Aktivis Mempawah Minta Pemerintah Jadikan Rehabilitasi Mangrove Sebagai Program Strategis Nasional

Ainurrafiq menyebut, ketahanan pangan tersebut tidak hanya dari sektor perikanan akan tetapi juga di sektor pertanian, karena ratusan hektar lahan saw

Penulis: Ramadhan | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FILE
Aktivis Mempawah, Syahrul Ainurrafiq saat melakukan penyuluhan terkait Mangrove di salah satu Sekolah di Mempawah. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Aktivis Mempawah, Syahrul Ainurrafiq, meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah menjadikan rehabilitasi hutan mangrove sebagai program strategis nasional, demi mewujudkan masyarakat adil dan makmur, Minggu 12 Januari 2025.

"Mangrove memiliki manfaat ekologis yang sangat baik, yakni perlindungan pantai dari erosi, tempat habitat bagi berbagai spesies ikan, burung, dan hewan lainnya. Kemudian untuk penyerapan karbon dioksida dan pengurangan emisi gas rumah kaca, pemurnian air laut dan darat, serta pencegahan intrusi air laut ke daratan," jelas Syahrul Ainurrafiq.

Dari manfaat Mangrove tersebut, Syahrul Ainurrafiq meminta Pemerintah Pusat dan Daerah untuk menjadikan rehabilitasi hutan mangrove sebagai program strategis nasional, karena sebagai pelaksanaan mitigasi krisis iklim dan mewujudkan program ketahanan pangan.

Kemenag Mempawah Raih 3 Emas di Kejuaraan Tenis Meja Kanwil Kemenag Kalbar

Ainurrafiq menyebut, ketahanan pangan tersebut tidak hanya dari sektor perikanan akan tetapi juga di sektor pertanian, karena ratusan hektar lahan sawah yang sudah nonproduktif disebabkan oleh abrasi pantai yang semakin meningkat di setiap tahunnya, yang mengakibatkan air laut masuk di lahan sawah tersebut disaat pasang air laut.

"Untuk itu saya mendorong rehabilitasi hutan mangrove sebagai program strategis nasional. Karena saya melihat lahan sawah pertanian padi yang dahulunya masih produktif akan tetapi sekarang sudah nonproduktif yang disebabkan abrasi pantai setiap tahun meningkat, karena banyak pohon mangrove sudah berusia di atas 10 tahun yang tidak efektif dalam menahan gelombang laut dan itu terjadi, salah satunya di Desa saya sendiri yaitu Desa Sungai Bakau Kecil," jelasnya.

Dalam hal ini Ainurrafiq merekomendasikan konsep pelaksanaan program rehabilitasi hutan mangrove yang berbasis swadaya masyarakat setempat.

"Karena pohon mangrove setelah ditanam perlu adanya perawatan karena usia tumbuh setelah tanam minimal 1 tahun supaya pohon Mangrove yang ditanam bisa tumbuh maksimal dan tidak menjadikan program rehabilitasi hutan mangrove ini sebagai program ceremonial semata dan banyak menghabiskan anggaran," jelasnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved