Cerita Pedagang di Pelabuhan Penjajab Sambas, Harap Perbaikan Jalan Upaya Dongkrak Penumpang
"Sudah 30 lebih tahunnya warung ini, ini kantin punya kakak saya, saya di sini bantu dia sambil berjualan minuman," ungkap Turun.
Penulis: Imam Maksum | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Pemilik warung makanan dan minuman di kawasan Pelabuhan Penjajab, Kecamatan Pemangkat, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, menghadapi tantangan sepi pembeli, Senin 14 April 2025.
Kondisi pelabuhan Penjajab sebagai akses penyeberangan rute Penjajab menuju Sungai Batang dinilai makin surut penumpang. Kondisi ini terjadi dampak diresmikannya akses Jembatan Sungai Sambas Besar (JSSB).
Di kawasan pelabuhan Penjajab terdapat tiga kantin atau warung yang menyediakan berbagai aneka makanan dan minuman. Selain itu menjual makanan ringan hingga rokok.
"Saya menjual minuman, jual kopi panas, rokok," ucap Tutun, warga Penjajab, penjual kopi panas di salah satu kantin pelabuhan Penjajab, Senin 14 April 2025.
Tutun mengaku, menjual minuman hangat seperti kopi, teh panas dan aneka minuman lainnya. Ia menumpang di kantin milik kakaknya.
"Sudah 30 lebih tahunnya warung ini, ini kantin punya kakak saya, saya di sini bantu dia sambil berjualan minuman," ungkap Turun.
• Pesona Wisata Pantai Bahari Jawai Selatan Kabupaten Sambas, Suguhkan Laut Biru Nuansa Segar
Selama berjualan minuman di kantin pelabuhan Penjajab, Tutun menilai kondisi penumpang tahun ini mulai surut.
"Penumpang yang datang ke sini mulai sepi, terutama selama bulan puasa kemarin, kondisinya sepi," ungkapnya.
Dia menjelaskan, kondisi penumpang kembali ramai saat arus mudik dan balik lebaran Idulfitri. Namun keramaian penumpang ini tidak sebanyak tahun-tahun lalu.
"Kemarin bulan puasa sepi, apakah karena efek puasa juga kemarin, penumpang sepi tidak seperti biasanya, kira-kira 70 persen hilangnya. Tapi saat menjelang lebaran tetap ramai," jelasnya.
Dia mengatakan, kondisi menurunnya penumpang efek diresmikannya JSSB yang menjadi akses darat masyarakat.
"Kalau lihat tahun kemarin itu sangat ramai, saat ini kan sudah ada jembatan pastinya tidak seramai dulu," tegasnya.
Pedagang lainnya, Suparni mengungkapkan hal senada. Menurutnya kondisi penumpang kapal penyeberangan kian menurun.
"Bulan puasa menurun pengunjung, saat setelah lebaran kita lihat juga sama tak seramai dulu," kata Suparni, pemilik warung makanan di pelabuhan Penjajab.
Suparni menjual nasi beserta lauk pauk sederhana. Ia juga menyediakan nasi goreng, mi rebus dan menjual makanan ringan.
Dia berharap, kondisi keramaian penumpang di pelabuhan itu kembali normal seperti sediakala.
"Kami sebagai pedagang mengharapkan pengunjung tetap ramai seperti dahulu," ucapnya.
Dia menilai pemerintah daerah pelu memperbaiki akses jalan menuju pelabuhan Penjajab yang kondisinya rusak. Jalan tersebut berlubang dan menyulitkan kendaraan melintas.
"Kami berharap terutama pembangunan jalan menuju penyeberangan Penjajab, kondisinya rusak sekali," tuturnya.
Dia juga menambahkan kondisi jalan rusak juga sama terjadi di jalan Sungai Batang Jawai Selatan. Dia bilang, kalau akses jalan ini sudah diperbaiki akan mendongkrak penumpang untuk menggunakan akses penyeberangan.
"Kemudian jalan dari Sungai Batang juga kondisinya rusak. Pembangunan akses jalan yang bagus, tentu juga harapan utama kami," harapnya. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Resto Hotel Mercure Pontianak Tawarkan Paket Spesial untuk Acara Ulang Tahun dan Wedding |
![]() |
---|
Gerakan Pangan Murah Hadir di Parindu, Warga Antusias Serbu Beras dan Minyak Goreng Bersubsidi |
![]() |
---|
DPD MABT Mempawah Sambut Baik Terpilihnya Suyanto Tanjung Sebagai Ketua Umum DPP MABT Indonesia |
![]() |
---|
Bupati Kayong Utara Terima Berkas Tuntutan Mahasiswa di Asrama Pontianak |
![]() |
---|
Tak Puas Dengan Hasil Aksi, Aliansi Kalbar Bergerak Gelar Demo Besar-Besaran Jilid V |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.