LIVE Hasil Latihan Bebas MotoGP Amerika 2025 Lengkap Hasil FP1 FP2 FP3 Moto2 Moto3, Marquez Menggila

Bradl kemudian menyelesaikan Kejuaraan Dunia di posisi ke-4. Marquez di tim pabrikan Red Bull KTM finis di posisi ke-13.

Kedua rival tersebut lalu terlibat dalam pertarungan sengit untuk memperebutkan gelar Juara Dunia Moto2 2011 yang dimenangkan oleh pembalap Jerman tersebut di Tim Kiefer Kalex.

Bradl mengoleksi perolehan 274 poin berbanding Marquez (251 poin setelah empat kemenangan musim. Kedua lawan tersebut bertemu untuk pertama kalinya di Kejuaraan Dunia MotoGP pada 2013.

Marquez mengendarai Repsol Honda, sementara Bradl mengendarai tim LCR Honda milik Lucio Cecchinello selama tiga tahun dari  2012 hingga 2014 dengan kontrak pabrik HRC.

Setelah setahun bersama tim pabrik Red Bull Honda Superbike pada 2017, ketika rekan setimnya, Nicky Hayden, meninggal dalam kecelakaan di Misano pada Mei, Bradl menandatangani kontrak pada 2018 sebagai pembalap penguji HRC untuk pertama kalinya.

Pada 2025, pembalap berusia 35 tahun itu akan menjadi pebalap penguji Honda di kelas utama untuk tahun kedelapannya dan kontraknya juga berlaku hingga tahun 2026.

Mantan rival bebuyutannya dari Jerman itu telah menjadi spesialis pengembangan yang andal untuk RC213V, mewakili dan menggantikan #93 di tim pabrikan Repsol hampir 30 kali setelah kecelakaan Jerez yang membawa malapetaka pada 2020.

Kebetulan, Bradl bersama dengan Jorge Lorenzo (2015), adalah satu-satunya pembalap yang mencegah Márquez memenangkan gelar dalam sepuluh tahun antara 2010 dan 2019 (di kelas Moto2 pada tahun 2011).

Aura juara Marquez bahkan tidak bisa disaingi oleh Jorge Martin (Aprilia).

"Martin adalah pembalap yang sangat cepat, tetapi ia tidak memiliki aura khusus Marc," aku Bradl.

Setelah dua kemenangan gelar Bagnaia pada 2022 dan 2023, Ducati adalah satu-satunya tim Rank-A yang secara teknis dirugikan, dibandingkan dengan semua pabrikan lain karena peraturan konsesi baru untuk 2024.

Konsesi baru membuat Ducati memiliki lebih sedikit ban uji dan tidak ada lagi wildcard, ditambah lagi, mereka kehilangan tim Pramac ke Yamaha.

Kendati demikian, para jagoan Ducati itu kembali berjuang untuk merebut gelar juara dunia seperti yang mereka lakukan pada 2024.

"Gigi Dall'Igna (Manajer umum) melakukan banyak hal dengan benar di Ducati. Tahun lalu dengan GP24, ia sekali lagi membawa versi GP23 yang jauh lebih baik ke lintasan," tutur Bradl.

"Motor ini telah memberikan peningkatan teknis yang signifikan. Marc mengatakan, tahun lalu, bahwa ia benar-benar dapat menyaingi Pecco dan Jorge Martin jika ia memiliki motor pabrikan 2024. Ia mengetahuinya dengan cukup cepat."