Ragam Contoh

Panduan Penulisan Resensi Buku: Lengkap dengan Unsur-Unsur dan Tujuannya

Hal-hal yang diukur dari satu buku tersebut meliputi isi, struktur penyajian, serta manfaatnya bagi pembaca.

Tribun Pontianak
Resensi buku ialah memberikan tinjauan kritis atau penilaian terhadap kualitas suatu  buku. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Meresensi suatu buku memberikan sekilas informasi terkait informasi isi dari buku berupa alur cerita secara singkat, terdiri dari berapa bab, jumlah halamannya dan lain sebagainya.

Resensi buku ialah memberikan tinjauan kritis atau penilaian terhadap kualitas suatu  buku.

Meresensi sebuah buku berarti merupakan aktivitas seseorang untuk menyampaikan gagasan secara tertulis dalam hal mengukur baik buruknya suatu buku. 

Hal-hal yang diukur dari satu buku tersebut meliputi isi, struktur penyajian, serta manfaatnya bagi pembaca.
 
Unsur-unsur Resensi Buku

1. Judul Resensi
2. Identitas Buku
3. Intisari Buku
4. Biografi Pengarang
5. Kelebihan dan Kekurangan Buku
6. Kesimpulan

5 Contoh Penulisan Autobiografi Singkat, Padat dan Jelas, Bisa Jadi Referensi

Tujuan Resensi Buku

1. Membantu pembaca (publik) yang belum berkesempatan membaca buku yang diresensi, 

2. Mengetahui kelemahan dan kelebihan buku yang diresensi

3. Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan, 

4. Mengetahui perbandingan buku-buku karya penulis lain yang sejenis

5. Bagi penulis buku, informasi sangat bermanfaat bagi kreatifitasnya

Contoh Resensi Buku Fiksi 

Contoh 1

Judul Buku: Sangkuriang
Penulis: Yuliadi Soekardi
Tebal Buku: 104 halaman
Penerbit: CV. Pustaka Setia
Tahun Terbit: 2002

Buku ini mengisahkan tentang seorang anak yang mencintai ibunya. Namun, cinta tersebut berwujud cinta antara pria kepada seorang wanita. Cerita ini dimulai dari Sangkuriang yang diusir oleh ibunya yang bernama Dayang Sumbi. Hal ini dikarenakan Sangkuriang membunuh anjing kesayangan Dayang Sumbi yang merupakan jelmaan ayah Sangkuriang.

Suatu hari, Sangkuriang kembali ke desanya dan jatuh cinta dengan Dayang Sumbi yang merupakan ibunya. Namun, keduanya tidak saling mengenal karena Dayang Sumbi begitu cantik. Namun, suatu hari kebenaran terungkap bahwa Sangkuriang adalah anaknya. Kisah cinta ibu dan anak ini menjadi asal mula adanya Gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat.

Kelebihan buku ini menggunakan bahasa yang bagus sehingga mudah dipahami pembaca. Selain itu, sampul bukunya berwarna sehingga menarik dan disukai banyak anak-anak.

Kekurangan di dalam buku ini dijumpai beberapa penulisan yang kurang tepat. Kertas mudah robek karena kurang berkualitas. Gambar di dalam buku tidak berwarna sehingga kurang menarik.

Contoh 2

Judul Buku: Sang Pemimpi
Penulis: Andrea Hirata
Tebal Buku: 292 halaman
Penerbit: PT. Bentang Pustaka
Tahun Terbit: 2008

Novel karya Andrea Hirata ini mengisahkan tentang kehidupan tiga anak Melayu Belitong bernama Arai, Ikal dan Jimbron. Kehidupan mereka penuh perjuangan, lika-liku dan tantangan sehingga mereka yakin dengan adanya kekuatan cinta, adanya rasa percaya terhadap kekuatan mimpi dan kekuasaan Tuhan. Mereka duduk di bangku SMA dan bekerja menjadi kuli ikan untuk bertahan hidup.

Di SMA Negeri Bukan Main, terdapat kepala sekolah yang baik dan bijaksana. Beliau bernama Pak Balia. Selain itu, ada tokoh antagonis yang ditakuti siswa, beliau bernama Pak Mustar. Beliau menjadi galak karena anaknya tidak diterima di SMA Negeri Bukan Main.

Ikal, Jimbron dan Arai pernah melanggar peraturan sekolah dengan menonton film di bioskop sehingga dihukum oleh Pak Mustar. Mereka bertiga diminta untuk berakting membersihkan WC di lapangan sekolah.

Arai dan Ikal masih mempunyai hubungan darah. Ketika Arai duduk di bangku kelas 1 SD ibunya meninggal dan saat duduk dibangku kelas 3 ayahnya meninggal. Hal ini menyebabkan di kampung Melayu dikenal sebagai Simpai Keramat.

Kelebihan di dalam novel tersebut mengandung nilai moralitas dan sosialisme. Alur ceritanya menarik sehingga mudah dimengerti dan menginspirasi para pembaca.

Kekurangan novel dijumpai beberapa bahasa kiasan sehingga bagi pembaca pemula akan kesulitan saat membacanya.

