Dalam PTBI 2024, Pemprov Kalbar Sampaikan Strategi Tingkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Hal ini menunjukan peranan penting Kalimantan Barat dalam perekonomian di Pulau Kalimantan
Penulis: Nina Soraya | Editor: Nina Soraya
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) yang digelar pada Jumat, 29 November 2024 mengangkat tema “Sinergi Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Nasional”.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Kalimantan Barat, Drs. Ignasius Ik menyampaikan tema ini dinilai sangat relevan dengan tantangan dan peluang yang sedang dan akan dihadapi di Kalimantan Barat dalam menghadapi dinamika perekonomian global, nasional, dan lokal.
“Melihat pencapaian Sasaran Indikator Makro Pembangunan Kalimantan Barat Tahun 2024, sampai dengan saat ini menunjukkan hasil yang cukup memuaskan.
Adapun Indikator Makro tersebut menunjukkan untuk pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan sebesar 5,19 persen telah terealisasi secara kumulatif hingga triwulan III sebesar 4,87 persen,” ungkapnya.
Lalu untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ditargetkan sebesar 70,98 dengan realisasi sebesar 71,19 poin. Sementara Tingkat Pengangguran Terbuka yang ditargetkan 4,32 persen, terealisasi 4,86 persen.
Selanjutnya, Angka Kemiskinan dengan target 6,55 persen telah terealisasi sebesar 6,32 persen; dan inflasi yang ditargetkan 1,5—3,5 persen telah terealisasi hingga Oktober 2024 sebesar 1,58 persen.
“Walaupun menunjukan ekonomi yang terus tumbuh positif, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat hingga Triwulan III – 2024 secara kumulatif masih berada dibawah pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,03 persen dan hingga akhir tahun 2024 diperkirakan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat akan kembali di bawah pertumbuhan ekonomi nasional,” sampainya.
• Pj Bupati Mempawah Hadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2024, Sekaligus Dengarkan Arahan Presiden
Secara regional Kalimantan, Kalbar menempati urutan ketiga dengan pertumbuhan kumulatif tertinggi sampai dengan triwulan III, di bawah Kaltim (6,19 persen) dan Kalsel (5,01 persen)
Untuk share PDRB pulau Kalimantan, Pada Triwulan III – 2024 Kalbar menyumbang 16,70 persen atau urutan kedua di bawah Kaltim 47,03 persen.
“Hal ini menunjukan peranan penting Kalimantan Barat dalam perekonomian di Pulau Kalimantan,” tegasnya.
Menurutnya Pemprov Kalbar terus berupaya meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi di daerah, mengingat semenjak pasca Covid19 pertumbuhan ekonomi Kalbar menunjukan tren di bawah pertumbuhan ekonomi nasional.
Seperti menjaga daya beli masyarakat melalui pengendalian inflasi, dengan terjaganya daya beli masyarakat maka konsumsi rumah tangga tetap dapat meningkat atau bertahan hingga akhir tahun.
Caranya dengan operasi pasar murah, gerakan pangan murah, penanaman cabe dan sayuran. Koordinasi pengendalian inflasi secara rutin setiap minggu dengan Kemendagri dan pelaksanaan High Level Meeting TPID baik di Provinsi dan Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat, serta berbagai langkah lainnya yang dilakukan sesuai dengan kondisi daerah tersebut.
Berikutnya mendorong peningkatan produksi dan produktivitas sektor unggulan Perkebunan terutama Sawit.
Caranya meningkatkan transparansi harga komoditi perkebunan terutama Kelapa Sawit yang up to date dan reliable bagi petani melalui penetapan harga TBS dari 1 kali setiap 2 minggu sekali menjadi 1 kali seminggu.
Lalu mendorong perkebunan sawit masyarakat serta swasta untuk ke sertifikasi ISPO dan RSPO melalui percepatan penerbitan Surat Tanda Daftar Budidaya/STDB untuk pekebun mandiri sehingga dapat bersaing di pasar dunia.
• Pj Bupati Mempawah Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Bersama Sekjen Kemendagri
Hal selanjutnya, mendorong peningkatan produksi pertanian tanaman pangan terutama padi. Dimana luas panen padi di Provinsi Kalimantan Barat pada 2024 diperkirakan sekitar 255,11 ribu hektare, mengalami peningkatan sebanyak 31,04 ribu hektare atau 13,85 persen dibandingkan luas panen padi di 2023 yang sebesar 224,07 ribu hektare.
Produksi padi di Provinsi Kalimantan Barat pada 2024 diperkirakan sebesar 799,99 ribu ton GKG, mengalami peningkatan sebanyak 99,70 ribu ton GKG atau 14.24 persen dibandingkan produksi padi di 2023 yang sebesar 700,29 ribu ton GKG.
Produksi beras di Provinsi Kalimantan Barat pada 2024 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sekitar 473,27 ribu ton, mengalami peningkatan sebanyak 58.98 ribu ton atau 14,24 persen dibandingkan produksi beras di 2023 yang sebesar414,29 ribu ton.
“Pemprov juga mendorong peningkatan investasi sektor unggulan.
Saat ini nilai impor tinggi barang modal untuk investasi pengolahan TBS sawit dan Pembangunan Smelter Alumina.
Percepatan realisasi investasi pembangunan smelter alumina dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan nilai tambah produk pertambangan daerah dan memulihkan kontribusi sektor pertambangan yang terkontraksi sejak berlakunya kebijakan nasional pelarangan ekspor bauksit per 11 Juni 2023.
Sampai dengan triwulan III – 2024, realisasi investasi industri logam dasar, barang logam bukan mesin dan peralatannya sebesar 5,14 T (30,04 persen total investasi), Tanaman Pangan, Perlebunan dan Peternakan mencapai Rp4,71 T (27,50 persen total investasi) diikuti dengan nilai investasi sector Industri makanan Rp2,87 T (16,77 persen total investasi),” sampainya.
Lalu mendorong percepatan pembangunan infrastruktur untuk konektivitas dan aksesibilitas antar wilayah terutama dari dan ke sentra-sentra produksi ke pusat populasi dan pusat distribusi serta Pelabuhan.
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!
Daftar 28 Kapolres Sintang Kalbar dari Masa ke Masa |
![]() |
---|
Daftar SMA dan SMP di Kecamatan Tanah Pinoh Barat Kabupaten Melawi 2025 |
![]() |
---|
10 SMA Negeri di Kota Singkawang, Ini Lokasi dan Alamat Lengkapnya |
![]() |
---|
Baru 11 Tahun, Jery Fadillah Sudah Jajal Lintasan Grasstrack Kayong Utara |
![]() |
---|
9 Layanan Publik Digital Kabupaten Sanggau Kalbar, Laporan Siber hingga SIAP Sekolah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.