10 Hari Pelaksanaan Operasi Pekat, Polda Kalbar Ungkap 232 Kasus dan Tangkap 299 tersangka
Pada konfrensi pers ini, puluhan tersangka yang telah diamankan turut dihadirkan, tidak hanya pria, pada konfrensi pers ini terdapat pula tersangka wa
Penulis: Ferryanto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sebanyak 232 kasus diungkap Polda Kalimantan Barat dan jajaran selama sepuluh hari pelaksanaan Operasi Pekat (Penyakit Masyarakat) pada 4 hingga 13 maret 2025 di seluruh wilayah Kalimantan Barat.
Dalam konferensi pers yang digelar di Markas Polda Kalbar pada Senin 17 MARET 2025, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kalbar, Komisaris Besar Polisi Bowo Gede Imantio, mengungkapkan bahwa ratusan kasus yang terungkap terdiri dari berbagai pelanggaran hukum yang meresahkan masyarakat.
"Dari 232 kasus yang kami ungkap, terdapat 25 kasus perjudian, 39 kasus prostitusi, 43 kasus premanisme, 63 kasus minuman keras, 56 kasus narkoba, serta 6 kasus terkait petasan dan kembang api," ungkap Kombes Pol Bowo dalam konferensi pers.
Dalam pengungkapan kasus ini, polisi menetapkan sebanyak 46 tersangka kasus perjudian, 75 tersangka prostitusi, 47 tersangka premanisme, 62 tersangka terkait minuman keras, 63 tersangka narkoba, serta 6 tersangka terkait petasan dan kembang api.
Pada konfrensi pers ini, puluhan tersangka yang telah diamankan turut dihadirkan, tidak hanya pria, pada konfrensi pers ini terdapat pula tersangka wanita yang ditangkap dalam berbagai kasus yang masuk dalam kategori penyakit masyarakat.
• Polresta Pontianak Bersama Yamaha Riders Federation Indonesia Bagi Takjil di Simpang Pasar Flamboyan
Selain menghadirkan para tersangka, kepolisian juga memamerkan sejumlah barang bukti yang berhasil disita selama operasi berlangsung.
Barang bukti yang ditampilkan meliputi uang tunai, handphone, perlengkapan perjudian, sepeda motor, berbagai jenis minuman keras, narkotika jenis sabu, alat hisap sabu, serta sejumlah petasan, kembang api ilegal, dan ada pula senjata rakitan jenis revolver.
Kombes Pol Bowo menjelaskan bahwa Operasi Pekat merupakan langkah preventif dan represif yang bertujuan untuk memberantas berbagai bentuk penyakit masyarakat yang meresahkan dan berpotensi memicu tindak kriminalitas.
"Operasi ini kami lakukan untuk menciptakan situasi yang aman dan kondusif bagi masyarakat. Perjudian, prostitusi, narkoba, premanisme, dan minuman keras adalah faktor utama yang kerap menjadi pemicu kejahatan. Dengan adanya operasi ini, kami ingin menekan angka kriminalitas serta menjaga ketertiban umum," tegasnya.
Polda Kalbar juga mengimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban dengan tidak terlibat dalam aktivitas yang melanggar hukum.
"Kami mengajak seluruh masyarakat untuk aktif melaporkan jika menemukan adanya aktivitas mencurigakan atau tindakan yang dapat mengganggu ketertiban umum. Peran serta masyarakat sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman," tambah Kombes Pol Bowo.
Operasi Pekat ini akan terus dilakukan secara berkala guna menekan angka kriminalitas dan memberikan rasa aman bagi masyarakat Kalimantan Barat. Polda Kalbar memastikan bahwa seluruh tersangka akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
| Kayong Utara Kembangkan Ayam Petelur Dukung Program MBG |
|
|---|
| Wali Kota Edi Kamtono Memberikan Sejumlah Bantuan Kepada Korban Kebakaran |
|
|---|
| Bupati Kapuas Hulu Akan Panggil Dinkes PP KB, Terkait Uang Negara yang Raib di Aplikasi CMS |
|
|---|
| Pemkab Sambas Pisah Sambut Kepala Kejari Daniel De Rozari kepada Sulasman |
|
|---|
| Audiensi Program Gen Sehat, Kolaborasi Nyata untuk Generasi Sanggau yang Lebih Sehat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/Tersangka-dan-barang-bukti-yang234.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.