Ragam Contoh

Contoh Penulisan Hasil Observasi dan Laporan Teks Observasi Lengkap Unsur-Unsurnya

Setelah melakukan observasi dan memperoleh data-data yang diperlukan maka perlu menyusun kriteria aspek yang akan dilaporkan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Materi Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP / MTs Kurikulum Merdeka, Menulis Teks Laporan Hasil Observasi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Teks laporan hasil observasi merupakan teks yang berisi penjelasan umum atau laporan dari hasil pengamatan.

Sebab setelah melakukan observasi maka harus ada laporan yang ditulis sebagai bentuk pertanggung jawaban dan memberikan informasi terbaru tentang objek yang diamati.

Teks ini juga disebut teks klasifikasi karena mengelompokkan sesuatu berdasarkan jenis dengan kriteria tertentu.

Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam menulis laporan hasil observasi. Mulai dari menentukan topik, menyusun observasi, membuat batasan aspek hingga melengkapi data dan gambar.

Cara Gunakan Fitur Simulasi Ujian CAT SKD Sekolah Kedinasan 2024 Gratis Lengkap dengan Contoh Soal

Tahapan Menulis Laporan Hasil Observasi

1. Menentukan Topik Observasi

Sebelum melakukan observasi, hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan topik yang akan diamati. Topik harus bersifat ilmiah dan faktual.

Misalnya seputar pencemaran lingkungan, cara belajar, hewan, tumbuhan hingga proses terjadinya fenomena alam. Topik ini penting ditentukan sebelum melakukan observasi.

2. Menentukan Tujuan dan Judul Observasi

Tahap kedua adalah menentukan tujuan dan judul observasi. Tujuan harus ditentukan sehingga dalam proses observasi bisa terarah.

Judul juga penting ditentukan agar pengamatan yang dilakukan tidak melebar atau lebih fokus pada apa yang ingin dicapai.

3. Menyusun dan Melakukan Observasi

Selanjutnya, menyusun proses observasi agar pengamatan dapat berjalan dengan lancar. Sehingga tidak ada tahapan yang tertinggal atau terlewatkan.

Setelah itu, lakukan pengamatan sesuai tahapan yang telah disusun. Kumpulkan data yang dibutuhkan dan tidak jauh dari tujuan awal.

4. Menyusun Kriteria Aspek

Setelah melakukan observasi dan memperoleh data-data yang diperlukan maka perlu menyusun kriteria aspek yang akan dilaporkan. Kriteria ini nantinya yang akan ditulis dalam laporan hasil observasi.

Penyusunan kriteria juga menjadi gambaran seperti apa laporan yang akan jadi nantinya. Karena dari kriteria ini penulis sudah memiliki data-data yang akan disusun.

5. Membuat batasan aspek

Membuat batasan akan lebih memudahkan dalam menyusun laporan nantinya. Sebab data-data yang telah dikumpulkan bisa saja jauh dari tujuan awal.

Itulah pentingnya membuat batasan berdasarkan tujuan dan judul yang telah ditentukan sebelumnya. Sehingga laporan hasil observasi nantinya tidak melenceng dari tujuan awal dan judul.

6. Mulai mendeskripsikan unsur

Setelah membuat batasan aspek, selanjutnya mulai mendeskripsikan unsur-unsur yang akan dijelaskan. Definisikan aspek yang dipilih dengan menuliskan pernyataan umum dan ingatlah untuk menggunakan kebahasaan kalimat definisi.

Pada bagian ini, harus diingat struktur teks laporan hasil observasi yakni pernyataan umum atau klasifikasi tentang informasi yang diobservasi.

Setelah itu jelaskan aspek yang dilaporkan secara rinci mengenai informasi yang akan disampaikan berdasarkan hasil pengamatan.

7. Lengkapi dengan Data dan Gambar

Laporan hasil observasi perlu dilengkapi dengan data dan gambar. Data bisa dalam bentuk grafis atau model lainnya.

Pada bagian ini, gunakanlah kata konjungsi, sinonim, antonim, & kalimat simpleks dan kompleks.

8. Membuat kesimpulan

Terakhir adalah membuat kesimpulan dari hasil observasi berdasarkan fakta, data, dan gambar yang ada.

Contoh Tema Kemerdekaan 17 Agustus 2024 yang Menarik

Contoh Laporan Teks Observasi

Sampah

Sampah adalah residu yang tidak diinginkan setelah suatu proses selesai. Sampah dapat berasal dari alam, manusia, konsumsi, tenaga nuklir, industri dan pertambangan. Selama ada aktivitas alam dan manusia, jumlah sampah di bumi akan terus bertambah. Jumlah sampah yang dihasilkan di Indonesia mencapai 11.330 ton per hari.

Sampah dapat dibedakan menurut jenis dan bentuknya. Sampah dibedakan menjadi sampah organik dan sampah anorganik menurut jenisnya. Sampah organik adalah sampah yang dapat terurai atau terurai. Contoh sampah organik adalah sisa makanan, sayuran, daun kering dan sampah lain yang mudah terurai. Sampah ini dapat diolah menjadi kompos. Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah terurai atau terurai. Contoh sampah anorganik antara lain sampah yang tidak mudah rusak seperti plastik, kayu, kaca dan kaleng. Sampah anorganik didaur ulang oleh industri rumahan untuk mengurangi sampah dan dijadikan sebagai peluang bisnis.

Sampah dapat diklasifikasikan kembali menjadi sampah padat, cair, alam, konsumen, manusia, dan radioaktif menurut morfologinya. sampah padat adalah sampah padat. Sampah padat dapat berupa sampah rumah tangga seperti sampah dapur, sampah kebun, plastik, logam, dan kaca. Sampah organik dan anorganik, termasuk sampah padat. Sampah ini merupakan sampah padat biodegradable (sampah yang dapat terurai oleh proses biologis) dan sampah padat non-biodegradable (tidak dapat terurai oleh proses biologis) berdasarkan sifatnya yang spontan atau biodegradable, dapat diklasifikasikan sebagai sampah.

Ada dua jenis sampah padat yang tidak dapat terurai secara hayati: dapat didaur ulang dan tidak dapat didaur ulang. Sampah cair adalah sampah cair yang sudah digunakan dan tidak diperlukan lagi biasanya dihasilkan oleh kegiatan industri. Sampah cair dibedakan menjadi dua yaitu sampah hitam dan sampah rumah tangga. sampah hitam adalah sampah cair yang mengandung patogen berbahaya dari toilet, dan sampah rumah tangga adalah sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi, dan ruang cuci.

Sampah alam adalah sampah yang dihasilkan dari alam dan terurai melalui proses daur ulang secara alami. Contoh sampah alam adalah daun-daun kering hutan yang terurai menjadi tanah. Kotoran adalah istilah yang digunakan untuk produk pencernaan manusia seperti feses dan urin. Kotoran manusia dapat merugikan kesehatan manusia karena dapat dikatakan sebagai sarana berkembangnya penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri.

Sampah konsumsi adalah sampah yang dihasilkan oleh kegiatan konsumsi manusia dan dibuang ke tempat sampah. Sejauh ini, jumlah sampah konsumen belum melebihi jumlah sampah industri. Sampah radioaktif merupakan hasil fusi dan fisi yang menghasilkan uranium dan thorium. Sampah radioaktif berbahaya bagi lingkungan dan kehidupan manusia karena menghasilkan radiasi yang berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Oleh karena itu, sampah radioaktif dibuang di tempat-tempat yang tidak mungkin aktif. Umumnya dibuang di bekas tambang garam atau dasar laut.

Contoh Soal Tes TPA Lengkap Kunci Jawaban dan Pembahasan Soal

Alat Pemadam Kebakaran

Kamu mungkin sudah tidak asing lagi dengan sebuah tabung berwarna merah yang sering ditemukan pada gedung-gedung dan juga pada pom bensin. Tabung berwarna merah tersebut adalah alat untuk memadamkan api yang mungkin muncul di dalam maupun di luar ruangan.

Penggunaan alat seperti ini sangat penting terutama di tempat-tempat yang rawan terjadi kebakaran. Hal ini dikarenakan api yang tidak terkontrol bisa sangat cepat untuk merambat ke tempat lain.

Alat pemadam kebakaran biasanya terdiri dari beberapa jenis yang memiliki karakteristik sendiri. Salah satu jenisnya adalah yang berisi air yang dicampur dengan nitrogen atau karbondioksida. Selain itu, ada juga alat pemadam kebakaran yang memadamkan api dengan mengeluarkan serbuk kering, yang biasanya bertujuan untuk memadamkan api yang berasal dari bahan kimia.

Jenis lain dari alat pemadam kebakaran adalah yang memiliki busa dan karbondioksida. Kedua hal tersebut dapat membuat api tidak mendapatkan suplai oksigen yang dibutuhkan untuk tetap menyala. Hal ini membuat alat pemadam kebakaran ini sangat cocok untuk memadamkan api yang ditimbulkan dari berbagai material.

Pada umumnya, api membutuhkan tiga hal agar tetap hidup, yaitu bahan bakar, oksigen, dan panas. Ketiga hal ini juga sering disebut sebagai segitiga api. Untuk memadamkan api, perlu untuk mengeliminasi salah satu aspek dari ketiga hal tersebut.

Jika kamu memadamkan api dengan air, maka kamu akan malah menambah suplai oksigen karena air mengandung oksigen. Ini sebabnya mengapa penggunaan alat pemadam kebakaran sangat efektif untuk mencegah api terus terbakar.

Alat pemadam kebakaran biasanya mengeluarkan bahan-bahan yang bisa menggantikan suplai oksigen agar proses pembakaran api terhenti dan potensi kebakaran dapat diatasi dengan cepat.

(*)

Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved