Breaking News

Pendidikan

Sistem Pendidikan PAUD-SMA Berdasarkan Tema dan Prinsip P5 Kurikulum Merdeka Tahun 2025

P5 kepanjangan dari Projek Penguatan Profil Pendidikan Pancasila (P5) merupakan rancangan dalam pelaksanaan pendidikan dalam kurikulum merdeka.

Penulis: Madrosid | Editor: Madrosid
Dok. Kolase Tribunpontianak.co.id / sid
P5 PAUD/SMA - Projek Penguatan Profil Pendidikan Pancasila P5 terdiri dari Tema, Prinsip dan manfaat. Tahun 2025 kemungkinan sistem pendidikan masih berdasarkan P5. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Jelang tahun ajaran baru pendidikan tahun 2025 ini.

Kurikulum Merdeka kemungkinan masih digunakan dengan sejumlah panduan khusus.

Terutama pada pendidikan PAUD hingga SMA Sederajat.

Panduan dalam pendidikan tersebut disebut P5 untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan sistem terbaru kurikulum merdeka.

P5 kepanjangan dari Projek Penguatan Profil Pendidikan Pancasila (P5) merupakan rancangan dalam pelaksanaan pendidikan dalam kurikulum merdeka.

Terdiri dari tema dan prinsip yang harus ada dalam pelaksanannya.

Makanya ini penting untuk diketahui dalam melaksanakan proses pendidikan.

Baca juga: 55 Soal dan Jawaban MOOC Online PPPK/ASN Tahun 2025 Part 1-4

Tema P5 PAUD-SMA

A. PAUD

1. Aku Sayang Bumi “Gaya Hidup Berkelanjutan”

2. Aku Cinta Indonesia “Kearifan Lokal”

3. Kita Semua Bersaudara “Bhinneka Tunggal Ika”

4. Imajinasi dan Kreativitasku “Rekayasa dan Teknologi”

B. SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK dan sederajat

1. Gaya Hidup Berkelanjutan

2. Kearifan Lokal

3. Bhinneka Tunggal Ika

4. Bangunlah Jiwa dan Raganya

5. Suara Demokrasi

6. Rekayasa dan Teknologi

7. Kewirausahaan

8. Kebekerjaan

Prinsip P5 Kurikulum Merdeka

1. Holistik

Adalah prinsip yang memandang segala sesuatu secara keseluruhan atau terpisah-pisah.

Kerangka berpikir holistik yang ditanamkan dalam P5 akan mendorong peserta didik untuk mempelajari tema dan materi secara keseluruhan dan memahami persoalan secara mendalam.

Karenanya, setiap tema dalam P5 cenderung menjadi wadah dari berbagai perspektif dan konten pengetahuan secara terpadu.

Prinsip holistik juga memotivasi peserta didik agar dapat melihat koneksi yang bermakna antar komponen dalam pelaksanaan P5, seperti peserta didik, pendidik, dan sebagainya.

2. Kontekstual

Kontekstual adalah prinsip yang berkaitan dengan upaya mendasarkan kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Prinsip ini memotivasi pendidik dan peserta didik agar dapat menjadikan lingkungan dan realitas kehidupan sebagai bahan utama pembelajaran.

Satuan pendidikan berperan sebagai penyelenggara kegiatan projek profil harus membuka ruang dan kesempatan bagi peserta didik untuk dapat bereksplorasi di luar lingkup satuan pendidikan.

3. Berpusat Pada Peserta Didik

Prinsip selanjutnya adalah prinsip yang menjadikan peserta didik sebagai subjek pembelajaran yang aktif.

engan prinsip ini, diharapkan pendidik dapat mengurangi peran sebagai aktor utama dalam kegiatan belajar mengajar.

P5 menjadikan pendidik sebagai fasilitator pembelajaran yang memberikan banyak kesempatan bagi peserta didik untuk bereksplorasi dari dorongan diri sendiri sesuai kondisi dan kemampuannya.

4. Eksploratif

Prinsip eksploratif adalah prinsip yang berkaitan dengan semangat untuk membuka ruang bagi proses pengembangan diri dan inkuiri, baik terstruktur ataupun bebas.

P5 memiliki area eksplorasi yang luas dari segi jangkauan materi peserta didik, alokasi waktu, dan penyesuaian dengan tujuan pembelajaran.

Prinsip eksploratif juga berupaya mendorong peran P5 untuk menggenapkan dan menguatkan kemampuan yang didapatkan peserta didik dalam peserta didikan intrakurikuler.

Manfaat dari P5

P5 dilaksanakan dalam Kurikulum Merdeka bertujuan untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka dengan baik.

P5 sebagai pendorong peserta didik sebagai pelajar yang baik, jujur, dan berperilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Tema yang dipilih akan disesuaikan dengan kebutuhan pendidikan itu sendiri sesuai dengan jenjang pendidikan yang ada.

Kegiatan P5 tentunya akan terekam dalam rapor projek yang berisi penilaian saat siswa melakukan projek tersebut. 

Rapor P5 berbeda dengan rapot kurikulum biasa karena dalam rapor P5 bukan berupa angka tetapi nilai BB (Belum Berkembang), MB (Mulai Berkembang), BSH (Berkembang Sesuai Harapan), SB (Sudah Berkembang).

Penilain tersebut juga disesuaikan dengan dimensi pada saat P5 seperti beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maga Esa dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, berkebinekaan global, bergotongroyong, dan kreatif.

Sedangkan Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam, di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Melalui kurikulum merdeka sekaligus juga dapat membantu guru untuk memilih berbagai perangkat ajar untuk menyesuaikan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved