYOK - Insiden pengeroyokan terhadap seorang pengantin pria mencoreng momen sakral pernikahan di Desa Sendana, Kecamatan Kasimbar, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Korban yang diketahui bernama Maulana atau akrab disapa Mamat, dikeroyok empat pria yang diduga merupakan kerabat dari pihak mempelai perempuan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Insiden pengeroyokan terhadap seorang pengantin pria mencoreng momen sakral pernikahan di Desa Sendana, Kecamatan Kasimbar, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. 

Peristiwa ini terjadi pada Rabu malam, 23 April 2025, sesaat setelah prosesi akad nikah berlangsung. 

Korban yang diketahui bernama Maulana atau akrab disapa Mamat, dikeroyok empat pria yang diduga merupakan kerabat dari pihak mempelai perempuan. 

Detik-detik pemukulan terekam dalam video berdurasi 41 detik yang kemudian viral di media sosial. 

Kapolsek Kasimbar, Ipda Arman, menyatakan bahwa identitas pelaku sudah dikantongi dan kini dalam pengejaran. 

Dugaan sementara, insiden ini dipicu oleh konflik keluarga sebelum pernikahan, meskipun motif pastinya belum dapat dipastikan. 

Pihak kepolisian terus mendalami kasus ini dan berharap pelaku segera menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]

Bagaimana Kronologi Pengeroyokan di Hari Pernikahan Terjadi?

Apa yang Terjadi Saat Prosesi Pernikahan Berlangsung?

Insiden tersebut terjadi pada Rabu malam, 23 April 2025, sesaat setelah prosesi akad nikah selesai dilaksanakan. 

Korban diketahui bernama Maulana, atau akrab disapa Mamat, seorang warga Desa Maninili yang menjadi pengantin pria dalam acara tersebut.

Mengutip informasi dari Tribun Sumsel, awalnya prosesi berlangsung lancar. 

Dalam sebuah video berdurasi 41 detik yang diunggah akun Facebook bernama Yusman M Janaba, pasangan pengantin terlihat malu-malu saat hendak keluar dari kamar usai ijab kabul.

Namun, ketenangan suasana berubah drastis ketika tiga pria berbaju hijau dan satu pria berbaju hitam tiba-tiba masuk ke dalam ruangan dan langsung menghajar pengantin pria. 

Dalam video itu, mempelai wanita tampak berusaha melerai dengan memeluk salah satu pelaku. Namun, aksi kekerasan terus berlanjut, diiringi teriakan histeris dari keluarga yang menyaksikan kejadian.

Tak lama setelah melakukan pemukulan, para pelaku langsung melarikan diri dari lokasi acara.

Bagaimana Kondisi Korban Setelah Kejadian?

Korban segera dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. 

Ia dilaporkan mengalami memar di bagian wajah dan masih dalam kondisi kurang sehat. 

Polisi telah mengambil keterangan dari korban dan beberapa saksi yang berada di lokasi saat insiden berlangsung.

Siapa Pelaku Pengeroyokan dan Apa Motifnya?

Apakah Pelaku Sudah Diketahui Identitasnya?

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kasimbar, Ipda Arman, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah mengantongi identitas salah satu pelaku utama. “Pelaku memukul pengantin pria. 

Identitas terduga pelaku sudah kami kantongi, berinisial BI. 

Dia adalah keluarga dari pihak perempuan,” ungkap Ipda Arman melalui sambungan telepon pada Kamis, 24 April 2025.

Meski begitu, hingga kini pelaku masih dalam pelarian. 

Polisi menyebutkan bahwa pelaku kabur sebelum aparat tiba di lokasi kejadian.

Apa Motif di Balik Aksi Kekerasan Ini?

Motif pengeroyokan belum dapat dipastikan secara resmi. 

Dugaan sementara, para pelaku merasa tersinggung atau sakit hati terhadap pihak pengantin pria. 

Beredar pula isu bahwa nilai mahar yang dianggap kecil memicu insiden tersebut. 

Namun, Kapolsek menegaskan bahwa informasi itu masih simpang siur.

"Memang sebelumnya sempat ada ketidaksepakatan antara keluarga, tapi pernikahan tetap berlangsung setelah dibicarakan secara kekeluargaan," jelas Ipda Arman.

Bagaimana Respons Masyarakat dan Langkah Kepolisian?

Apa Tanggapan Warga Desa Sendana?

Warga Desa Sendana mengaku sangat menyayangkan peristiwa ini. 

Kejadian kekerasan di tengah perayaan pernikahan dianggap mencoreng nilai sakral dan kebahagiaan pasangan pengantin. 

Masyarakat mendesak pihak berwajib untuk segera mengungkap motif sebenarnya dan menangkap para pelaku.

Apa Tindakan yang Diambil Polisi?

Polsek Kasimbar menyatakan bahwa laporan korban telah diterima dan penyelidikan tengah dilakukan. 

"Korban sudah melapor ke Polsek kemarin, dan kami sudah buatkan laporannya. Kami juga telah memeriksa beberapa saksi," kata Arman.

Pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan aparat desa untuk membantu mencari keberadaan pelaku. 

"Saya sudah mengimbau aparat desa untuk membantu melakukan pendekatan ke keluarga perempuan agar pelaku bisa dihadirkan ke kami," tambahnya.

Apa Implikasi Sosial dari Kasus Ini?

Kekerasan dalam peristiwa sakral seperti pernikahan tidak hanya menyisakan trauma bagi korban, tetapi juga memunculkan kekhawatiran masyarakat terhadap penyelesaian konflik secara damai. 

Banyak pihak menilai bahwa insiden ini seharusnya dapat dicegah jika komunikasi antar keluarga lebih terbuka dan efektif sejak awal.

Insiden pengeroyokan pengantin pria di Parigi Moutong menjadi cerminan bahwa konflik keluarga yang tidak terselesaikan dengan baik bisa berujung pada kekerasan fisik. 

Kini, masyarakat menanti langkah cepat dari aparat untuk menuntaskan kasus ini dan memastikan keadilan ditegakkan.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Nasib Nenek Asyah Dikeroyok Warga Usai Diteriaki ‘Penculik’, Berawal Minta Tolong, 1 Pelaku Buron

• Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
• Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved