Pemkab Sanggau Terima Bantuan 281 Alsintan Pompa Air, Langsung Diserahkan ke Poktan

"Untuk itu kepada penerima bantuan agar dimanfaatkan dengan benar, jadi tujuan pemberian bantuan pompa air ini adalah untuk mengairi sawah yang kering

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/HENDRI CHORNELIUS
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar Florentinus Anum saat foto bersama PJ Bupati Sanggau Suherman dan Forkompinda Sanggau dan poktan usai menyerahkan alsintan pompa air di halaman kantor Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan (DKPTPHP) Sanggau, Kalimantan Barat, Senin 23 September 2024. 

"Karena selama ini kita impor dalam hal pangan beras. Oleh karena itu, pemerintah, dalam hal ini pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, kecamatan hingga desa termasuk TNI dan Polri saling bekerjasama, sinergi dalam rangka menyiapkan ketahanan pangan masyarakat Indonesia, termasuk masyarakat Kabupaten Sanggau ini, supaya kita tidak kurang. Karena pangan itu adalah kebutuhan dasar yang harus terpenuhi," tambahnya.

Jika tidak terpenuhi akan menjadi masalah dan berdampak seperti kesehatan menurun, kurang makan, kemudian bisa menjadikan ekonomi masyarakat semakin rendah dan termasuk konflik sosial.

"Pengalaman kita di Kalimantan Barat ini, selalu diupayakan memenuhi kebutuhan dasar pangan untuk rakyat kita. Supaya aman, tertib, tidak ada gejolak, kemudian ekonomi Kalimantan Barat juga bagus, inflasi bisa terkendali, itu satu tujuannya," tegasnya.

Kemudian, kenapa harus bantu Alsintan, karena dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian itu, sekarang sesuai dengan kondisi yang dihadapi. 

"Kita sekarang dihadapkan dengan kondisi iklim ekstrim. El nino, kekeringan di mana-mana, sehingga ini perlu kita atasi melalui kegiatan yang namanya perluasan areal tanam (PAT)," jelasnya.

Melalui PAT ini, tiga langkah yang diupayakan maksimal supaya kondisi ini bisa diatasi, sehingga berproduksi terus untuk pangan.  Pertama adalah mengoptimalkan lahan-lahan yang tidak optimal, lahan-lahan yang tidak bisa ditanam, dioptimalkan supaya bisa ditanam. 

"Kemudian kedua adalah melalui pompanisasi, membagi pompa-pompa portable dengan membangun juga pompa-pompa yang  permanen, yang namanya irigasi perpompaan. Kemudian ketiga adalah meningkatkan yang namanya tumpang sisip (Tusip), termasuk pengembangan padi gogo. Kita terus kembangkan itu dalam rangka meningkatkan luas tambah tanam," ujarnya.

Ketika luas penanaman semakin tinggi, maka produksi akan semakin besar. Sehingga kondisi pangan negara, di provinsi, kabupaten, kecamatan, kecamatan dan desa bisa tercukupi pangannya. 

"Itu tujuan dari pemerintah dalam mendorong kegiatan-kegiatan pembangunan pertanian di daerah kita," pungkasnya. (*)

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved