Kecewa Pembangunan SMKN 1 Ambalau Tak Sesuai Koordinat, Warga Ajukan Penolakan ke Pemprov Kalbar

Ketua Komite SMKN 1 Ambalau, Yosef Obeng mengungkapkan penolakan pembangunan gedung USB SMKN 1 Ambalau yang sekarang sedang tahap pengerjaan sudah tid

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/WARGA
Warga, Komite sekolah hingga orangtua murid lantas mendatangi lokasi pembangunan USB SMKN 1 Ambalau sekaligus membuat Surat penolakan pembangunan gedung.Surat itu ditujukan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat imbas bergesernya titik koordinat lokasi Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMKN 1 Ambalau, Kabupaten Sintang. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Bergesernya titik koordinat lokasi Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMKN 1 Ambalau, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat membuat warga kecewa.

Selain tak sesuai dengan rekomendasi warga dan bupati Sintang, lokasi baru pembangunan gedung SMKN 1 Ambalau juga jauh dari pemukiman penduduk, tak ada akses jembatan menyeberang Sungai Melawi dan dihimpit lokasi makam.

Warga, Komite sekolah hingga orangtua murid lantas mendatangi lokasi pembangunan USB SMKN 1 Ambalau sekaligus membuat Surat penolakan pembangunan gedung.

Surat itu ditujukan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat.

Ketua Komite SMKN 1 Ambalau, Yosef Obeng mengungkapkan penolakan pembangunan gedung USB SMKN 1 Ambalau yang sekarang sedang tahap pengerjaan sudah tidak sesuai dengan usulan masyarakat.

Selain itu, berdasarkan surat rekomendasi Bupati Sintang, Jarot Winarno lokasi pembangunan USB SMKN 1 Ambalau di Dusun Kemangai 2, Desa Lunjan Tinggang.

Hadiri Pisah Sambut Kepala Kantor Kemenag Sintang, Bupati Jarot: Semua Kita Ayomi

Rekomendasi Jarot, sesuai dengan usulan masyarakat supaya dibangun sekolah di lahan seluas 5,33 hektare.

Sayangnya, sekarang lokasi koordinat berubah. Sekolah justru dibangun di luar rekomendasi dan usulan masyarakat.

"Lokasi awal sesuai proposal diajukan masyarakat dari rahun 2017 sampai 2024 ini baru dapat perhatian dari pemerintah. Sehingga mendapatkan bantunan unit sekolah baru. Beberapa hari lalu telah proses berjalan ternyata unit sekolah baru tersebut dibangun di Dusun Sungai Ombak. Artinya tidak sesuai titik koordinat awal yang direkomendasi bupati dan kepala desa," kata Yosef, Selasa 8 Oktober 2024.

Sekarang, progres pembangunan sudah berjalan pengerjaan pondasi di lokasi baru, Dusun Sungai Ombak.

Lokasi ini, jarak dari pemukiman sekitar 2,6 kilo meter. Lalu, tidak ada akses jembatan untuk menyeberangi Sungai melawi.

"Masyarakat khawatir. Titik pembangunan yang baru di sungai ombak jarakmya 2,6 km dari pemukiman warga. Baik desa lunjang notabene selalu desa pemekaran dari desa induk nanga kemangai dan dari desa bukit tinggi tidak ada akses untuk menyeberang karena dibentangi oleh sungai melawi," ungkap Yosef.

Selain itu, menurut warga dan para orangtua siswa menganggap lokasi di Dusun Sungai Ombak tidak cocok untuk lingkungan pendidikan karena dihimpit dua makam. "Sebelah hulu kuburan tua. Hilirnya kuburan tanah. Lokasi gak cocok jadi lingkungan pendidikan," ungkap Yosef.

Jika pembangunan diteruskan di lokasi yang tidak sesuai dengan rekomendasi, warga dan peserta didik serta orangtua murid mengaku khawatir.

"Sekarang anak SMK masih numpang di lokal SD. Para orangtua murid peseta didik sudah ada bilang, apabila dilanjutkan pembangunannya (di lokasi baru) mereka mengancam untuk keluar dari SMK dan akan pindah sekolah ke SMA. Mohon supaya dapat dipertimbangkan," harap Yosef.

Yosef menegaskan, untuk sementara waktu, sebelum ada perubahan lokasi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, warga ambalau, orangtua, wali murid SMKN 1 Ambalau akan menghentikan sementara kegiatann pembangunan sekolah. (*)

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved