Banjir Mempawah

Kadisdikbud Kalbar Tinjau Sekolah SMA Negeri 1 Anjongan yang Terdampak Banjir

“Namun sudah kita antisipasi dengan pembelajaran secara daring atau belajar dari rumah. Kita tentunya tidak ingin karena banjir ini berdampak pada pem

Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FILE
Foto Kadisdikbud Kalbar Rita Hastari saat meninjau SMA Negeri 1 Anjongan Mempawah yang terdampak Banjir. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat, Rita Hastarita meninjau langsung kondisi SMA Negeri 1 Anjongan, Kabupaten Mempawah yang terdampak banjir, Jumat 24 Januari 2025

Tiba dilokasi tampak hanya ada guru-guru yang menyambut kehadiran Rita Hastari, sedangkan siswa-siswa saat disana untuk sementara waktu  belajar dirumah, karena  terkendala ruang kelas yang terdampak banjir.

Tiba disana, Rita  melihat langsung bagaimana kondisi SMA Negeri 1 Anjongan, yang telah terdampak banjir sejak 21 Januari 2025 lalu sampai hari ini. 

Seperti diketahui SMA Bina Setia Darit, di Kabupaten Landak juga terdampak banjir, yang mengakibatkan proses belajar mengajar siswa juga harus dilakukan dirumah atau secara daring. 

“Hari ini kita berkunjung ke SMA Negeri 1 Anjongan Mempawah,  dalam rangka meninjau sekolah yang terdampak banjir,” ujar Rita.

Total ada 18 kelas yang terdampak banjir saat ini. Sehingga  proses belajar mengajar harus dilakukan dirumah.

“Namun sudah kita antisipasi dengan pembelajaran secara daring atau belajar dari rumah. Kita tentunya tidak ingin karena banjir ini berdampak pada pembelejaran siswa,” ujarnya.

17 SD di Kabupaten Landak Terpaksa Liburkan Sekolah Karena Banjir, Ini Daftarnya

Berbagai strategi juga telah dilakukan  agar siswa tetap bisa melakukan pembelejaran, salah satinya untuk beberapa kelas yang masih bisa digunakan masih tetap dilakukan pembelajaran yang dibagi per sesi , yakni ada yang kelas pagi dan ada yang kelas siang. 

“Namun jika seluruh sekolah terdampak maka anak-anak belajar secara daring,” ucap Rita.

Rita juga menegaskan SMA N 1 Anjongan akan menjadi priorirtas pada 2026 mendatang. Apakah akan dilakukan revitalisasi ataupun relokasi ketempat yang terdekat. 

“Kami melihat kondisi lokasi yang memang rendah dari pada yang lain, apakah nanti kita akan melakukan revitalisasi dengan melakukan peningkatan tinggi bangunan,  artinya seluruh kelas terdampak akan direvitalisasi atau direlokasi dengan dipindahkan ke aset Pemprov yang berada di sekitar lokasi,” ujarnya

Rita mengatakan kedepan Pemprov juga akan melakukan koordinasi dengan Pemkab setempat, mengenai apakah disekitar sekolah ini masih ada lokasi yang bisa digunakan.

“Ini  akan menjadi kajian kita di tingkat Provinsi, agar sekolah ini tidak lagi terdampak banjir terus-terusan,” ujarnya.

Rita juga telah membuat surat edaran bagi sekolah yang terdampak banjir untuk bisa melakukan pembelajaran dirumah, dan tidak memaksakan siswa untuk belajar dengan kondisi yang mungkin membahayakan siswa. 

“Saya juga mengimbau ketika sekolah terdampak banjir, tolong perhatikan aliran listrik nya, dan juga kursi-kursi juga boleh diangkat supaya tidak terendam banjir. Waspada juga terhadap binatang yang mungkin bisa masuk ke lingkungan sekolah,” pungkasnya. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved