Makna Mendalam Tentang Kue Keranjang: Simbol Keberuntungan dan Tradisi Imlek

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kue keranjang seringkali diasosiasikan dengan keberuntungan dan kemakmuran.

Kue keranjang, yang juga dikenal sebagai "kue bulan" atau "kue lapis," memiliki makna yang dalam, terutama dalam konteks budaya Tionghoa. 

Bentuknya yang bulat melambangkan kesatuan dan persatuan, sementara warnanya yang cerah melambangkan kebahagiaan.

 Dalam tradisi Tionghoa, makanan yang manis sering kali dianggap membawa rezeki dan keberuntungan.

 Jika mendengar kue keranjang sudah bisa dipastikan hanya ada saat perayaan Tahun Baru China atau Imlek.

Kue Keranjang atau dalam bahasa Mandarin disebut Nian Gao ini tidak pernah absen pada perayaan Tahun Baru Cina.

Kue berbahan dasar tepung ketan ini mulai banyak menjamur dijajakan menjelang perayaan Imlek.

Di beberapa daerah di Indonesia, kue keranjang ini biasanya disebut dengan istilah dodol Cina.

Menurut kepercayaan, kue Keranjang melambangkan kemakmuran.

• Makna Buah Jeruk di Imlek 2025 dan Jadwal Perayaan Tahun Ini

Tak heran jika saat Imlek tiba, menyantap dan membagikan kue keranjang sudah menjadi tradisi turun temurun yang diwariskan oleh leluhur orang-orang Tionghoa.

Lantas, sudah tahukah kamu mengenai makna kue keranjang yang menjadi makanan khas perayaan Imlek? dilansir dari Tribunnews.com, yuk langsung simak ulasannya berikut ini:

1. Sebagai doa untuk tahun yang lebih baik

Kue keranjang atau yang disebut dengan niangao atau cara bacanya nian gao ini berarti tahun yang tinggi.

Itulah mengapa kue keranjang menyimbolkan rezeki yang lebih baik lagi dari tahun sebelumnya.

Dari situ muncullah tradisi apabila memakan kue keranjang di perayaan Imlek akan mendaparkan keberuntungan sepanjang tahun.