MotoGP

Marc Marqeuz Resmi Dinobatkan jadi Raja Crash MotoGP 2024

Juara Dunia delapan kali, Marc Marquez, tetap berusaha cuek meski titel raja crash menghantuinya sepanjang MotoGP 2024.

Editor: Rizky Zulham
X @MarcMarquez93
Momen Pembalap Ducati Gresini Racing Marc Marquez mengalami crash di lintasan balap MotoGP. Marc Marqeuz Resmi Dinobatkan jadi Raja Crash MotoGP 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pembalap Ducati Gresini Racing resmi menjadi raja crash di sepanjang musim MotoGP 2024.

Hal itu tercatat berdasarkan data dan statiskik selama balapan di musim MotoGP 2024.

Dengan total kecelakaan 16 kali, terbanyak dari para pembalap lainnya.

Namun Juara Dunia delapan kali, Marc Marquez, tetap berusaha cuek meski titel raja crash menghantuinya sepanjang MotoGP 2024.

Tren Marquez dalam menjalani musim debutnya menunggangi Desmosedici GP di Ducati tidak berjalan mulus.

Meski kelihatannya pembalap 31 tahun itu memiliki adaptasi yang mulus dengan motor Ducati sejak pindah dari Honda ke Gresini, tetapi dia masih catatan statistik yang negatif.

KIAMAT Ducati dan Duet KERAMAT Pecco Bagnaia - Marc Marquez di MotoGP 2025

Sampai paruh MotoGP 2024 ini, Marquez tercatat menjadi raja crash di kelas premier.

Marquez menjadi pembalap yang paling sering terjatuh di antara pembalap lainnya.

Dia total sudah mengalami 16 kecelakaan, paling tinggi di musim ini.

Bahkan, kecelakaan Marquez tidak cuma sekali dalam sepekan.

Dari satu Grand Prix, dia bisa lebih dari satu kali mengalami crash.

Rentetan kejatuhan Marquez yang paling terbaru juga terjadi ketika dia mentas di MotoGP Austria 2024 di Red Bull Ring.

Sirkuit yang semestinya menjadi panggung utama motor Ducati.

Kecelakaan yang sering dialami Marquez pada musim ini pun lantas menimbulkan pertanyaan dari berbagai pihak.

Dulu, Marquez sering jatuh saat masih bersama Repsol Honda karena motor RC213V yang kabarnya kian liar dan sulit dikendalikan.

Namun sekarang, dia sudah pindah ke Gresini dengan motor GP23 yang sejauh ini baik baik saja untuk pembalap lain.

Akan tetapi, mengapa titel raja crash masih dia pegang?

Mungkinkah Marquez terlalu mendorong batas dirinya sendiri demi mempertahankan daya persaingan?

Si Semut dari Cervera sebenarnya juga menyayangkan karena crash adalah sesuatu yang tidak ingin dialaminya terlalu sering. Apalagi di usia dia sekarang dan dengan kondisi fisik yang butuh lebih bugar.

Namun, Marquez berusaha tidak terlalu mempedulikannya.

"Tentu saja saya tidak ingin sering jatuh," kata kata Marc Marquez dikutip dari Paddock-GP.

"Tetapi, statistik soal angka kecelakaan adalah angka-angka yang tidak menarik bagi saya," katanya tak acuh.

Di satu sisi, Marquez merasa bahwa jumlah kecelakaan yang sering dialaminya bukan murni akibat kesalahan dia.

Memang betul beberapa di antaranya ada yang memang jadi kesalahan dia.

Namun, sebagian yang lain pun dia tidak mengerti apa alasannya dan masih dianalisis oleh timnya di Gresini.

"Benar di paruh pertama musim ini, seperti di Portimao dan Austin misalnya, saya sering mengalami kecalakaan. Tapi itu bukan kesalahan saya," kata Marquez.

"Saya pernah terjatuh tapi saya pun tidak begitu mengerti penyebabnya. Dan itu tidak dipungkiri telah berdampak negatif pada kepercayaan diri saya," ujarnya.

"Kami harus mencoba menemukan batasnya dengan cara yang benar. (Tapi) aspek yang paling 'positif' (nilainya tinggi) adalah saya paling banyak crash di sesi latihan," kata Marquez menambahkan.

Terlepas dari itu, seringnya Marquez terjatuh ada yang mengaitkannya dengan kondisi kebugaran sang pembalap sejak insiden Jerez 2020 yang cukup fatal hingga membuat sang megabintang MotoGP itu naik meja operasi bolak-balik sampai 4 kali dalam kurun waktu 6 bulan.

Seperti yang pernah diutarakan Jorge Lorenzo.

Juara dunia lima kali itu menilai bahwa cedera Marquez di Jerez 2020 itu telah membuat perbedaan besar dalam kariernya.

Sebelum cedera itu, Marquez dinilai sosok superior. Namun setelahnya, dia menahan banyak beban.

Tetapi, Lorenzo tidak menutup kemungkinan bahwa Marquez bisa saja mengikuti jejak legenda MotoGP Mick Doohan yang mampu memenangi 4 gelar Juara Dunia dengan 'satu setengah' kaki.

Hasil MotoGP Aragon 2024 Live Trans7 dan Klasemen MotoGP Terbaru, Ancaman Bagnaia di Rumah Marquez

Doohan pernah mengelami kecelakaan fatal hingga membuat kaki kanannya sudah direncanakan bakal diamputasi pada musim 1992.

Namun dia perlahan berhasil comeback, mempertahankan kaki dan legacynya hingga membuktikan bahwa cedera bukan berarti mengakhiri kariernya dengan meraih lima juara dunia pada 1994-1998.

(*)

# MotoGP

‎Ikuti saluran Tribun Pontianak di WhatsApp: KLIK DISINI

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved