Khazanah Islam
2 Cara Tentukan 1 Ramadhan di Indonesia 2025, Muhammadiyah Sudah Tetap 1 Maret
Prediksi berdasarkan kalender hijriyah 1 Ramadhan sudah ditentukan awal-awal bahkan dalam kalender nasional juga sudah ditentukan.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Bulan suci Ramadhan sudah 2 pekan lagi terutama setelah Nisfu Syaban.
Momen persiapan sudah mulai dilakukan setiap orang Islam guna menyambut bulan penuh berkah.
Prediksi berdasarkan kalender hijriyah 1 Ramadhan sudah ditentukan awal-awal bahkan dalam kalender nasional juga sudah ditentukan.
1 Ramadhan 2025 jatuh pada tanggal 1 Maret sebagaimana tertera dalam keterangan kalender masehi.
Berdasarkan kalender sekitar 13 hari lagi menyambut puasa ramadhan terhitunga sejak berita ini diterbitkan.
Dalam menentukan 1 Ramadhan ada 2 metode yang dilakukan Umat Islam di Indonesia.
Yaitu metode Hisab dan metode Rukyat, dimana keduanya sama mementukan 1 Ramadhan berdasarkan kajian dan perhitungan.
Baca juga: DETIK-detik Pengumuman 1 Ramadhan 1444 Hijriah Tim Rukyat Pantau Hilal di Jatim Setinggi 7 Derajat
Perhitungan Hisab dan Rukyat
- HISAB
Hisab merupakan metode menghitunga posisi benda langit, khususnya matahari dan bulan sehingga bisa ditentukan jauh-jauh hari sebelumnya.
Sebagaimana yang sudah dilakukan oleh Muhammadiyah telah menentapkan 1 Ramadhan jatuh pada tanggal 1 Maret 2025.
Tertuang dalam Maklumat PP Muhammadiyah tentang penetapan hasil hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1446 Hijriah.
Hal itu juga merujuk pada Kalender Hijriah Global yang dikeluarkan Muhammadiyah yang sudah dikeluarkan sejak awal.
Hisab menggunakan perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriah.
Terdapat beberapa rujukan atau kitab yang digunakan untuk metode hisab di Indonesia.
Metode hisab juga ada yang menggunakan metode kontemporer
- RUKYAT
Rukyat adalah observasi benda-benda langit untuk memverifikasi hasil hisab berdasarkan aktivitas pengamatan visibilitas hilal (bulan sabit) saat Matahari terbenam menjelang awal bulan di Kalender Hijriah.
Rukyatul hilal biasanya dilakukan untuk menentukan awal bulan Dzulhijjah, Ramadhan, dan Syawal.
Dalam melakukan pemantauan, Kementerian Agama bekerjasama dengan organisasi masyarakat (ormas) Islam, pakar BMKG, pakar LAPAN, dan pondok pesantren sudah melakukan perhitungan di daerahnya.
Dilakukan di 86 titik yang terdapat di 34 propinsi di Indonesia.
Rukyatul hilal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya 'salah lihat'. Sebab, jika tinggi hilal berada di bawah 2 atau 4 derajat, maka kemungkinan obyek yang dilihat bukan hilal, melainkan bintang, lampu kapal, atau obyek lainnya.
Hilal bisa dilihat dengan ketinggian minimal 2 derajat, elongasi (jarak sudut matahari-bulan) 3 derajat, dan umur minimal 8 jam saat ijtimak.
Pemantauan hilal Ramadhan biasanya dilakukan pada tanggal 29 bulan Syakban. Apabila hilal terlihat dengan beberapa ketentuan di atas, maka bulan Syaban dicukupkan 29 hari.
Setelah mendapatkan hasilnya dari rukyatul hilal maka dilakukan sidang isbat dari hasil yang didapat, jika ada perbedaan dalam rukyat maka diambil kesepatakan.
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
AMALAN Malam Maulid 12 Rabiul Awal Mulai Baca Alquran Hingga Sejarah Perjalanan Nabi Muhammad SAW |
![]() |
---|
BACAAN Niat Shalat Jumat Perdana Bulan Rabiul Awal 1447 Hijriah Lengkap Keutamaan Shalat Jumat |
![]() |
---|
CONTOH dan Struktur Proposal Pengajuan Kegiatan Keagamaan Hari Besar Islam Maulid Nabi Muhammad SAW |
![]() |
---|
CONTOH Naskah Pidato Kegiatan Keagamaan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW |
![]() |
---|
CIRI-Ciri Kematian Khusnul Khotimah Lengkap Amalan Doa Diberikan Kematian Paling Baik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.