Contoh 3

Judul Buku: Milea: Suara dari Dilan
Pengarang: Pidi Baiq
Penerbit: Pastel Books
Tahun Terbit: Agustus - 2016
Tebal Halaman: 360 halaman

Novel ini adalah seri ketiga dari novel Dilan, Dia Dilanku Tahun 1990 dan Dilan, Dia Dilanku Tahun 1991. Jika tidak mengikuti dua novel sebelumnya, pasti akan kebingungan untuk menyimak novel Milea ini. Novel ini seakan menjawab keresahan pembaca novel Dilan sebelumnya, karena di novel Milea ini seolah semua pertanyaan dan kebingungan pembaca akan terjawab.

Novel ini mengambil sudut pandang dari Dilan. Penceritaannya juga menjawab dan mengklarifikasi pernyataan atau cerita dari Milea. Seperti penyebab Akew meninggal, lalu kenapa Dilan ada di kantor polisi. Dilan tidak ditahan karena kasus Akew meninggal. Termasuk latar belakang cerita Dilan yang meramal Milea saat pertama kali kenalan.

Dilan itu teman yang baik. Dilan itu juga pacar yang baik. Dan sebenarnya, Dilan juga murid yang baik untuk guru-guru yang bisa mengerti dirinya. Mungkin, guru-guru bisa membaca novel ini agar tahu bagaimana bersikap pada anak-anak istimewa seperti Dilan dan kawan-kawannya. Mereka tidak perlu dihukum, tidak perlu diceramahi panjang lebar. Cukup dimengerti dan sedikit memberi mereka perhatian dengan cara yang lebih bersahabat. Kisah percintaan Dilan dan Milea, persahabatan, keluarga, hingga kesedihan bersatu dalam buku ini.

Kelebihan buku :
- Cover bukunya sangat kekinian dan sesuai target sasarannya yaitu remaja.
- Banyak puisi-puisi yang diselipkan dalam buku jadi membuat pembaca dapat senyum-senyum sendiri.
- Model penceritaannya dibuat sangat jelas dan terstruktur, jadi ketika membaca dari awal, dapat langsung membayangkan di buku seri Dilan yang pertama dan kedua.
- Novel Milea dan juga versi sebelumnya sangat tampak seperti kisah nyata. Walaupun banyak yang beranggapan cerita dalam novel ini fiksi, tapi penceritaannya sangat tidak berlebihan dan seperti mengalir apa adanya.
- Dari dialog dan penjelasan adegan di dalam setiap kalimat tidak berlebihan, sehingga tidak membuat pembaca yang "baru mulai belajar membaca novel" tidak lelah untuk mengikuti jalan ceritanya.
- Cerita sangat ringan, dapat dibaca oleh semua kalangan umur.

Kekurangan buku :
- Ending di buku ini membosankan, karena ending kisah cinta Milea dan Dilan telah diungkap di novel seri Dilan sebelumnya.
- Terdapat beberapa adegan yang membuat penasaran "apakah lazim seseorang melakukan hal itu di tahun 90-an". Hal ini kembali lagi di riset penulisnya, karena mungkin bagi beberapa pembaca merasa ini sedikit janggal.

CONTOH Soal Ulangan Harian Bahasa Indonesia Kelas 5 SD dan Kunci Jawaban Semester Baru Thn 2024/2025

Contoh 4

Judul: ATHEIS
Pengarang: Achdiat K. Mihardja
Penerbit: Balai Pustaka
Tahun terbit: cetakan pertama 1949
Tebal halaman: 232 halaman
Ukuran buku: 13,5 x 20 cm
ISBN: - , BP - 0080
Harga: Rp 45.000,00

Atheis adalah buku novel karya Achdiat Karta Mihardja tahun 1949 yang menceritakan tentang perjalanan hidup seseorang, di mana dari kecil dididik menjadi anak yang saleh. Tetapi ketika ia menginjak usia pertengahannya, karena jauh dari orang tuanya, dia mengalami kemerosotan. Akibatnya dia menjadi seperti orang atheis yang lupa segala-galanya. Semua itu berawal dari pertemuannya dengan seorang gadis yang kemudian menjadikan hatinya yang keras dan saleh itu, menjadi berhati lemah dan lupa segala-galanya.

Mengenai penulis Achdiat Karta Mihardja (lahir di Cibatu, Garut, Jawa Barat, 6 Maret 1911). Berpendidikan AMS-A Solo dan Fakultas Sastra dan Filsafat UI. beliau pernah bekerja sebagai guru Taman Siswa, redaktur Balai Pustaka, Kepala Jawatan Kebudayaan Perwakilan Jakarta Raya, dosen Fakultas Sastra UI (1956-1961), dan sejak 1961 hingga pensiun dosen kesusastraan Indonesia pada Australian National University, Canberra, Australia.

Cerita ini tentang keguncangan jiwa seorang pemuda yang sebelumnya sangat taat beragama, namun karena keluguannya, ia terpengaruh pemikiran kaum aterialistis atau falsafah kebendaan sehingga ia kehilangan keyakinan akan ketuhanan dan ia mulai meninggalkan norma-norma agama.

Kelebihan :
Bahasa yang digunakan dalam novel ini cukup mudah dipahami oleh khalayak umum, sehingga dapat mudah untuk dimengerti. Dalam novel ini adalah menggunakan tiga sudut pandang sekaligus dan jarang dilakukan oleh penulis-penulis novel lainnya. Keseluruhan unsur tersebut sangat mendukung tema dan alur penceritaan tentang kepercayaan dan kesadaran diri tentang agama

Kekurangan :
Terlalu mahal untuk Novel seukuran seperti itu. Bukunya sudah tidak terbit lagi, dan sekarang bukunya pun sangat tua jika itu ada.

(*)

* Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
* Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved